1.

38 7 0
                                    






































.

.

.

   Siang ini, seperti biasa, semua orang sibuk berkutat dengan pekerjaannya masing-masing. Tak terlebih seorang pemuda dengan kacamata yang menghiasi mata indahnya itu agar terhindar dari iritasi saat melakukan pekerjaan.

   

  
























Tullluutt.....

Tullluuuttt....




'Yeoboseyo...?'


'Hikss...tolong akuuu...'



   Lelaki itu...Lee minho atau yang biasa dipanggil Lino itu menegakkan posisi tubuhnya lalu kembali fokus pada sipenelpon tadi.


'Ada apa? kenapa kau menangis?'

'Hikss...i-ituuu...ada yang m-men...hiikss...coba memecahkan jendela kamarku hikss aku takuuut ibu dan ayahku s-s-edang keluar kota aku sendirian dirumah...'


'Ahhhh jangan menangis dan tetap tenang kau jangan panik atur nafasmu dulu. Sekarang posisimu ada dimana?'


'Aku hikss bersembunyi dalam lemari pakaianku...'

'Baiklah tetap disana...jangan melakukan sesuatu yang dapat mengetahui keberadaanmu. Sebutkan alamat rumahmu aku akan mengirim bantuan.'



'Rumahku didistrik gangnam....blok D no.77'





Praaanggggg

   Braaakkkkk


'Diam....tetap diam jangan bergerak dan jangan bicara tim penyelamat akan datang sebentar lagi.'

  Gadis itu hanya mengangguk tanda mengerti walaupun pria yang kini ditelponnya ini tak melihat.

'Dimana kau gadis kecil...mencoba tuk lari dariku? aku tau kau ada disini...keluarlah jika kau ingin selamat...'


    Baik gadis itu maupun Lino sama-sama tercekat ketika suara berat itu bicara. Namun, Seulas senyuman terbit dari sudut bibir pria berkacamatanya.

'Oh ayolaaaaah...jangan main-main denganku gadis bodoh!'

'Jangan takut....lima...empat...tiga...dua...'

'Jangan bergerak. Angkat tanganmu.'

'H-hey...apa-apaan ini?'


'Kau kami tangkap dan jangan coba-coba melawan Kim Yeonjun!!'

'Selamat...misi selesai. Lain kali ajak seseorang yang lebih tua darimu untuk menjagamu saat orang tuamu bepergian. Araseo?'

'Iya. Terima kasih banyak.'

'Hey nak keluarlah sudah aman sekarang. Kau---'



tuttt...

Tuuutt...

Panggilanpun terputus.

   Ia-- Lee Minho meregangkan tangannya setelah misi yang kesekian kalinya berhasil ia lakukan hari ini. Ya walaupun hanya lewat via telfon sekalipun ia sudah menyelamatkan lebih dari ratusan orang.

The CallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang