Seoul, Korea Selatan
Sepertinya pagi ini akan terjadi badai, cuaca begitu dingin membuat orang orang enggan untuk melanjutkan aktivitas nya diluar.
Berbeda dengan pemuda yang satu ini, dia sedang menghabis kan waktunya untuk berkencan dengan benda persegi didepannya.Cahaya dari layar membuat guratan di keningnya begitu jelas. Dengan secangkir americano latte dan beberapa potong keripik di samping laptopnya. Pemuda ini tengah menghabiskan waktu 15 jam lamanya demi sebuah penyelidikan.
Limario pemuda berusia 21 ini baru pindah dari kediamannya di Thailand.
Dengan seorang teman kecilnya Bambam juga Park chaeyoung atau biasa di kenal dengan panggilan Rose dari malbourne, mereka pergi untuk menyelesaikan misinya.
Limario mengenali rose saat menyelesaikan misinya di malbourne, yang kebetulan rose sendiri adalah ketua dari black market terbesar di sana.
Mereka telah bergabung dan menjadi sebuah team sejah 3 tahun lalu yang sebelumnya hanya Limario dan bambam saja.
" kita harus kembali ke markas L, badai akan turun sebentar lagi kita bisa menyelesaikannya besok atau nanti di sana..rose sudah menunggumu.." Bambam menepuk bahu Limario yang terus berkutat dengan benda di hadapannya.
" hufft..bukankah chaeng bilang dia akan kemari, kenapa kita harus ke markas, lagi pula buat apa kita menyewa apartement ini kalau kita tak pernah menempatinya.." Limario bangun dari duduk nya dan segera meninggalkan bambam ke ruang tv.
" yaaaak, kau meninggalkan ku anak muda.." bambam berdecak kesal
" aku mendengarmu anak tua hahaha.." suara Limario memecahkan suasana hening.
Bambam membereskan barang yang diperlukan sekedar untuk perlengkapan kerjanya nanti di markas.
" mandilah! Aku akan menunggumu di mobil..." bambam mengambil remote dan mematikan tv yang sedang Limario tonton.
" kyaaaak, kau memang seorang hyung yang sangat menyebalkan.." dia berdecak kesal setelah menerima pukulan dari bambam.
" walaupun hanya beda dua tahun, aku tetap kakak mu, dan jangan lupakan kalau aku adalah kapten ....satu lagi, apartement ini di sewa untuk bersenang senang senang bukan? Apa kau mau tinggal di bawah tanah terus eoh?" bambam pergi dengan smirk nya.
Mobil sport berwarna hitam melaju dengan kecepatan normal, mengingat saat ini salju terus turun membuat bambam tak bisa meperlihatkan kebolehannya menyetir.
Setelah melewati pinggiran sungai han, mobil mewah itu di bawa memasuki sebuah gubuk yang nampak terlihat hampir punah dengan pintu lebar mirip seperti ruko tak berpenghuni.Bambam menekan tombol di salah satu dishboard mobil yang membuat pintu garasi rumah kumuh itu terbuka secara otomatis. Bambam memasukan mobilnya, lalu mereka turun dari mobil dengan gagah.
Dan jangan lupakan bila mobil sport itu bukanlah mobil biasa. Limario telah mengubahnya menjadi mobil yang di penuhi tombol rahasia di sana, juga ada banyak senjata tersembunyi di balik mewahnya mobil mereka.
Limario menekan saklar lampu kemudian terlihatlah lantai terbuka secara otomatis. Menampilkan sebuah lift yang tidak terlalu besar.
Mereka memasuki ruang tersebut.Setelah mereka sampai di tempat yang di tuju, pintu lift terbuka, merekapun berjalan keluar.
Tampaklah ruangan elit bernuansa glamor namun juga klasik. Ruang itu di lengkapi ruang tv dengan sofa yang mungkin harganya ratusan juta, ruang makan yang langsung menyatu dengan dapur, tiga kamar tidur dengan kamar mandi di masing-masing kamarnya, setiap ruangan memiliki ac, cctv juga, dan yang terpenting adalah satu ruangan tertutup dengan pintu besi berwarna silver.
KAMU SEDANG MEMBACA
darkheart
General FictionSeorang pemuda yang hidup bersama sahabatnya yang sudah dianggap sebagai saudara harus mendalami perannya sebagai seorang penipu kelas kakap. Meski misinya selalu sukses, namun siapa sangka seseorang mampu membuatnya gagal dalam misi selanjutnya..