Elena Parshy Marion

87 3 0
                                    

Seorang gadis bersurai pink dengan bagian bawah berwarna cyan dan dengan gaun yang berwarna peach sedang melangkahkan kakinya di koridor sekolah. Ah tidak maksud ku academy.

Gadis tersebut sampai di sebuah ruangan, yang ternyata ruangan kepala sekolah.

Tok.. tok.. tok..

Gadis itu mengetuk pintu dan seketika pintu tersebut terbuka. Menampakan seorang pria paruh baya yang sedikit gemuk. Ketika melihat gadis itu pria tersebut langsung membungkuk kan tubuh nya. Tanda hormat.

Setelah memberi hormat pria gemuk tersebut mempersilahkan gadis itu masuk. Gadis tersebut melenggangkan tubuh nya dan duduk di sofa yang tersedia di ruangan tersebut. Mereka duduk berhadapan.

"Ada apa yang mulia datang kemari" tanya pria gemuk tadi dengan penuh hormat.

"Saya akan bersekolah disini" jawab gadis tersebut dengan wajah datar nya.

"Be.. benarkah yang mulia?" Tanya pria itu tak percaya dengan ucapan gadis bergaun peach tersebut.

Gadis tersebut tak menjawab ia hanya menganggukan kepala nya.

"Baiklah yang mulia, yang mulia akan tinggal di kamar VVIP" seru kepala sekolah tersebut.

"Tidak, aku tidak ingin dibeda beda kan dengan siswa lainnya, aku tidak ingin kamar itu, cukup yang sederhana yang berbaur dengan siswa lainnya" bantah gadis yang di sebut yang mulia itu.

"Tap-" jawab kepala sekolah tersebut yang di potong oleh gadis itu.

"Tak ada penolakan" potong gadis itu. "Oh dan satu lagi jangan beritahu orang lain kalau aku adalah putri Elena Parshy Marion, jangan pernah sebutkan marga ku kepada siapapun" sambung gadis tersebut yang diketahui bernama Elena.

"Baiklah yang mulia" jawab kepala sekolah yang diketahui namanya adalah bram. "Anda mendapat kamar di nomor 276, dan ini kunci dan seragam anda"sambung nya sembari memberikan kunci dan seragam tersebut.

"Hmm" jawab Elena dan langsung mengambil kunci dan seragam tersebut. "Aku ingin berganti pakaian apakah disini ada kamar ganti?" Tanya Elena.

"Ada yang mulia di sebelah sana, mau saya antar?" Jawab pria bernama bram sembari menunjukan dimana letak kamar ganti nya.

"Tidak perlu" jawab Elena yang langsung pergi ke kamar ganti yang ditunjukan oleh bram.

Seragam di Magical Academy berbeda sesuai dengan kekuatan masing masing. Sementara seragam yang Elena pakai sangat lah amazing. author agak alay ya.

Bagaimana tidak kemeja putih lengan pendek yang di balut dengan jas lengan pendek berwarna hitam dan terdapat lambang Magical Academy di bagian dada jas sebelah kanan dan terdapat garis putih di bagian kerah jas, dan rok yang yang satu jengkal di atas paha berwarna putih dan terdapat garis berwarna hitam di bagian bawah rok yang di hiasi dengan gliter.

Dengan dasi berwarna hitam dan garis putih di bagian bawah. Oh dan jangan lupa sepatunya. Sepatu tersebut ah tidak bukan sepatu melainkan high heels yang tingginya sekitar 7 cm yang berwarna hitam. Author dah kek desaigner ternama ye kan.

Elena membiarkan rambut panjang lurus nya terurai.

Setelah berganti pakaian Elena langsung keluar dan gaun yang tadi ia kenakan ia tinggalkan di ruang ganti. Holkay mah bebas.

"Saya pergi" ucap Elena yang langsung berjalan ke arah pintu keluar.

"Baik yang mulia" jawab bram yang langsung membungkukan tubuhnya.

"Dan satu lagi, jangan panggil saya yang mulia" seru Elena yang membuat bram langsung mengangguk.

Elena berjalan di koridor yang sekarang ramai karena ini sudah jam nya para siswa beristirahat. Banyak pasang mata yang melihat Elena dengan tatapan takjub, cuek atau bahkan benci.

MAGICAL ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang