part 9

38 9 0
                                    

"ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.. SELAMAT PAGI ANAK-ANAK. DI HARAPKAN UNTUK SELERUH SISWA KELAS 10 11 DAN 12 UNTUK SEGERA TURUN KE LAPANGAN. SEBENTAR LAGI KITA AKAN MELAKSANAKAN UPACARA BENDERA. TERIMA KASIH" pengumuman upacara sudah terdengar.

"Guys! Turun ke lapangan" seperti biasa Nadine selalu mengajak teman-temannya untuk turun ke lapangan.

Pada saat di lapangan, Khania tidak berhenti tersenyum, karena dia sangat tidak sabar untuk menjemput dan bertemu dengan kedua orang tuanya yang sangat ia rindukan

Rasya, Zafran dan Derren yang dari tadi memperhatikan Khania itu terheran-heran. Karena tidak biasanya Khania terlihat sangat senang seperti ini.

"Khani? Kamu kok senyum-senyum sendiri sih? Kayanya lagi seneng banget?" Derren orang pertama yang bertanya kepada Khania.

"Eh? Iya Der, aku lagi seneng banget. Soalnya orang tua aku hari ini mau pulang" Khania berbicara sangat imut dan membuat teman-temannya gemas melihatnya.

"Apa? Om Hendri sama tante Nadia mau pulang?" Rasya senang mendengar berita itu.

"Iya"

"Yee.. berarti gue bisa ke rumah lu dong untuk makan-makan lagi"

"Makan aja pikiran lu" mereka berempat pun tertawa.

❣❣❣

Waktu yang ditunggu-tunggu Khania yaitu pulang sekolah. Ia pun bergegas lari menuju gerbang utama dan yang ternyata Derren mengikuti Khania.

"Khani!" Derren memanggil Khania. "Kamu ngapain disini? Kamu gak bawa motor?"

"Gak Der, soalnya aku dijemput sama bang Hamas dan sekalian mau jemput orang tua aku" jawab Khania dengan senyumannya yang lebar.

Derren hanya mengganggukkan kepalanya

"Ngomong-ngomong kamu ngapain kesini? Kan motor kamu masih di parkiran?" Khania sambil melihat kanan kiri.

"Aku mau nemenin kamu sampe kamu dijemput sama abang kamu"

Secara tidak sadar pipi Khania mulai memerah dan segera Khania menundukkan kepalanya karena tersipu malu. Derren melihat itu menjadi semakin gemas dengan Khania.

"Eh? Itu aku udah dijemput" Khania menunjuk mobilnya. "Aku pulang dulu ya Der? Makasih udah nemenin aku"

"Iya sama-sama Khani. Kamu hati-hati ya?"

"Iya, kamu juga hati-hati bawa motornya? Jangan ngebut-ngebut. Aku pulang dulu ya? Assalammualaikum?"

"Waalaikumsalam.." setelah mobilnya Khania menjauh. Derren pun mencak-mencak senang karena baru kali ini ia bisa dapat perhatian darin Khania.

❣❣❣

Ramainya jalan raya membuat Khania dan Hamas terjebak macet. Walaupun bukan macet total.

Drrtt.. drrttt..

Bundatersayang🥰 is calling

"Bunda.." senyum Khania mengembang mandapatkan telpon dari bundanya.

Kemudian Khania menghidupkan speakernya "assalamu'alaikum bunda?"

"Waalaikumsalam Khania. Sayang, ini bunda udah landing. Dan bunda lagi ambil barang dari bagasi. Kamu lagi di mana sayang?"

"Ini Khani sama bang Hamas lagi di jalan bun kita kena macet. Tapi kita udah deket kok"

"Oo.. ya udah kalo gitu. Kalian hati-hati ya nak? Bilangin bang Hamas kamu hati-hati bawa mobilnya"

"Iya bundaa.. Hamas bakalan hati-hati kok"

❣❣❣

Setelah beberapa menit terjebak macet. Akhirnya Hamas dan Khania pun sampai di parkiran bandara.

Hamas memutari mobilnya dan membukakan pintu untuk adiknya. Kemudian mereka berjalan beriringan. Hamas menggenggam tangan Khania.

"Bang Hamas pegangin tangan Khania kaya takut ilang aja" Khania terkekeh

"Iya dek, nanti kalo kamu ilang siapa yang bakal manja-manjaan lagi sama abang? Terus nanti siapa yang minta ajak abang jalan? Abangkan sayang sama kamu" Hamas merangkul pundak Khania

Khania langsung memeluk Hamas. "Iya.. adek juga sayang kok sama abang" Hamas mengusap kepala adiknya itu.

Demi apa pun, Hamas sangat menyayangi adiknya ini. Dia tidak mau kelak adiknya mendapatkan suami yang tidak baik kepadanya. Hamas tidak mau itu terjadi kepada gadis kesayangannya ini.

"Bang Hamas! Itu bunda dan ayah!"

Hamas pun kaget dan tersadar dari lamunannya. Dia pun melihat Khania berlari ke arah ayah dan bunda. "Dek.. hati-hati larinya!" tegur Hamas kepada adiknya itu.

"BUNDAA!! AYAH!!" Khania pun langsung memeluk kedua orang tuanya itu.

"Khania.. anak ayah.. ayah kangen sama kamu" Izzani memeluk anak perempuannya itu "Khania juga kangen sama ayah"

Sedangkan Hamas menyalimi bunda dan memeluk bundanya itu.

"Ayah dan bunda baik-baik ajakan?" Tanya Hamas kepada bundanya.

"Alhamdullillah, kami baik-baik aja nak. Kalian gimana?"

"Alhamdulillah bun, kami baik-baik aja"

Izzani mencubit pipi gadisnya itu "ini kok pipinya jadi chubby kaya gini sih? Bang Hamas kasi kamu apa?" Izzani terkekeh

"Bang Hamas masakin adek makanan terus yah, enak banget. Jadi Khani makan terus" Khania menjawab dengan suara yang manja. Karena dia jarang bermanja-manja dengan orang tuanya.

Keluarga kecil itu pun tertawa dan segera memasuki mobil dan menuju pulang.

Sekarang Khania sangat senang karena  ia dapat bertemu dengan orang tuanya lagi walaupun itu hanya dalam waktu 1 minggu.

❣❣❣

Assalamu'alaikum sahabat hijrah.

Mungkin menurut Khania, hari itu adalah hari yang sangat menyenangkan baginya. Karena ia bisa bertemu dengan orang tuanya walaupun dalam waktu singkat.

Oh iya, ada yang kangen gak nih sama Rasya dan Zafran?

Tunggu ya partnya Rasya dan Zafran.

Oiya jangan lupa vote dan komen ya sahabat.

Maafin ya kalau banyak typo..

Assalamu'alaikum sahabat.

Jazakumullah khair😊

Hijrah Love On (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang