Ini adalah hari Minggu, seperti biasa Indah melakukan aktifitas bersepeda yang kini sudah hampir punah, karena sebagian besar teman teman Indah sudah memiliki motor dan bahkan mobil. Tetapi Indah tidak gengsi dengan memakai sepeda keranjang berwarna pink yang diberikan almarhum ayahnya dulu.
"Mah, Indah mau keliling sekitaran sana dulu yak," teriak Indah sembari mengambil sepedanya dari gudang
"Iya, Ndah hati hati ya." Jawab Mamahnya sambil menyapu halaman.Indah pun langsung menaiki sepedanya dengan semangat, sambil melihat kanan kiri untuk nemastikan ada kendaraan yang melintas atau tidak. Lalu Indah menyebrangi jalan yang terlihat masih sepi, dan dia pun menggoes sepedanya sambil bernyanyi,
"desaku yang kucinta pujaan hatiku," karena saking semangatnya, ia tidak sengaja menabrak mobil berwarna merah, yang diparkirkan di pinggir jalan.
"Brukkkkkk, " Indah pun terjatuh dengan sepedanya, lalu terlihat ada orang dari dalam mobil keluar dan orang itu adalah Raka,
"Aduhh, loh punya mata gak sihh! Mobil segede dan sekeren ini luh tabrak. Gamau tau loh harus ganti biaya buat ngebenerin bagian yang lecet ini!" Oceh Raka dengan raut muka kesal.
Indah pun sangat ketakutan dan cemas, seperti orang yang sudah membangunkan beruang yang sedang hibernasi.
"Hehh! Jawab malah bengong aja!" Bentak pria itu.
"Ma ma maaf, a a aku gak sengaja,"
Jawab Indah terbata bata.
"Gak mau tau, pokoknya loh harus ganti ini. Gak mahal kok sekitar satu juta aja." Kata pria itu sambil tersenyum sinis.
"Hah, satu juta gimana aku dapatin uang sebanyak itu?" Tanya Indah dalam batinnya.
"E e e eh malah bengong, pasti loh gak bisa ganti kan?" Tanya pria itu sambil mengangkat satu alisnya.
"Ya udah, kalo loh gabisa ganti dengan uang, sepeda loh buat gue!" Sambung pria itu.
"Ja jangan," jawab Indah sambil sedikit mengeluarkan air matanya, tapi ia berusaha menutupinya.
"Trus loh mau ganti pake apa!" Sahut pria itu sambil menatap muka Indah yang ketakutan.
"Ya udah nih ambil aja sepedaku." Kata Indah sambil menyerahkan sepedanya ke Raka dengan terpaksa
"Nah, gitu dong dari tadi kek, kan bisa gue jual" pria itu pun nengambil sepeda Indah.
"Tapi kamu janji bakal maafin aku ya?" Tanya Indah kepada pria arogan itu.
"Iya ya ya, udah sonoh pergi." Kata pria itu sambil mendorong tubuh Indah supaya pergi.
Indah pun akhirnya pergi meninggalkan pria yang selama ini dia suka itu menuju ke rumah dengan menangis. Sesampainya di rumah,
"Tok tok tok." Ketuk Indah
Lalu mamah Indah pun keluar dan langsung menanyakan Indah.
"Lo lo loh ko nangis si anak mamah tersayang?" Tanya mamahnya sambil mengusap air mata di pipi Indah.
Indah pun langsung memeluk mamahnya dan berkata "maafin Indah ya mah," mamah Indah pun langsung melepas pelukan Indah dan berkata dengan heran " lhoo kenapa harus minta maaf, ooh masalah yang kemarin kamu hilangin kacamata mamah? Tenang aja udah ketemu kok."
"Bukan itu mamah, maafin Indah karena udah ngejual sepede Indah karena tadi tidak sengaja Indah menabrak mobil orang dan mobil itu sedikit ringsek jadi Indah harus ganti dengan sepeda," permintaan maaf Indah ke mamahnya sambil menundukan kepalanya karena takut kena marah mamahnya.
"Hahh.. Kamu gak papa kan, ada yang luka ngga sini biar mamah obatin." Tanya mamah Indah dengan khawatir.
"Mamah gak marah sama Indah?" Tanya Indah.
"Nggak kok, mamah gak marah tapi kok gimana bisa terjadi kaya gitu?" Lalu Indah pun menceritakan semua ke mamahnya.
"Ya udah kamu gak usah nangis lagi lain waktu kalau mamah dapet arisan, mamah akan beliin kamu sepeda baru, sementara kamu berangkat sekolah besok naik angkutan umum dulu oke." Mamah Indah memberi semangat kepada Indah sambil tersenyum.
"Makasih mamah! Mamah memang pahlawan dua puluh empat jam buat Indah!" Kata Indah sambil memeluk mamahya.
Yaa, bagaimanapun juga seorang ibu akan memperlakukan anakanya yang sudah dewasa seperti putri kecil, bagi Indah. Dan Indah juga bersyukur karena pria yang Indah suka tidak terlalu mengenalnya karena Indah pada waktu kejadian tidak memakai kacamata dan rambutnya juga tidak di ikat dua.***
Ini masih bagian tokoh utama dulu ya, bagian cinta cintaannya NEXT Di cerita berikutnya.
*Jangan lupa vote dan komen yawww
*Maaf kalo masih ada kekurangan karena ini masih belajar awkowokwok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benciku Jadi Cinta
Ficção AdolescenteYhaa saya memang anak pemalas. Tetapi pada diri saya tersimpan cita cita yang sangat tinggi... Lalu saya mencoba melawan kemalasan yang melakat pada tubuh ini.