Kicauan burung terdengar begitu merdu, mataharipun memancarkan sinarnya begitu terang hingga membangunkan 2 sejoli yang semalam menghabiskan waktu bergulat hingga subuh.
"morning sayang" suara serak Dahyun terdengar, menciptakan senyum pada gadis yang masih memejamkan matanya didalam dekapannya.
"morning..." terdengar balasan dari Sana.
"tidurmu nyenyak?" tanya Dahyun lagi sembari merapikan anak rambut Sana yang menghalangi wajah cantik itu.
Sana membuka mata. Iris mata langsung membentur iris cokelat milik Dahyun."ani" jawab Sana
"wae?"
"karena aku kepikiran terus untuk menerjangmu lagi" jawab Sana yang diakhiri dengan kekehan kecil.
Dahyun tersenyum.Sebuah kecupan mendarat di bibir Sana."masih pagi dan kau berhasil menggodaku. Dasar nakal" ujar Dahyun
Masih dengan kekehan kecil, Sana kembali menenggelamkan wajahnya di lekukan leher Dahyun.
"masih mengantuk?" tanya Dahyun
Sana mengangguk sembari mengeratkan pelukan."aku masih sangat mengantuk"
"kalau begitu lanjutkan tidurmu. Aku akan duluan bersiap dan pulang" ucap Dahyun lalu bergerak.Tapi Sana malah mengeratkan pelukannya. Menahan pergerakan Dahyun untuk turun dari atas ranjang."aku masih ingin tidur dalam dekapanmu" rengek si gadis Jepang
"tapi sayang...aku harus kekampus"
"nghh Dahyun~ kau tega padaku" Sana semakin merengek
Dahyun menghela napasnya. Kemanjaan Sana datang lagi."baiklah.." Dahyun menyetujui. Dia kembali mendekap erat Sana. Memperbaiki selimut yang menutupi tubuh naked mereka. Tangan terangkat mengelus belakang kepala Sana dan juga punggung polos gadis itu.
"Lanjutkan tidurmu. Aku akan menemanimu""gomawo"
.
Jam menunjukkan pukul 9 pagi.
Dahyun terbangun kaget. Ternyata dia ketiduran juga."Sana?" nama gadis itu keluar dari mulut Dahyun karena tidak menemukan tubuh sexy itu disampingnya."Sana?" Dahyun memanggilnya lagi. Kali ini suara lebih besar.
Ceklek...
Pintu kamar terbuka. Terlihat sosok Sana masuk berlahan."kenapa sayang? Suaramu terdengar sampai ke bawah" ujar Sana lalu duduk di pinggir ranjang. Menatap kekasihnya yang sedang cemberut padanya .Dahyun bangun terduduk.Tangan mencengkram erat selimut yang membungkus tubuhnya.
"ige mwoya? Kenapa wajahmu cemberut begitu?" heran Sana
"kau meninggalkanku" jawab Dahyun semakin cemberut malah membuat Sana terkekeh.
Sana bergerak, duduk semakin dekat dengan sang kekasih lalu menarik tubuh itu ke dalam dekapannya. "mian" ucapnya
Dahyun mengangguk dalam dekapan Sana.Berlahan Sana melepas pelukan."sekarang mandilah. Aku akan menyiapkan baju ganti untukmu lalu kita makan"
Dahyun kembali mengangguk.Sanapun menyingkir memberi jalan untuk Dahyun.
Kekehan kecil terdengar ketika melihat tingkah si gadis Kim turun dari ranjang dengan selimut yang membungkus."kau menertawakanku?" tanya Dahyun sebelum masuk kamar mandi
"ani"
Dahyun mengerucutkan bibirnya kesal. Mata menatap Sana kesal.
"kenapa kau jadi ngambekkan begini,hm?" tanya Sana yang masih terlihat duduk di atas ranjangnya.
"lalu kenapa kau menjadi semenyebalkan ini?" balas Dahyun