kim taehyung

198 7 0
                                    

Karna cinta semua berubah dalam sekejap.

.

.

.

.

.

.

Gadis itu menatap jutaan bintang berkedip menawan di hamparan laut hitam di atas sana. Bertemankan angin malam berhawa dingin yang menerpa tubuhnya.

Rembulan telah hadir warnai dunia yang teramat gelap gulita, kini indah dan sungguh mempesona menyejukan hati dan pandangan mata.

Disana, di bawah salah satu sisi langit malam, tepatnya berada di balkon kamar lantai dua miliknya. Park yoonji berdiri termangu di pagar besi balkon kamarnya. Menyaksikan keindahan malam yang tersaji apik dihadapannya seraya menengadahkan kepala kearah langit dengan mata terpejam erat merasakan sapuan semilir angin yang menyapa membelai lembut surai hitam kecolatan indahnya dengan hanya memakai piyama yang membungkus tubuhnya. Sekedap menenangkan pikiran dan melupakan sejenak masalah yang menghampirinya.

Gadis usia 18 tahun itu mengambil napas panjang mengais sebanyak mungkin oksigen kedalam paru-paru dan menghembuskannya.

mata terpejamnya perlahan terbuka. Menatap cahaya bulan dengan sinar menerpa wajah cantiknya dengan penuh harapan suatu kebahagian tersendiri akan datang padanya dan beban itu akan lenyap.

"kuharap, aku tak sekelas dengan nya" monolognya.

***

Sinar mentari telah menebarkan cahayanya membuat aktivitas kembali meriuh renyahkan jalanan kota seoul yang cukup padat penduduk itu.

Tampak terdengar langkah kaki seorang gadis memasuki kawasan sekolah, melewati sepanjang koridor menuju kelas. Tak sedikit pasang mata yang menatapnya tak suka dengan terang-terangan. Namun, seolah hal itu biasa tak membuat gadis itu risih.

Gadis itu sedikit mempercepat langkahnya saat hampir dekat dengan kelas sementaranya. Badannya berbelok masuk setelah dirasa tepat di depan pintu bercat coklat itu. Melangkah tergesa menuju bangkunya menghiraukan tatapan mereka yang seakan berbicara kepada nya agar dia tak berada disini.

*skip.

Nampak pada satu titik. Penghuni sekolah berkumpul mengerumuni papan pipih berukuran 120 x 240 GM, dengan permukaan depan terpasang beberapa kertas berisi deretan nama-nama siswa sesuai kelas yang ditentukan.
Berdesak-desakan mencari nama mereka yang ditempatkan dikelas mana dengan mengundang berbagai reaksi setelah melihatnya. Ada yang Terlihat senang, sedih dan biasa saja.

Sudah tak banyak yang bertengger didepan papan mading kayu itu hanya satu dua orang bisa dihitung jari. Kalau boleh jujur sebenarnya sedari dari yoonji sungguh penasaran akan namanya ditempatkan dikelas mana, namun niat itu diurungkan melihat banyak yang berdesakan.

Tepat didepan mading yoonji mulai mencari namanya dideretan nama-nama siswa lainnya. Entah mengapa? Sepasang mata coklatnya bergerak gusar, keringat sebesar biji jagung menuruni pelipisnya. Demi apa pun hatinya was-was. Bukan!!
Bukan karna dia sedang di intai oleh pembunuh atau semacamnya hanya saja dia takut--yah--takut akan namanya ditempatkan dikelas yang sama dengan dia seseorang yang sangat yoonji hindari.

Oneshoot BangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang