22. Dirumah Rifan

3K 116 0
                                    


Tanpa kita sadari! Kadang keharmonisan bisa diciptakan dengan keadaan palsu

~~~~~~~~~~

Caca dan Rifan sedang berdiri diruang keluarga yang agak cukup luas, bangunan dari rumah itu sangat besar.

Caca menatap bingkai foto keluarga yang dipasang disana, terlihat dari keluarga kecil yang harmonis mulai dari sang Ayah, Ibu, anak laki - laki dan perempuan.

Keempat orang yang berada didalam foto itu menunjukan sisi kekeluargaan yang sangat saling melindungi dan menyayangi, ekspresi senang yang mereka tampilkan bisa dilihat dari senyuman mereka sambil berpelukan dengan erat!.

Semuanya melihat kearah depan seakan keluarga ini adalah keluarga yang setiap harinya menampilkan kebahagiaan dari senyuman mereka yang ditampaki, namun berbanding terbalik dari gambaran wajah mereka di foto itu.

"Pak Rega?" Ucapnya kecil, Caca membulatkan mata namun ia coba untuk bersikap biasa saja.

"Napa hah?, kaget?."

"Rifan anaknya Pak Rega?" Tanya Caca dengan berhati - hati karena Rifan masih terlihat marah.

"Kalau ia emang kenapa?, lo bisa liat kan ini foto keluarga gue!."

Caca hanya mengangguk, ia kaget. Ia juga tidak percaya, ada apa dengan keluarga Rifan. Caca tidak bisa berpikiran seperti itu, ini hal yang sangat pribadi untuk keluarga Rifan.

"Apa pendapat lo setelah lo tau kalau laki - laki yang sama nyokap gue itu bukan bokap gue" Rifan menatap tajam Caca yang sedang menunduk.

"Caca gak tau kalau itu bukan Papa Rifan, soal nya mereka kel-" ucapan Caca terpotong.

"Keliatan romantis maksud lo?."

Caca hanya mengangguk takut, Rifan terkekeh kecil sambil berdecak. Kedua tangan nyapun dimasukan kedalam jaket "coba lo liat sekali lagi dengan seksama, cowo yang tadi bareng nyokap gue mirip gak sama cowok yang ada di foto keluarga rumah gue."

Caca hanya menggeleng, Rifan mengangguk "itu nyokap gue Sya!. Tapi cowok itu bukan bokap gue, gue mau tanya sama lo!."

Caca memberanikan diri untuk menatap mata Rifan yang memerah, "gue tanya sekali lagi Apa pendapat lo setelah lo tau kalau laki - laki yang sama nyokap gue itu bukan bokap gue!."

"Caca,, pendapat Caca" caca terbata - bata.

"Lo sependapat gak sih sama gue?" Jedanya Rifan, "nyokap gue selingkuh Sya" ucap Rifan dengan parau.

"Gue malu punya nyokap kayak dia" ucapnya lagi.

"Rifan gak boleh gitu" Caca menenangkan Rifan yang mengerang frustasi.

"Gak cuma ini gue nge gep dia," jedanya. "Yang pertama gue gak percaya waktu lo kirim foto nyokap gue waktu itu, kedua gue liat nyokap gue lagi di caffe yang berbeda sama cowok itu gue kira itu rekan bisnisnya tapi yang ketiga kalinya gue gak nyangka Sya!."

"Rifan tenang dulu."

"Tenang gimana maksud lo?, coba lo pikir pake otak lo kalau lo ada diposisi gue gimana!. Belum lagi cewek yang sama bokap gue waktu pertama kali nya gue anter lo pulang dan kita singgah dulu sebentar ke toko kue, lo bisa liat gambar foto itu sama kehidupan gue sangat jauh berbeda Sya!.

NATASYA (sudah selesai-revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang