CLBK Chapter 1

28 5 3
                                    

Apa perasaan kalian jika ditinggalkan orang terkasih? Sakit, bukan?

Namun, apa jadinyaa jika dia yang sempat hilang kembali dalam pelukan?

_______
Hari itu Kira bersandar di warung Bi Dede yang berada di samping sekolah. Ia hanya diam berangan-angan segera ke luar dari sekolah. Ya, sekolah menurutnya sangatlah tidak menyenangkan. Ditambah lagi sekolahnya yang dulu menyandang gelar sebagai gudangnya prestasi. Namun, karena kurangnya kinerja organisasi intra sekolah maupun antar murid, penurunan terjadi dalam jangka yang tidak lama. Tidak kurang dari enam bulan atau lebih tepatnya satu semester.

SMA Fantasi, itulah nama sekolahnya. Bukan hanya muridnya yang berjumlah ratusan, SMA Fantasi juga dikenal sebagai salah satu sekolah ternama di kota Fiksi. Meskipun penurunan prestasi sedang menjadi problema saat ini.

_________
Pukul 07:00. Suara lonceng berbunyi membuat para siswa berbondong-bondong masuk kelasnya masing-masing.

Gerbang sudah ditutup, tapi Kira tetap bersantai mempersetan. Bi Dede yang melihatnya tidak bersegera masuk, mendatangi menggali kebenaran.

"Den, kenapa belum masuk? Bukannya lonceng udah bunyi?" tanya Bi Dede. Kira membangkitkan badannya dan langsung menatap Bi Dede.

"Ah, males, Bi," jawabnya.

"Nanti pihak sekolah tanya-tanya lagi sama Bibi, Den," tegas Bi Dede

"Tenang saja, Bi. Semua aman terkendali," jelasnya.

"Baiklah, Den. Nanti kalau pihak sekolah nyalahin Bibi, Bibi nggak mau tanggung jawab ya!"

"Iya, Bi." Bi Dede kembali ke dalam warungnya, karena sadar siapa pun tak akan pernah bisa membujuk Kira.

"Bi!" Secara mendadak Bi Dede mengerem langkahnya tatkala sahutan tertuju padanya.

"Apa, Den?" tanyanya heran.

"Jangan lupa bahagia, Bi," jawab Kira dengan senyuman. Bi Dede kembali melanjutkan langkahnya.

Meskipun di sekolah ia terkenal pembuat onar dan sebagai siswa buronan. Namun, di balik semua itu sifat ramah tersimpan dalam dirinya. Tak pandang bulu tak pandang pangkat pada siapa pun. Dengan catatan orang itu ramah kepadanya.

Kira melanjutkan lamunannya kembali. Wajah tampannya tertuju ke atas. Mentari bersinar di iringi arak-arak burung melayang dalam wajah langit. Ia selalu berharap cepat sudah keluar dari sekolah. Meski ia belum tau mau jadi apa ketika beranjak dewasa nanti. Namun, harapan untuk tetap hidup dalam kebahagian selalu ada, sekalipun yang namanya sepi adalah teman sejati.

-◎◎○◎◎-

"Ra!" sahut seseorang yang berlari kearahnya. Kira membangunkan badannya dan memutarkan kepala. Didapati seorang pria berkacamata hendak menghampirinya.

"Ada apa, Her? tanyanya pada pria tersebut.

"Dipanggil Pak Derry tuh."

Refi mengaacuhkan perkataaan Hery dan kembali ke posisi semula.

"Ayolah, Ra. Gue mau elu sekolah hari ini," pinta Hery.

"Kalo gue gak mau?" tanyanya.

"Semoga elu menyesal," jawab Hery.

"Emang ada apa sih?"

"Pokoknya elu masuk dulu."

"Iya, ada apa? gue di-out?"

"Bukan itu."

"Lalu apa?" Untuk kesekian kalinya Kira bertanya.

"Pak Dery manggil elu tadi. Dia bilang ...."

Cinta Lama Belum Kelar (CLBK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang