Cahaya matahari menusuk kulit ku. Panas. Aku pun membuka mata dan ternyata cahaya dari cela korden. Lantas aku meregangkan badanku lalu menggaruk kepala ku. Khas orang bangun tidur.
Setelah itu aku pun melihat jam di meja kecil disebelah kasurku. Jam 07:00 pagi, aku berpikir jam tujuh pagi rasanya kenapa terlalu terang.
Cahaya nya menusuk. Lalu aku pun mandi dan setelah nya aku melihat jam di meja lagi.
Tetap, jam nya ternyata mati. Akhirnya aku membuka handphone ku. Banyak chat masuk dan jam di handphone menunjukkan jam 09:30. Aku ingat bila aku masuk jam 10:00.
Lantas aku bergegas menganti baju ku dengan baju lengan panjang garis-garis lebar berwarna khaki, orange, dan hijau army. Lalu ku padu dengan celana hitam ketat dan sepatu bot hitam lalu aku pun berlari keluar kamar dan turun kebawah, ibu dan ayah sudah kerja, kakak pun sudah berangkat kuliah. Aku mengunci pintu.
Jarak rumah dengan sekolah hanya 5 menit tapi aku harus mengumpulkan tugas dulu di mr. Marcello.
Setelah sampai di koridor aku pun menuju ruang guru. Menemui mr. Marcello. Aku pun mengumpulkan tugas, tidak sengaja tangan ku tersentuh oleh anak yang mengumpulkan tugas ke mrs. Eva . Dia hanya melirik sekilas lalu kembali menoleh kepada mrs. Eva. Mr. Macello dan mrs. Eva mejanya bersebelahan
Mr.marcello sedang mencari bulpen. Padahal jelas-jelas bulpen nya di telinga nya. Aku tidak akan memberitahu nya agar menjadi kejutan kalau dia tau dimana bulpen nya. mr.marcello membelakangi ku.
Setelah itu aku melirik anak tadi, kurasa namanya mewt, ah.. Bukan-bukan, net? Eh bukan lah. Ohh iyah namanya newt!.
Aku sedikit memperhatikan newt dia memiliki muka artistik atau bisa jadi aesthetic. Dengan kulit sedikit pucat dan dai memiliki freckles. Rambut nya sedikit berombak dan warnanya pirang ke jinga-jingaan sedikit. Dan dia jangkung.
"permisi sir, saya mau mengumpulkan tugas" kataku. Kurasa mr.marcello baru menyadari aku berada disana.
"oh ya, mana buku mu?" aku pun menyodorkan buku catatan ku kepada mr.marcello. Aku pun merasakan lirikan dari newt. Aku pun menoleh kepadanya dengan gerakan cepat.
Matanya langsung menuju depan lagi. Tertangkap kau. Kataku dalam hati. Setelag mr. Marcello mengoreksi dan menandatangi buku catatan ku, setelah itu aku pun bergegas keluar.
Aku pun menuju kekoridor, menuju ke loker. Aku pun memasukkan password kunci ku. Saat aku membuka ada dua amplop surat yang sepertinya terjatuh dari sela-sela loker ku.
Yang satu berwarna putih dan yang satu berwarna hitam. Kurasa aku sudah mendapat amplop hitam ini tiga kali, surat pertama isinya adalah request an lagu lama yang menenangkan. isi dalam amplop dua itu memberi tau aku dimana aku bisa beli buku yang langkah. Buku itu cukup mahal tetapi aku sudah menabung.
Setelah mendapat surat yang ke dua itu aku kesana setelah pulang sekolah, agak jauh dari kota tapi memang ada dan tinggal satu buah. Dan di atas buku itu ada note. 'to starlyn ally moore' aku kira belum di bayar, setelah aku menanyakan ternyata sudah di bayar sama orang yang menuliskan note di kertas itu, saat aku bertanya bagaimana ciri-cirinya, orang tersebut mengatakan rahasia.
Kalau aku bertemu dia atau aku tau dia aku akan bilang terima kasih. Yang ketiga berisi catatan geometri yang kemaren, aku tidak masuk saat itu. Dan terakhir sekarang yang aku dapat.
Aku mikir-mikir apa ya isinya, misterius sekali sih, kalau buka amplop ini pasti aku deg-deg an. Tapi aku membuka amplop putih dulu saja.
Setelah ku buka ternyata ada undangan jamuan klub sastra, ditulis dengan tinta berwarna biru, wah keren juga. Jarang-jarang dijaman seperti ini orang mengundang ke jamuan menggunakan undangan seperti amplop ini.
Aku mengikuti klub sastra sejak tahun pertama, dan sekarang aku sedang mengerjakan novel pertama bentar lagi selesai kalau aku begadang terus tapi aku hanya mau melanjutkan nya bila ada mood saja.
