TL | Chapter 5

21 3 0
                                    

Pagi ini, Bila bangun kesiangan. Gawatt!! Hari ini adalah kedatangan CEO kantor yang katanya sudah tiga tahun di Jepang ke kantor. Bagaimana bisa Bila telat dihari pertama boss nya itu datang? Bisa dicap karyawan malas ini mah.

Dengan terburu buru, Bila memasuki kantor dan melihat kumpulan yang sudah mulai bubar. Jadi dia benar benar terlambat? Bagaimana ini?

Bila melihat punggung seorang yang memakai jas. Memang yang memakai jas banyak disini. Tapi, Bila yakin jika orang yang memakai jas navy itu adalah CEO kantor ini. Terlihat dari punggungnya yang terasa asing tapi seperti pernah Bila kenal, dan disamping boss nya itu ada Eji.

Haruskah Bila berlari mengejar orang itu dan bilang 'maaf pak saya terlambat'. Tapi itu akan semakin terlihat jika dia bukan karyawan yang baik. Apakah dia harus membiarkannya saja?

"Itu boss kita ganteng banget deh sumpah. Gue ngiler liat bibirnya, pengen gue cium deh"

"Muka tegasnya itu lho. Bukan bikin gue takut, tapi bikin gue terpesona"

"Tubuhnya itu lho. Gagah, tegap, berotot juga deh kayaknya. Pengen gue peluk"

"Dan katanya, boss kita itu masih single. Gue ada kesempatan dong buat deketin dia?"

"Yeee, itu sih maunya lo. Dia maunya juga gue"

Dan masih banyak orang disekelilingnya yang membicarakan boss itu. Bila sangat menyesal tadi malam melihat drama korea hingga malam sehingga dia bangun terlambat. Dan tidak bisa melihat boss nya itu yang kelihatannya sempurna.

Bila hanya bisa menghela nafas. Mungkin ini belum rezekinya dia untuk bertemu boss. Kan masih ada hari esok dan lusa.

Bila berjalan menuju ruang divisinya dan melihat orang disana sedang berkumpul atau bergosip?

"Bu, lo kemana aja?" Bunga menghampiri Bila. Diikuti Silva, Rivan dan Deno.

"Saya bangun kesiangan. Jadi saya datang ke kantor terlambat, dan engga sempet liat boss kita itu"

"Yahh, nyesel deh lo gak liat bos kita. Dia tampan. Pake bangetttt" Bunga membanyangkan bosnya itu tersenyum padanya.

"Iya. Dia gagah, tegap, perkasa. Uhh...pokoknya terter-lah"

"Apaan sih? Lagian masih gantengan gue ini. Gue juga gagah kok" Deno membusungkan dadanya.

"Jih, gagah dari mananya? Perut buncit, lo bilang gagah?"

"Perut buncit adalah point plus nya"

"Selamat pagi"

Semua orang melihat kearah Eji yang baru saja datang.

"Saya ingin berbicara sebentar dengan bu Bila, bisa?"

Bila mengangguk, "Iya bisa"

"Saya hanya ingin memberi tahu, bahwa Boss sudah menunggu anda diruangannya"

"Boss? CEO itu?"

"Iya benar. Dia ingin melihat karyawan baru dan sekaligus melihat kinerja bekerja anda. Apakah pekerjaan yang kemarin saya berikan sudah beres?"

"Ah, iya. Sudah"

"Bagus lah. Sebaiknya anda cepat untuk bertemu dengan beliau. Dia adalah orang yang paling tidak suka menunggu"

"Saya, pak? Tapi,..tapi...saya...anu...pak"

"Tidak ada penolakan, bu Bila. Perintah beliau adalah mutlak. Dan harus dijalankan. Mari saya antar ke ruangan beliau"

"Se-sebentar"

Bila mengambil map yang berisi pekerjaannya kemarin dan membawanya pergi ke ruangan boss itu. Bila melihat kebelakang, meminta pertolongan. Tapi, teman temannya malah tersenyum  mengatakan 'kapan bisa saling berhadapan sama CEO ganteng'

Trust LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang