Sekali lagi Hyemi di sini, di singgasananya tercinta.
Dengan nyamannya Hyemi bersandar pada pohon rindang, yang juga berfungsi melindunginya dari terik matahari. Hembusan angin yang membelai lembut pipinya membuat pertahan matanya kalah, kelopak matanya begitu saja turun-memaksa diri Hyemi itu terperangkap dalam alam mimpi.
Kicauan dari burung burung menjadi alunan melodi yang merdu, untuk semakin membuatnya nyenyak.
Entah sudah berapa lama ia terlelap, yang pasti setelah dirasa cukup. Ia terbangun begitu saja, seperti ada seseorang yang membangunkannya atau mungkin alarm dari alam yang memaksa mengganggu.Yang pasti kali ini ia benar benar terbangun dari zona nyaman. Dan siapa sangka saat ia terbangun sepasang mata hazel memerhatikannya dalam jarak yang terlampau dekat. Pada mulanya Hyemi hanya mematung tak tahu harus berbuat apa, mungkin ia telah terhipnotis dengan visual dari seseorang di hadapannya, bagaimana tidak? ia diperhatikan laki laki super tampan.
Merasa diabaikan, laki laki itu memiringkan kepalanya ke arah kanan sambil memasang wajah heran, yang membuat kadar ketampanannya bertambah. Dan hal itu langsung membuat semburat merah di pipi Hyemi, terlebih lagi saat ia menyadari telapak tangan laki laki itu berada di dekat jidatnya-membuat perlindungan membentuk atap agar Hyemi tak terkena sinar matahari. Pantas saja tidurnya nyenyak sekali.
"Sudah bangun?" tanyanya ringan mengawali.
Seperti dejavu, hanya saja kemarin Hyemi berada di posisi Taehyung-memerhatikan orang yang sedang tidur. Jadi mungkin lebih tepatnya mereka bertukar posisi,
Hyemi yang ditanya mengangguk kikuk "Eum, T-Taehyung Sunbae? A-apa yang kau lakukan disini?"
Dilanjutkan melempar pertanyaan, dengan kedok berusaha terlihat biasa saja. Dan ya, usahanya itu gagal terlihat bagaiamana ia melemparkan kalimat pertanyaan dengan terbata bata.Bukannya langsung menjawab, yang ditanya malah terkekeh entah menertawakan apa. "Kenapa kau tegang begitu?"
Hyemi bingung.
Memangnya kelihatan sekali?
Melihat Hyemi yang seperti itu, membuatnya kembali tertawa ringan, seolah setiap pergerakan yang dilakukan Hyemi merupakan lelucon garing dari komedian yang biasa ia lihat di televisi. "Maaf sepertinya aku telah mengganggu kenyamananmu." Ujarnya sambil tersenyum menampilkan deretan gigi putih yang rapi, senyumnya tulus seperti bocah kecil dan yang berbeda darinya adalah senyumnya itu berbentuk kotak mempesona, sepertinya senyumnya adalah nilai plus yang ia miliki.
Kemudian Taehyung mengangkat benda berbentuk persegi putih dengan beberapa coretan dari pensil yang terlihat seperti sketsa sebuah gambar. "Aku tadinya sedang mencari objek untuk melukis, kau tahu sendirikan setiap akhir taun, sekolah mengadakan pameran yang diadakan oleh Club Seni Aku juga kemarin begitu, hanya saja aku ketiduran, suasananya sangat mendukung untuk tidur." Katanya menjelaskan dari kanvas yang ia angkat. Hyemi pun langsung ingat dengan ucapan Seulbi tempo hari di kafetaria sekolah yang mengatakan bahwa Kim Taehyung itu adalah teman dari Jung Hoseok dan Kim Namjoon, kakak kelasnya dari Club Seni.
Hyemi pun mengalihkan atensinya pada kanvas itu. Dapat ia lihat benda berwarna putih itu memang sudah terdapat beberapa coretan kasar, sepertinya Taehyung belum menyelesaikan sketsanya. Karena yang ia lihat belum jelas gambar apa itu.
"Baru sketsa." Tambahnya, seolah bisa mendengar sederet tanda tanya yang ada di fikiran Hyemi. "Karena aku tak bisa fokus."
Hyemi yang mendengarnya pun langsung bingung, memangnya apa yang membuatnya tak bisa fokus? Seketika itu pun Hyemi langsung tegang.
Apa aku mengigau? Tidak mungkinkan aku mengatakan yang tidak tidak? Oh! Atau aku melakukan sesuatu yang aneh? Tidak! Dia mungkin melihat wajahku yang super jelek saat tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAY PAPER - JJK
FanfictionDi atas kertas abu abu berjanji untuk tak membutuhkan, tak menyayangi, dan tak mencintai. Namun janji itu selalu dilanggar. Hanya bisa menyalahkan takdir dari Tuhan. Mereka harus terjebak dalam cinta yang salah. Begin : 17 12 2018 End : - ©Park...