Akhir nya aku pun membuka amplop hitam dengan hati-hati, ternyata disitu hanya nomer, perintah nya menyuruh aku memberi nomer ini ke toko buku belakang sekolah ini. Wow apa ya kira-kira? Ah mungkin aku akan mengajak stella ikut dengan ku.
Setelah mengambil buku, dan merapikan loker ku aku pun menutup pintu loker ku. Dan sudah kuduga jade sedang menunggu untuk menutup pintu loker ku, tenang aku tidak kaget sama sekali.
Dengan menghela napas aku berkata "apa mau mu jade?" sambil memutar bola mata ku. Jade mennyengir "aku meminjam pr geometri mu. Plisss" kata jade dengan muka memelas sambil memhon, aku tak akan terjebak lagi.
"pr ku belum selesai, tanya paige sana. Aku mau tanya paige" kata ku. Lalu melewati jade, aku menuju kekelas.
paige satu kelas bersama ku dan jade, biasanya tugas geometri nya sudah selesai lebih dulu.
aku melihat jam ku ternyata masih tersisa sekitar 20 menit. Aku mending ke kafetarian saja.
;Setelah sampai ke kafetarian, lumayan sepi lalu aku melihat stella melambai kepadaku, sudah ku duga dia disini.
Aku pun menghampiri stella, dan duduk disebelahnya. Menyuruput lemon tea nya, stella tidak sendirian dia bersama sahabat kita satunya, namanya jacob. Dia jangkung, berkulit putih dengan muka sedikit merah di sekitar pipi nya dan berambut coklat dengan mata berwarna hazel. dan juga dia sangat populer, bahkan banyak cewek-cewek yang suka padanya. kalau aku? tentu saja tidak, aku sudah tau sikap jahil jacob yang keterlaluan, jadi aku tidak tertarik.
Jacob, aku dan stella sudah bersahabat sejak kita TK. Mereka semua adalah tetangga ku, ya kita bersebelahan rumah nya. orang tua jacob, aku dan stella bersahabat saat mereka masih kecil juga seperti kami.
"jadi, ada rencana sepulang sekolah?" tanya jacob sambil berusaha menyeruput lemon tea stella. lalu stella menepis tangan jacob dan memasang tampang kesal.
"nanti aku akan ketoko buku di belakang sekolah. kalian berdua mau ikut?" jacob dan stella sama-sama melirik lalu tersenyum dan mengangguk dengan girang. kita bertiga ini suka sekali membaca buku, jadi kami tidak masalah bila keperpustakaan atau pun ketoko buku. kata jacob sih, ketoko buku itu dapat informasi baru.
"ok, nanti kalian tunggu aku ya di depan gerbang sekolah, aku nanti akan mengambil sesuatu dulu di loker" jawab ku. jacob melihat ku menyelidik. "apa?" tanya ku. stella berkutat dengan handphone yang ada di genggaman nya. "jangan-jangan kamu dapat surat dengan amplop hitam lagi ya?" selidik jacob. saat aku mendapat ke amplop pertama aku langsung bercerita pada mereka berdua.
"aku takut, jangan-jangan dia stalker mu" stella berkomentar. aku hanya memutar bola mata. "aku yakin dia berniat baik, buktinya dia memberikan aku buku yang aku cari itu" aku pun memajukan badan ku sambil berkata "harganya mahal, lebih mahal dari lipstick branded mu stel" kata ku cekikikan.
stella hanya memutar bola matanya, aku dan jacob tertawa terbahak-bahak sambil bertos ria. kami selalu saja bertanya-tanya, kenapa stella selalu membeli lipstick itu, yang jelas-jelas warnanya tidak terlalu cocok dan terlihat seperti tante-tante.
setelah bel berbunyi menandakan jam pulang, lantas mr.richard mengakhiri sesi melukis nya. "anak-anak lukisan tadi tolong di selesaikan dan dikumpulkan minggu depan" teriak mr.richard. karena anak-anak mengobrol dan seperti nya tidak mendengarkan apa yang mr.richard katakan.
aku pun berjalan keluar dengan linglung, aku membenci pelajaran melukis. sebenar nya hanya karna aku bingung saja, apa yang harus aku gambar, atau aku takut kalau gambar ku jelek dan tidak sesuai.
setelah meletakkan lukisan ku, dan mengambil amplop berwarna hitam itu. aku buru-buru lari ke gerbang, jacob dan stella ternyata sudah didepan. aku pun menghampiri mereka. "ayo" jacob berjalan duluan.
saat di perjalanan kami mengobrol banyak hal, dan tak terasa sudah sampai ke toko buku yang di belakang sekolah. toko buku ini termasuk yang terbesar. aku pun membuka pintu, diikuti oleh stella dan jacob.
aku bingung, jacob lantas menyuruhku untuk memberikan nomer itu kepada kasir.
bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Bʟᴀᴄᴋ ʟᴇᴛᴛᴇʀ
DiversosAmplop hitam yang misteri, dan Star banyak mendapatkan amplop itu. kira-kira siapa yang mengirimkan nya?