"percayalah bahwa melawan hati sendiri rasanya tidak seperti madu."
Adnan menginjak pedal rem tepat ketika mobilnya berada di depan gerbang rumah tempat Aileen tinggal.
"Makasih banyak ya Nan, udah nemenin. Maaf ya langsung balik nggak nawarin buat cari makan dulu," ucap Aileen seraya melepas seatbelt.
Adnan menoleh, lalu tersenyum "Nggak kenapa-napa kok, lagian makan paling enak itu kan makan masakan rumah sendiri," ucapnya.
Aileen membalas senyumnya "Hehe bener. Yaudah gue masuk ya, lo hati-hati."
"Yap, thanks Ai."
"Dadah!"
"Byee!"
Aileen turun dari mobil, lalu Adnan kembali menjalankan mobilnya beberapa detik setelah Aileen menutup pintu mobil.
Aileen menghembuskan nafas, dia mengangkat bingkisan coklat yang di dalamnya berisi buku masakan, entah masakan apa.
Lalu kemudian Aileen melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.
Matanya tidak menemui vespa Darren. Apa Darren belum pulang?
"Darren masih sama Nara ya?" tanya Aileen pada diri sendiri.
Dia menutup matanya. Kalau benar Darren masih bersama Nara, mereka kemana? mereka dimana? apa saja yang Nara lakukan untuk mendapatkan perhatian Darren?
Aileen membuka matanya. Dia kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda.
"Assalamualaikum," ucap Aileen lalu menutup pintu.
Leta keluar dari arah dapur dengan tubuh yang masih memakai seragam guru "Waalaikum salam,"
Aileen menyalami Leta.
"Darren mana Nak? kok nggak kedengeran suara vespanya tau-tau kamu sampai?"
Aileen menaikan kedua alisnya "Mmm.. Tadi aku nggak bareng Darren Ma. Aku ke toko buku, nih beliin buku masak buat Mama." sahut Aileen lalu menyodorkan bingkisan tadi.
Leta melirik bingkisan itu, lalu perlahan mengambilnya "Yaampun sayang makasih ya, eh tapi kenapa kamu nggak beli sama Darren aja, kamu sama siapa dong tadi?"
Aileen menggaruk tengkuknya "Tadi aku sama temen Ma. Terus kenapa nggak sama Darren. Mmm.. itu kan Darren bawel nanti yang ada dia bilang-bilang lagi ke Mama kalo aku mau beliin Mama buku masak ini." ucap Aileen. Dalam hati meminta maaf karena sudah bohong pada Leta.
Leta tertawa kecil "Kamu ini ada-ada ajaaaa" Leta memeluk Aileen beberapa detik lalu melepasnya "Eh terus kok Darren malah belum pulang ya? harusnya dia udah sampai duluan kan ya?"
"Mu-mungkin Darren cari angin kali Ma. Nanti coba Aileen telfon, sekarang aku mau mandi dulu yaa,"
Leta tersenyum seraya menganggukkan kepala "Sekali lagi terimakasih ya buku masaknya. Nanti sebagai tanda terimakasih Mama akan masakin salah satu menu yang ada di buku ini khusus untuk Aileen kesayangan Mama!" ucapnya lalu mengusap kepala Aileen.
Aileen tertawa kecil "Makasih banyak Mamaku sayang!" Aileen memeluk Leta sekilas "aku mandi dulu!" ucapnya lalu berjalan menaiki tangga.
"Mandi yang bersih yaaa!" ucap Leta, lalu berjalan menuju dapur.
Membuka bingkisan yang Aileen beri. Kemudian tersenyum lebar setelah mendapati buku resep masakan Jepang.
"Aileen seriusan kamu beliin Mama buku resep masakan Jepang? hahah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
Fiksi RemajaMungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang diam-diam menyayangi sahabat sendiri lebih dari seharusnya. Mungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang patah hati. Mungkin cerita kita hanyalah salah...