Chapter 2

2.2K 102 5
                                    

2  Years leter

***

Severance Hospital
Seoul  06.00 KST
Januari 2018

Cahaya matahari di pagi hari mulai mengintip di balik jendela yang masih di tutupi gordeng di ruang kamar pasien, cahaya itu kini mulai masuk memenuhi sudut-sudut ruangan. Terdengar suara penghangat ruangan dan suara monitor di sebelah gadis yang kini sedang terlelap tidur dengan posisi terduduk di kursi pinggir ranjang. Pasien yang sedang berbaring di ruangan ICU kini adalah Ibunya yang sudah hampir 2 tahun ini mengalami koma setelah menjalani operasi leukemia.

Setelah bekerja mati-matian setiap hari dari pagi hingga malam membuat Yoo Jung  mudah sekali lelah dan selalu berakhir seperti ini, tertidur dengan posisi duduk meringkuk seraya menggenggam tangan sang ibu yang terbaring lemah dengan peralatan yang menempel di setiap tubuhnya.

Yoo Jung Perlahan-lahan membuka matanya saat setelah mendengar suara langkah menghampirinya. Yoo Jung mendongak menatap dokter cantik yang Bermarga Kim itu sedang berdiri tidak jauh dari ranjang pasien. Kim Sera yang selama ini menangani ibunya, dia adalah salah satu sahabat Yoo Jung sejak duduk di bangku SMA.

"Pulanglah ke rumah kau harus tidur dengan baik, pikirkan kesehatan mu juga Yoongie" Sera menatapnya sendu. Entah sudah yang keberapa kalinya Sera menyuruh Yoo Jung untuk pulang ke rumahnya.

Yoo Jung menggelengkan kepalanya pelan, lalu tersenyum ke arah sahabatnya itu.

"Dasar keras kepala" Sera mendengus sebal, lagi lagi Yoo Jung tidak menurutinya. Gadis itu mulai melangkah memutari ranjang dan mengecek perkembangan ibu Yoo Jung.
"Di luar sangat dingin, naikan suhu ruangan agar ibumu tetap hangat".

Yoo Jung mengangguk mengerti. "Bagaimana keadaan ibuku sekarang?" Tanya Yoo Jung beralih menatap ibunya.

"Belum ada tanda-tanda, keadaannya masih sama seperti sebelumnya" Suara pelan Sera namun masih bisa didengar Yoo Jung.

Yoo Jung menghela napasnya berat ia menunduk entah apa yang sedang dipikirkannya.

"Boleh aku bertanya sesuatu?" Tanyanya hati-hati.
Yoo Jung mengerjap ia kembali mendongak seraya membenarkan posisi duduknya.
"Tentang biaya rumah sakit-- kau mendapatkan uang dari mana? Maksudku aku hanya-

"Aku bekerja" Jawab Yoo Jung langsung ia mulai beranjak dari duduknya.

Sera mengatupkan bibirnya saat mendengar nada tidak suka dari suara Yoo Jung, di urungkan niatnya untuk bertanya lebih jauh mengenai pembicaraan yang sangat sensitif ini. Sera mengangguk seakan mengerti.

"Apakah kau mengira aku menjual diri?" Tanya Yoo Jung lirih.

Sera membulatkan matanya menatap Yoo Jung tidak percaya.
"Yoo Jung bukan itu maksudku" Sera melangkahkan kaki menghampirinya.
"Maafkan Aku- sungguh tidak seperti apa yang kau pikirkan".
Yoo Jung tersenyum pahit menatap sahabatnya itu.
"Aku hanya ingin membantu mu. itu saja" Nada suara Sera pelan ia menunduk.

Yoo Jung  menggenggam tangan Sahabatnya "Kau sudah banyak sekali membantu ku Kim Sera. Kau juga yang membayar biaya operasi ibu ku waktu itu. Dan- "
Yoo Jung sudah tidak bisa lagi melanjutkan pembicaraan nya hatinya terlalu perih saat mengingat hari demi hari berat yang dilaluinya seorang diri.
"Terimakasih". Lirihnya dengan air mata yang mulai turun dari kedua pipinya.
Sera mengangguk lalu memeluk Yoo Jung dengan erat mengelus punggung nya menenangkan.

***

Cho Grup

Cho Kyuhyun kembali membanting map yang baru saja di bacanya ke tempat sampah. Rahangnya mengeras kedua tangannya mengepal kuat. "Sial..!! Sampai kapan nenek sihir itu akan berhenti menyiksaku seperti ini" Teriaknya murka.

BITTERSWEET (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang