Jisoo, Jennie dan Yoongi tengah duduk di salah satu meja RCA. Mereka masih diam menatap Yoongi yang sedang sibuk menyiapkan berkas-berkasnya untuk di presentasikan pada Jisoo dan Jennie. Juga mereka sedang menunggu seseorang. Yoongi bilang itu partnernya.
Hingga suara bel pintu berbunyi dan menampilkan sosok Hanbin dan Bobby masuk kedalam area kedai.
"Halo Min Yoongi." Sapa Bobby ramah.
Yoongi tersenyum dan mengangguk. Hanbin dan Bobby dipersilahkan duduk.
"Jadi bagaimana?" Tanya Jisoo.
"Kami sudah menemukan beberapa bukti kuat dalam kasus yang kau percayakan padaku. Dan dua pria ini yang membantuku dalam kasus kali ini. Hanbin dan Bobby. Mereka detektif hebat di Seoul. Pasti kalian tahu itu." Ucap Yoongi.
"Halo nona, kita bertemu kembali di tempat yang sama." Bobby tersenyum dan dibalas anggukan kecil oleh Jisoo. Ia sedang serius sekarang.
"Sebelumnya, Hanbin dan Bobby. Mungkin kalian akan menemukan beberapa fakta nanti tapi kumohon jangan gegabah. Kita harus menyelesaikan misi ini." Hanbin dan Bobby mengangguk setuju pada Yoongi.
"Hanbin menemukan sebuah artikel tentang kejadian 12 tahun yang lalu. Kejadian yang menewaskan appa dan eomma kalian." Yoongi mulai menjelaskan.
Hanbin sedikit mengangkat kepalanya. "Artikel dan segala informasi tentang kematian tuan dan nyonya Kim sudah tidak ada lagi di manapun. Bahkan di internet. Dan kebetulan, artikel itu kudapatkan dari pamanku." Ucap Hanbin sambil menunjuk artikel yang kini dibaca Jisoo.
"Appa dan eomma dibunuh?" Jennie mengernyitkan dahi.
Yoongi mengangguk. Ia kembali mengeluarkan sebuah kertas foto berukuran F4 dari dalam map coklat.
"Ini adalah potret rekaman CCTV yang berada di depan rumah kalian. Sebelum dan sesudah pembunuhan. Hanya ini yang tersisa. Rekaman video CCTV ini pun sudah hilang." Jelas Yoongi.
Bobby kini berspekulasi, "Menurut para penyidik yang menangani kasus ini, banyak pihak yang terlibat disini. Namun mereka semua mengatakan bahwa pembunuh orang tua kalian adalah sahabat mereka sendiri."
Kini Yoongi mengeluarkan foto berukuran lebih kecil dari sebelumnya, kemudian disodorkan ke arah Jisoo dan Jennie.
"Ini adalah foto appa dan eomma kalian bersama sahabatnya yang dimaksud Bobby."
"Tuan Park." Tambah Hanbin.
Hanbin kembali menatap Yoongi. Hanbin seperti tidak yakin dalam penjelasan selanjutnya.
Namun Yoongi beralih menatap kedua gadis didepannya.
"Tuan Park adalah Presdir tertinggi di KindRk. Corp sebelum dia meninggal bertahun-tahun lalu. Dia adalah pemilik dari perusahaan yang petingginya sudah banyak kalian bunuh." Ucap Yoongi. Jisoo menatap ketiga pria dihadapannya. Tidak ada ekspresi terkejut dari Hanbin dan Bobby.
"Kami sudah lama mengejar kalian nona nona." Ucap Bobby.
"Namun kasus ini lebih menarik daripada kejahatan kalian." Tambah Hanbin.
"Jisoo, mereka akan membantu kita. Misi ini jauh lebih penting. Karena setelah kau memberitahuku bahwa kakekmu memberimu misi membantai seluruh keluarga tuan Park, kau pasti akan sangat setuju pada Hanbin dan Bobby untuk membantu dalam misi ini dan membatalkan rencana kakekmu." Yoongi menyodorkan sebuah foto terakhir.
Sebuah foto yang menampilkan potret tuan Park bersama istrinya dan seorang gadis kecil.
Yoongi menghela nafas, "Tuan Park dan istrinya. Foto itu diambil 3 tahun sebelum kematian appa dan eomma kalian. Dan gadis kecil yang bersama mereka itu anak pertama mereka. Park Chaeyoung. Gadis yang sama, dengan gadis yang sekarang kau kencani."
Deg
Jisoo terdiam. Ia menatap gadis yang saat ini tertawa saat berbincang dengan Lisa di bench kasir kafe.
"Jadi, kakek menyuruhku membunuh pacarku sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Sisters
ActionKim Jisoo dan Jennie Kim. Dua saudara yang memiliki alter ego dan merupakan seorang psychopath, harus memilih pilihan yang penting di hidup mereka untuk pertama kali. Antara keluarga, atau cinta? Keluarga, atau Rose dan Lisa? Jika bisa, mereka akan...