Leader Meet Leader

3.4K 434 61
                                    

Taylor Swift - RED.

Lisa mengangkat ponselnya dan berbicara dengan seseorang. Jennie yang melihat itu mendiamkannya karena memang tujuan mereka adalah mencari bantuan.

"Yaa. Aku di pantai dulu waktu kita kecil."

". . ."

"Baiklah.. aku tunggu."

". . ."

"Okay. Nanti kujelaskan."

Pip

Sambungan telpon terputus. Lisa menoleh pada Jennie yang sedari tadi melihatnya.

"Siapa?" Tanya Jennie. Nadanya dingin. Datar dan dingin.

Lisa tersenyum, "Bambam."

"Siapa Bambam? Mantan kamu?"

Lisa terkekeh, "Bukan sayang. He's my childhood friend."

Jennie hanya menjawab "oh" itupun tidak ada suaranya.

"Cemburu hm?" Goda Lisa dengan alis naik turun.

"Siapa yang cemburu. Emang situ siapa?" Jennie beralih duduk di atas pasir. Hingga Jin datang membawa air mineral dan 4 burger yang masih panas. Hari mulai gelap. Namun Jisoo dan Rose masih betah berpelukan.

"Kok cuma 4? Bang Jin tidak makan?" Tanya Jennie. Jin menggeleng, "Abang diet."

Jennie terkekeh. Memang abangnya satu ini aneh. Sama seperti Jisoo. Jennie tahu Jin tidak diet, hanya saja dia malas makan.

"Sayang,"

Jisoo masih menelusupkan wajahnya di ceruk leher kekasihnya. Ia tidak menjawab pertanyaan Rose barusan.

"Sayang.." Rose kembali memanggil Jisoo pelan.

"Hmm.."

Rose menunduk, "Apa.. kau tetap akan membunuhku?"

Jisoo mendongak, ia melihat wajah samping Rose. Matanya yang sembab membuat hati Jisoo sedikit tergores.

"Tentu saja."

Rose semakin dalam menunduk, "Tentu saja aku tidak bisa. Bagaimana mungkin aku membunuh hatiku sendiri hm?"

Rose menoleh kearah Jisoo, membuat pipi chubby nya menghantam heart-shapped lips milik Jisoo.

Jisoo terkekeh, ia kembali mencium pipi Rose berkali-kali. "Sayaaaangg ih gelii.." Rose terkekeh.

"I will never let you go babe."

Lisa menoleh kearah bang Jin yang kedua tangannya masih memegang burger. Ia melamun menatap ke arah depan.

"Bwangg Jwinn. Kwok bwurgher nya twidhak di kwasih khe Jhisoo unnwie?" Tanya Lisa dengan mulut penuh mengunyah burgernya.

Jin menoleh, "Telan dulu makananmu Lisa."

Lisa menurut, ia menelan makanannya.

"Aku takut merusak moment mereka." Lanjut Jin.

Lisa mengangguk hingga sebuah suara yang sangat familiar terdengar telinganya.

"Pokpakk!!"

Lisa menoleh, begitupun Jennie dan Jin.

"Maaf membuatmu menunggu. Tadi aku dari arena langsung kesini." Lisa tersenyum simpul, "Ya tidak apa Bam. Ah iya kenalkan ini bang Jin, dan masterpiece Tuhan yang disampingnya itu pacarku."

Bambam memandang Jin dan Jennie bergantian, "Wah.. seleramu memang benar-benar bagus Lisayaa. Bahkan lebih dari Sana dulu." Ucap Bambam.

"Ah iya, aku Bambam. Salam kenal Jin, Jennie."

Kim SistersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang