Junho tahu, semua yang ada di diri Eunsang itu indah. Malaikat Tuhan yang tersesat di bumi. Seperti, pipinya yang putih dengan semburat pink, juga bibirnya yang merah, seperti cherry yang siap di santap kapan saja.
.
.
Kalau kata murid lain yang nggak mengenal Junho secara dekat, Junho itu kaku kayak kanebo kering. Padahal aslinya dia itu nggak kaku banget, kok. Malah suka ngomong bahasa alien dikelas sembari menunjuk sembarang orang dengan pensilnya. Tapi, beda lagi kalau dia sudah berhadapan sama Eunsang. Auto jadi kalem ditambah sedikit kaku. Eunsang sih cuma ketawa aja karena maklum dengan sifat temannya ini.
Seperti sekarang, mereka sedang berada di lab untuk melakukan pratikum sesuai kelompok yang telah ditentukan. Di meja bagian belakang, ada; Junho, Eunsang, Dongpyo, Hyunbin dan Hyungjun.
Yang membuat Junho senang adalah, dia bisa melihat Eunsang dari jarak dekat. Amat sangat dekat.
"Junho?"
Eh, wajah Eunsang terlalu dekat. Mungkin dia nggak sadar kalau membuat Junho kesusahan menelan ludahnya.
"Ah, ya?"
"Nggak boleh melamun."
Eunsang menjauhkan wajahnya dari Junho. Membuat Junho mendengus kecewa dengan sangat pelan.
"Oh, maaf. Ada yang perlu dibantu?" tanya Junho.
"Kamu bisa ambil air dari keran kan, Jun? Aku butuh soalnya, hehe," balas Eunsang.
Secepat kilat, Junho melakukan tugasnya. Meninggalkan Eunsang yang melongo kaget dan dengusan kesal dari Hyunbin yang sedang ditugasi mencuci hal-yang-tak-dapat-dibayangkan. Junho bisa melihat Hyungjun sibuk mencatat hasil pengamatan. Dongpyo mencari referensi dari buku.
Disisi lain, Junho hanya diam memperhatikan ketika jari-jari milik Eunsang mulai menggerakkan pisau untuk memotong bahan dan ia hanya bisa berdoa semoga jari milik Eunsang tidak ter—
"Aw—!"
luka. Yah, telat.
"Eh, aduh. Bentar, aku ambilin plester luka!" Hyungjun terburu-buru keluar dari lab.
"Mending cuci dulu lukanya, biar nggak kena infeksi!" saran Dongpyo. Junho berpikir keras, ia melihat Hyunbin sudah bersiap mengeluarkan sapu tangan yang selalu dibawanya untuk membantu Eunsang.
Sebelum terjadi infeksi dan darah yang keluar dari jari Eunsang semakin banyak, dia harus bertindak. Junho meletakkan baskom yang berisi air dan mendekat ke arah Eunsang. Tanpa aba-aba, ia mengambil tangan Eunsang yang terluka. Membuat si pemilik bingung. Termasuk Hyunbin dan Dongpyo.
"Sakit, ya?" Tanya Junho. Eunsang hanya mengangguk sembari meringis. Eunsang agak curiga ketika Junho mendekatkan jarinya yang berdarah ke mulutnya sendiri. Dan, hal yang selanjutnya terjadi adalah... Junho menyesap darah Eunsang!
"E–eh, Junho..." Ini Eunsang yang panik dan hanya bisa pasrah melihat hal yang Junho lakukan.
Tanpa peduli dengan sekitar, Junho menghisap jemari Eunsang agar darah yang keluar lekas berhenti. Sesekali, ia melirik Eunsang yang juga sedang meliriknya dengan wajah memerah. Haduh, Junho nggak kuat.
Wajah Eunsang merona. Sangat malu. Dia menundukkan kepala. Sedangkan, Junho masih menyesap hingga ia ketika dirasa sudah cukup.
Junho tersenyum dan menyempatkan diri untuk mengecup jemari Eunsang yang terluka. "Udah, nih, langsung sembuh." Balas Junho santai, padahal dalam hati gugup. Ia bahkan mengabaikan tatapan dari Dongpyo dan Hyungjun yang masih kaget.
"WADUH." — Dongpyo.
"Itu barusan Cha Junho? — Hyungjun.
"Chessy banget." — Hyunbin.
.
.
.
Tbc.
Hallo?! Ah, aku kangen nulis fanfict. Melipir sebentar dari Treasure, aku mau nulis fanfict Produce, nih! Ada yang ngikutin atau udah ada yang menemukan kapal? Hihiw.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble Junho - Eunsang
Novela JuvenilHanya cerita ringan yang diperankan oleh Cha Junho dan Lee Eunsang.