─b,

554 129 37
                                    


Sepulang sekolah, Jimin langsung menuju rumahnya. Ia sudah tidak menunda-nunda kepulangannya seperti dulu. Bahkan, saat ini ia malah berusaha pulang lebih dulu. Entah mengapa hari ini ia senang sekali. Hadiah dari ibu masih dikenakannya, dan hadiah dari Taehyung masih setia berada di dalam tasnya.



Saat ia baru saja membuka pintu dan melangkahkan kaki ke dalam, tiba-tiba ia mendengar percakapan di dalam. Ia tidak ingin menguping, hanya saja, percakapannya terdengar sampai di sini.


"Anakmu itu gila, nyonya Park."

"Tunggu, apa maksud─"

"Kau tahu? Anakmu, Park Jimin itu, dia melecehkan anakku. Anakku pulang dengan keadaan kacau, ia menangis, mengadu padaku kalau Jimin memacam-macaminya. Park Jimin─anakmu itu sudah gila!"



Jimin terpaku di tempatnya. Apa-apaan? Melecehkan, katanya? Sejak kapan Jimin melakukan tindakan macam itu? Sejak kapan? Bahkan ia tidak berani berbicara pada siapapun kecuali Taehyung. Sejak kapan ia melakukan itu?




"Sepertinya aku sudah tidak tahan lagi, nyonya Park. Sebaiknya kau usir saja anakmu dari sini, atau pergilah kalian berdua dari sini. Aku tidak tahan jika harus melihat kalian setiap hari. Gila, kalian berdua sama-sama gila."


Dan tanpa melirik ke arah Jimin, wanita paruh baya yang berbicara dengan ibunya tadi keluar dari rumahnya, membanting pintu tanpa perasaan bersalah. Jimin masih bergeming di tempatnya berdiri. Tapi dari sini, ia dapat melihat Ibunya tengah menatap pintu keluar dengan tatapan kosong. Ekspresinya pun sama kosongnya dengan tatapan.


Baru saja Jimin ingin bicara, tapi sang ibu langsung memotongnya.


"Masuk ke kamarmu, Jimin."

"Baik, bu."






Dan di dalam kamarnya, Jimin berusaha mengontrol dirinya. Tidak ada Taehyung di sini. Tidak ada siapapun di sini. Tidak ada yang bisa menenangkannya di sini.

Saat napasnya semakin berat, kepalanya semakin terasa terhantam, keringat bercucuran di pelipisnya, Jimin benar-benar tidak sanggup lagi. Tangannya yang gemetar terulur, ingin menggapai ponselnya untuk menghubungi Taehyung. Namun tepat setelah ia menyentuh ujung ponselnya, semuanya menjadi gelap.




to be continued.


bosenin ya???

❛anxiety❜ ─ pjm.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang