K.O One (HunHan TAMAT)

K.O One | 7. Mom

Heechul hari ini sangat tenang, seolah-olah dia tidak ingin memprovokasi Tuan muda dengan mengatakan hal lain. Xi Luhan secara mengejutkan juga bersikap santai, dan jari-jarinya bergerak di atas layar ponselnya.

Ada beberapa video Sin B yang mendorongnya.
Sebelum dia keluar dari mobil, Heechul menerima panggilan. Dia berbalik dan berkata kepada Xi Luhan, "Nyonya akan bergegas pulang untuk kejadian hari ini. Sepertinya dia belum makan apa-apa, jadi begitu kau melihat Nyonya, jangan bertengkar dengannya." Heechul takut mengatakan lebih banyak karena itu akan membuat Tuan mudanya kesal, jadi dia hanya mengatakan satu hal lagi dengan suara rendah, "Nyonya juga telah melalui banyak-"

"Aku tahu." Xi Luhan memotong perkataan Heechul dengan meletakkan ponselnya dengan mata yang terlihat hambar.

Heechul berpikir ada yang salah dengan telinganya.
"Tuan Muda, apa yang barusan kau katakan?"

Xi Luhan menaikkan alisnya. "Aku bilang aku tahu bahwa Mom telah melalui banyak hal. Apa yang salah dengan itu?"

"Tidak, tidak ada yang salah." Heechul kemudian terdiam. "Apakah kau lupa tentang bagaimana kau bertengkar dengan Nyonya?"

Xi Luhan tahu betul bahwa dia memiliki hubungan yang sedikit jauh dengan ibunya. Setelah Ibu dan Ayahnya berpisah,  Xi Luhan memilih rumah Ayahnya untuk tinggal.
Pada saat itu, dia tidak tahu apa-apa dan merasa sangat tertekan karena berpakaian seperti laki-laki. Dia menyalahkan semuanya pada ibunya, dan mengatakan bahwa itu adalah hasil dari keserakahan ibunya demi uang. Plus, ayahnya akan memberinya apa pun yang diinginkannya, tidak seperti ibunya yang mengendalikannya setiap tindakan dan memintanya untuk mewaspadai Xi Irene. Dia tidak mendengarkan dan bahkan mengatakan bahwa lbunya adalah orang paling jahat di dunia.

Hubungan ibu dan anak itu sudah renggang sejak kecil, dan itu berlanjut sampai dia tumbuh dewasa. Tidak peduli apa yang Nyonya Xi katakan padanya, dia hanya akan menjawab dengan "hm". Sementara Nyonya Xi berasal dari pedesaan, jadi dia tidak bisa benar-benar mengubah hal-hal tertentu.

Setiap kali Xi Luhan pergi ke sekolah, dia akan memandang rendah ibunya karena dia akan kehilangan kesabaran tanpa alasan, sama sekali tidak memiliki sopan santun, dan sangat keras kepala. Tindakan seperti itu membuat Xi Luhan kehilangan muka di depan teman-teman sekelasnya. Dia bahkan berpikir bahwa jika ibunya tahu cara berpakaian seperti ibu Xi Irene dan jika dia tidak gemuk seperti itu, ayahnya tidak akan meninggalkannya.

Semakin banyak hal muncul di pikirannya, dan Xi Luhan menyentuh dahinya. Dia benar-benar merasa bersalah pada Ibunya sekarang. Tidak seharusnya dia bersikap seperti itu.

***
Ketika dia memasuki rumah, ada seorang wanita setengah baya memegang teleponnya dengan tangannya yang gemuk. "Hai, Tuan Kim? Ini aku, Joon Geum, orang tua Xi Luhan. Bisakah kau menarik beberapa dokumen mengenai insiden putraku? Ya, ya, ya, kau benar. Ini semua salahku, aku tidak mendidiknya dengan baik."

Xi Luhan bisa mendengar suara Pak kepala sekolah melalui telepon. Dia memarahi ibunya seperti anak kecil yang bodoh. Dia berkata, "Anda orang-orang dari pedesaan tidak tahu cara mendidik anak-anak Anda sendiri. Apa yang Anda harapkan dari saya untuk mengatasi masalah sebesar itu?"

Joon Geum, ibunya, sangat benci dipanggil orang dari pedesaan. Xi Luhan ingat bahwa pernah ada seseorang yang berbicara dengannya dengan cara yang begitu meremehkan.

Dia, Joon Geum langsung menjawab orang tersebut. "Apa yang salah dengan orang-orang dari pedesaan? Petani mendapatkan uang dan menafkahi keluarga mereka dengan tangan mereka sendiri. Apakah saya memperlakukan Anda dengan buruk? Atau apakah Anda sedang memandang rendah petani? Tanpa petani apakah anda bisa makan?"
Saat itu, Joon Geum sangat percaya diri seperti pahlawan wanita dari beberapa novel. Tapi sekarang, untuk menyelamatkan pendidikan masa depan anaknya, Joon Geum bersikap rendah dan meminta maaf sepanjang panggilan telepon, mengatakan ya untuk semuanya.