04 - Pemaksaan ❄

1.1K 192 228
                                    

Jangan Terlalu Dingin , Es di Kutub Juga Bisa Mencair Kalau Terus Terkena Matahari

Arka memasukkan seragamnya kedalam loker, jam pertama hari ini adalah olahraga dan Arka semangat untuk berolahraga pagi ini.

Ia melangkah ke arah lapangan bersama kedua sahabatnya menyusul teman-temannya yang sudah berbaris di lapangan.

Mood Arka tiba-tiba menghilang ketika melihat seorang gadis cantik yang sedang melakukan pemanasan bersama teman-teman kelasnya, entah kesialan apa lagi ini bagi arka karena olahraganya berbarengan dengan kelas Aletha.

Tetapi tidak dengan Aletha, baginya ini adalah sebuah keberuntungan di pagi hari buktinya sekarang ini dia sedang menatap Arka sambil menampilkan senyuman terindahnya.

"Good Morning kak Arka,"
Aleta menyapa Arka yang sedang berjalan melewatinya, tetapi Arka tidak peduli dengan sapaan yang dilontarkan oleh Aletha.

"Eh Ka lo di sapa itu sama Aletha," seru Darrel menyenggol lengan Arka.

"Masak cewek secantik dia lo cuekin, gak waras lo," balas Leon.

"Biarin, males gue."

Kelasnya Aletha sekarang sudah selesai olahraga karena gurunya sedang ada keperluan yang mendadak jadi para siswa di perbolehkan untuk kembali ke kelasnya tapi tidak dengan Aletha ia memilih untuk duduk di pinggir lapangan sambil melihat Arka yang sedang berlari mengelilingi lapangan.

"Ta lo gak balik ke kelas? "

"Bentar Anisa, Aletha mau ngasih minum ini ke kak Arka, anisa disini aja ya temenin Aletha."

"Yaudah deh tapi jangan lama-lama."

"Sip sip oke."

Arka telah selesai berlari mengelilingi lapangan butiran keringat menetes di wajah tampannya , ia memilih untuk duduk di pinggir lapangan sambil menghilangkan lelahnya, tetapi tiba-tiba dia dikejutkan dengan seorang gadis yang berdiri di depannya sambil menyodorkan air mineral.

"Ini buat kak Arka."

"Nggak usah."

"Pokoknya harus di terima, " seru Aletha penuh penekanan .

Mau tak mau Arka mengambil botol yang diberikan kepadanya lagian juga ia sangat haus karena habis berlari.

"Kak Arka," seru Aletha yang sudah duduk di samping Arka.

"Apa?" jawab Arka sambil menutup botol minumannya itu.

"Nanti pulang bareng ya kak."

"Nggak."

"Ihh harus mau."

"Gue bilang enggak," sentak Arka

Emosinya sudah mulai meluap karena kelelahan ditambah lagi dengan kelakuan gadis di sampingnya itu.

"Kak Arka harus mau pulang bareng Aletha, kalau nggak mau kak Arka jadi pacar aleta ya."

"Apaan sih lo."

"Ihh harus pilih."

"Nggak."

Aletha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang