ONE

44 20 33
                                    


"Kamu tau aku di sini, Mengagumimu tanpa henti."

--Keynara--

***

"Ar-arrayan" Gumam key, Sangat lirih.

"Katanya sibuk?" kata milka kepada sang kekasih, Milka masih setia memeluk rayan dengan senyum lebarnya.

Key tersentak dan tersadar dengan lamunanya, Ia menatap kedua insan yang berbeda itu, dengan hantaman yang sangat keras di hatinya.

Lelaki itu, yang selalu hadir di mimpinya belakangan ini. Cukup, Bagi key untuk lelaki itu selalu hadir di mimpinya membawa mimpi buruk. mengapa sekarang ia hadir dalam hidup key, dan berstatus sebagai kekasih sahabatnya.

Kutukan macam apa, ini tuhan. Sunguh telak, dan menyakitkan.

"Oh iya sayang, kenalin keynara sahabat aku." Ucap milka, Melepas pelukan kekasihnya dan meperkenal key kepada rayan.

Bahkan mendengar milka berbicara lembut dengan embel-embel sayang pun membuatnya sesak, terdengar risih.

"Arrayan" Ucap rayan, Ia mengulurkan tangganya menatap gadis mungil berkacamata di hadapannya, dengan senyuman.

Key, binggung apakah ia harus membalas jabat tanggan dari lelaki tinggi dengan bola mata hitam pekat yang sedang menatapnya saat ini.

Akhirnya ia memilih, "Keynara, Panggil aja key." key menjabat tangan rayan, Hatinya semakin bergemuruh tangan besar itu seakan mengengam tangannya kecilnya, sangat hangat dan nyaman.

Rayan terlihat binggung melihat key yang terus menatapnya, Tangannya bahkan tak di lepaskan ia memberi kode kepada key untuk melepaskan jabatan tangannya dengan melirik tangan mereka yang masih bersatu.

"Eh- Sorry." Key malu, Kenapa ia bisa seceroboh itu, Ia jadi gugup sendiri. milka menuntun rayan duduk tepat di  sebelahnya di hadapan key, milka masih setia bergelayut manja pada lengan kokoh rayan dengan berceloteh ria.

Harap sabar ini ujian. -Batin key.

Key bisa menatap rayan dengan sangat jelas mulai dari rambut lebatnya yang coklat, Alisnya yang tebal, matanya yang menatap milka dengan teduh tapi sayang saat menatapnya sangat datar, Hidungnya yang mancung dan rahang nya yang kokoh serta bibirnya yang berwarna natural tidak seperti perokok yang mulai menghitam.

Tanpa sadar key tersenyum, hanya memandang wajahnya saja ia sudah sangat bahagia apa lagi ia memilikinya.

Oh tidak, ingat key dia milik sahabatmu.

Keynara selalu berusaha menanamkan asas itu, mulai dari sekarang dalam hidupnya, ia tidak boleh egois cintanya milik sahabatnya.

Keynara tersentak kaget, tiba-tiba saat ia sedang berperang dengan hati dan pikirannya ada yang menepuk pundaknya dari belakang.

Key memalingkan wajahnya ke arah orang yang menepuknya, "Raka, Ishh" Sebal key.

"Hay, Tumben gak telat." Ucap raka, Mengancak rambut key dan mendudukan bokongnya tepat di samping key.

Key cemberut ia memajukan bibirnya, Beberapa senti. Menatap raka kesal, Bukannya marah di tatap seperti itu raka malah menarik bibir keynara kemudian terkekeh geli.

RAHASIA DETIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang