Aku, menatapnya sendu. Rasa perih itu terus menjalari setiap jiwaku. Bibir manisnya berkata perpisahan. Sungguh, sorot matanya memang tak berdusta.
Jemari lembutnya menarik pergelangan tanganku. Ia mengelus lembut telapak tanganku. Kuakui, sorot matanya benar-benar nanar. Seakan-akan, kami memang tak patut dipisahkan. Kerapuhan itu, jelas menusuk hatiku yang terdalam. Menyiksa kalbu yang terlampau bengis.
"Aku pergi." Gadis di hadapanku, melepaskan semua sentuhan tangannya padaku. Ia tersenyum kecil, tak sampai mata. Lalu, meninggalkanku tanpa lambaian tangan.
Dalam diriku yang seperti sedang tidur. Ranjang yang seperti laut bagiku. Apakah aku sedang tidur, atau tenggelam?
Karena ini seperti sedang bermimpi. Tak berujung jika kau tak segera bangun dari tidurmu.
Begitupun dengan laut. Kau akan terus tenggelam jika kau tak sadar apabila sedang terus menuju terdalam. Kecuali, jika kau benar-benar ingin mati.
***
Otw unpub soalnya ini gabut parah.
1.11 AM
KAMU SEDANG MEMBACA
Asleep
RomanceAntara mimpi dan kenyataan yang tak bisa terbendung jelas. "Feel asleep. You're my euphoria, and my dysphoria."