Chapter 7|| For The Best

4.1K 208 3
                                    

⏳⏳⏳

Ting tong
Ting tong...

"Iya sebentar. Eh, siapa inih? Gantengnya," Adams lantas salah tingkah dan hanya menggaruk tengkuknya. Melihat seorang wanita yang bukanlah pacarnya yang ia cari, tapi Adams yakini bahwa itu adalah calon ibu mertuanya.

E ciee😋

"As-assalamualaikum bu,"

"Waalaikumsalam ganteng." jawab ibunya Sena dengan senyum yang sangat lebar.

"Saya kesini mau ketemu sama putri ibu, ehm, saya mau ketemu sama Sena bu. Sena nya ada bu?" Mamah nya Sena sesaat mengernyitkan dahinya dalam dan itu membuat Adams ketar-ketir takut tidak diijinkan ketemu dengan Sena. Pasalnya iapun tak pernah sama sekali bertemu dengan kedua orangtuanya Sena. Hanya karena penting dan menyangkut hidup dan matinya Adams langsung mendatangi rumah Sena di keadaan masih tengah malam gelap gulita.

"Iya boleh."

"Boleh!? Serius bu, hm kalau begitu dimana Sena?" ujar Adams dengan semangat abis dapat ampau lebaran.

Mamahnya Sena menatap Adams dengan wajah cerah tak terkira.

"Inilah inilah saatnya. Mobil baru akhirnya datang juga!" pekik suara isi hati mamahnya Sena.

Dengan lembut mamanya Sena lalu mengajak terlebih dahulu Adams untuk masuk kedalam rumah, setelah mereka benar-benar masuk kedalam rumah, mamahnya Sena pun lantas menutup pintu. Dan iapun lalu menatap Adams masih dengan senyum cerah.

"Sena ada dikamar, tapi dia nggak tidur. Masih betah nangis dikamar. Tuh, kamarnya diatas dekat tangga ya ganteng. Mamah mau lanjutin ronde ke 20 dulu sama papah nya Sena. Dadah ganteng, jangan lupa mobilnya yah." Adams hanya memutar otaknya dan membersihkan pendengaran nya. Adams menganggukkan kepalanya dengan tersenyum tipis, setelah mamahnya Sena berlalu Adams lantas bergerak menuju kearah kamar Sena sesuai peta yang mamahnya Sena arahkan.

Tok
Tok
Tok

"Mamah, Sena udah putus sama om! Sena udah tidak punya pacar lagi, mamah sama papah jahat mau morotin om. Huaaa!"

"Sayang? ini om sayang. Buka pintunya." seketika suara kegaduhan yang berasal dari kamar tersebut lenyap senyap tak tersisa. Tiba-tiba Adams terkaget-kaget saat pintu kamar tersebut terbuka secara kuat dan ia pun langsung mendapatkan pelukan di badannya.

"Tidak mau putus! Tidak mau om, aku tidak mau putus! Hiks." isak Sena memilukan. Adams dengan erat mengimbangi tubuh Sena dan lalu melangkah membawa mereka masuk kedalam kamar Sena.

Set

"Om?"

"Iya sayang. Kenapa tiba-tiba?" Sena menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jari Adams dengan dirinya yang duduk dipangkuan pria tersebut.

"Maafin. Aku, tidak sengaja om. Itu karena mamah sama papah yang bilang kalau aku punya kekasih, maka orang itu harus beliin mamah sama papah mobil baru keluaran terbaru. Dan karena om yang jadi kekasih aku, aku jadinya merasa bersalah banget sama om. Itu semua gara-gara mamah sama papah, nanti om terbang miskin gimana. Gimana nanti sama koleksi-koleksi tas, sepatu, baju yang mau aku beli. Terus, gimana nanti sama anak-anak kita. Masa makannya batu. Hiks, huaaa!"

Selama 6 jam akhirnya tangis penuh kesenangan itu berakhir dengan ditandai dengan tatapan sayu dan lelah dari Adams.

"Om? Om kenapa?" tanyanya pengertian.

"Udah nangis nya, sayang?" Sena mengangguk.

"Kita langsung ke poin nya saja ya. Intinya kita tidak akan putus, om pacar kamu dan kamu pacar om. Intinya om akan beliin mamah sama papah mobil baru sesuai kemauan mereka, dan untuk kemiskinan itu semua sudah diatur sama yang diatas. Dan, anak-anak kita nanti tetap akan makan pakai nasi. Koleksi barang yang mau kamu beli, akan aku buatkan kartu khusus belanja untuk kamu. Setiap menitpun kalau kamu ingin membeli barang yang mahal dan terbaru yang berbahan bagus yang mahal, kamu bisa membelinya langsung."

"Paham, sayang?" tanya Adams yang lantas dibalas dengan anggukan kepala oleh Sena.

"Jadi, kita tidak putus kan om."

"Iya. Tapi, kalau kamu tetap seperti ini dan membiarkan saya terlambat untuk mengikuti rapat penting, kita akan benar-benar putus."

"Hah?"

"Sena, selama 6 jam kamu menangis. Lihat ini sudah hampir jam 8 pagi. Rapat penting akan dimulai 30 detik lagi..."

"Kok salah Sena, om."

"Karena kamu menangis," Sena mengerutkan dahinya. Apa hubungannya.

Mohon bersabar😇

"Sena, kita akan benar-benar putus kalau kamu masih duduk diatas pangkuan saya. Kaki saya keram, Sena..."

⌛⌛⌛









Cihaa😉😉😉
Siapa nih yang lagi baca😆. Lama ya, maaf sayang abisnya nunggu ada waktu yang pas buat ngetik hihi. Ririririririri😂...
Mana pendukungnya Mr?
Mana pendukungnya Sena?
😥😥😥
See you😊
Bye-bye.

Mr Adams⌛Tamat⌛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang