•••
(Yeonhee Pov)
Mau apa Papa kesini? Apa dia masih peduli padaku dan Mama? Oh tuhan aku tidak sanggup berlama lama menatap wajah Papa. Rasanya aku ingin menangis kala mendengar suara Papa lagi.
Perlahan aku mulai mendekati Papa. Sambil menghapus air mataku yang sudah membanjiri wajahku.
"Maaf tadi aku tidak sengaja menabrak Jieun, tapi sepertinya dia tidak apa apa jadi kau tidak usah panik"
"Sepertinya urusanku disini sudah selesai jadi aku akan pulang"lanjutnya
BANG !!!
Rasanya seperti terkena api panas yang membakar hati. Harapanku terlalu tinggi. Kukira Papa akan merindukanku ternyata Papa hanya menganggapku sebagai keluarga korban yang baru saja ia tabrak.
"Papa"panggilku kala Papa akan beranjak pergi
"Cukup Yeonhee aku tidak ingin mendengarmu memanggilku dengan sebutan Papa. Aku bukan Papamu lagi" bentaknya
Hancur, Papa masih sama seperti dulu. Egois. Papa aku ini anakmu yang dulu sering kau panggil "little princess" aku sangat merindukanmu. Ah air mata ini kembali mengalir sangat deras.
Setelah aku sudah benar benar tidak menangis lagi, aku masuk ke ruang UGD untuk menemui Mama. Tapi tetap saja mataku masih sembab karena aku menangis cukup lama.
"Mama"
"Yeonhee"
"Ada apa?"tanyaku
"Tadi Mama kecelakaan, siapa yang memberitahumu?"
"Pihak rumah sakit yang memberitahuku"
"Yeonhee kau punya uang untuk membayar biaya rumah sakit?"
Pertanyaan itu? Pertanyaan itu cukup membuatku sesak. Dari mana aku akan membayar biaya rumah sakit Mama? Aku saja baru dipecat. Bagaimana aku mencari biaya rumah sakitnya? Belum lagi hari ini aku harus membayar hutang.
"Yeonhee"panggil Mama
"I-iya ada"jawabku
"Ah Mama cukup tenang mendengarnya" ucap Mama
Oh tuhan, aku harus kemana jika uang pesangon ini aku bayar untuk biaya rumah sakit. Lalu bagaimana aku membayar hutang yang sangat banyak itu.
Stress aku mulai stress, aku keluar dari ruang UGD untuk mencari udara segar supaya aku tidak terlalu stress.
"Mba biaya pengobatan atas nama Park Jieun kira kira berapa?"tanyaku pada salah satu karyawan administrasi rumah sakit
"Oh sebentar aku lihat dulu"jawabnya
"5.000.000 karena tadi nyonya Park Jieun cukup parah"lanjutnya
5.000.000 itu bukan uang sedikit. Sepertinya pesangonku ini belum cukup untuk membayarnya.
"Kalau dicicil bisa tidak? Ini aku ada sekitar 2.500.000 sisanya besok akan kubayar" ucapku sambil menyodorkan uang
"Bisa, tapi nyonya Park Jieun tidak boleh pulang sebelum biaya pengobatannya lunas"ucapnya
"Iya mba"
Aku kembali ke ruang UGD dan menemui Mama. Habis sudah uangku, sekarang aku sudah tidak punya uang lagi. Bagaimana aku membayar hutangku. Argh
"Mama aku sudah membayar biaya pengobatanmu"ucapku
Mama tersenyum sumringah, dia memelukku dengan erat. Sepertinya Mama lega karena biaya pengobatannya sudah kubayar.
"Eh iya kau dapat uang dari mana Yeonhee?"tanya Mama
"Dari bosku, aku diberi pinjaman Ma"dustaku
Mama maafkan aku yang sudah membohongimu, aku berjanji suatu saat aku akan membuatmu bangga dengan jeri payahku. Biarkan aku berjuang dulu untuk sekarang.
"Oh begitu ya, Mama sudah boleh pulang?" tanya Mama
"Belum Ma, dokter belum mengizinkan Mama pulang"jawabku
Setelah melihat kondisi Mama aman di rumah sakit. Aku pulang ke rumah untuk menemui penagih hutangku. Aku sudah berjanji padanya malam ini akan membayar hutang tapi aku mengingkarinya. Aku harus meminta maaf.
-yeonhee-
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
A Miracle
أدب المراهقينApa maksud tentang Miracle itu? Apa wanita miskin bisa memiliki keberuntungan? Bisa mewujudkan sejuta mimpinya? A Million Dreams Will Come True (Tolong kalau kalian suka sama cerita ini follow aku ya, jangan lupa juga vote sama coment biar akunya ju...