Bak kedatangan artis papan atas, seantero sekolah kini mulai riuh karena suara deruman motor yang sangat keras mulai memasuki gerbang sekolah.
Mulai dari area gerbang sampai di setiap lorong kelas, kini sudah dipadati siswa-siswi SMA Insan Angkasa untuk menyaksikan kedatangan gengster satu ini. Ya, Geng Alana. Kedatangan mereka pagi ini berhasil membuat keriuhan seantero sekolah.
Pasalnya, mereka kini datang ke sekolah membawa suasana baru. Setiap hari kedatangan mereka memang berhasil membuat semua takjub melihatnya.
Namun, kali ini berbeda. Mereka datang dengan tampilan bak preman jalan raya. Jaket hitam dan dasi sekolah yang diikat di dahi tak lupa mereka kenakan. Dan yang paling membuat semua menganga tak percaya, yaitu ada satu tambahan anggota dalam geng mereka. Ya, Vio!
Rian yang masih bermasalah dengan Vio kini memperhatikan mereka dari area parkiran. Ia pun masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Vio? Masuk Geng Alana? What?!
Fino berboncengan dengan Arip, Bintang berboncengan dengan Alana, dan yang terakhir, Yasa berboncengan dengan Vio. Suasana semakin riuh ketika mereka turun dari motor dan berjalan arogan menuju kelas mereka lengkap dengan jaket hitam mereka. Bak artis internasional, mereka kini berjalan di tengah kerumunan orang-orang yang berteriak kagum pada mereka.
Alana berjalan di paling depan dengan gontai. Diikuti Bintang dibelakangnya dengan tatapan dingin namun tetap gagah bersama Vio di sampingnya. Fino dan Yasa berjalan di belakangnya dengan sombong dan banyak gaya. Seolah sudah merasa menjadi artis papan atas!
Sementara Arip berjalan sendiri di paling belakang sembari cengar-cengir dan bersalaman dengan semua fansnya itu. Berlaga seperti Ariel Noah yang bersalaman dengan fans saat konser. So-soan emang cowok yang satu ini.
"Huh. Akhirnya nyampe kelas juga setelah disambut fans yang segitu banyaknya." Ujar Fino ketika sudah masuk kelas dan duduk dibangkunya. Bahkan teman-teman sekelas mereka masih menatap kagum pada keenam anggota geng itu.
"Mana nih guru yang ngajar. Kok belum dateng aja, gue udah pengen belajar nih!" Ujar Arip, so-soan.
Yasa malah menoyor kepala Arip, "Halah so banget lo bangke!" Lalu Yasa tertawa bersama Fino dan Alana.
Vio memilih untuk langsung duduk di bangkunya, jarak mereka cukup jauh. Fino, Arip, Yasa, dan Alana duduk di paling pojok kiri. Semetara Vio dan Bintang duduk di paling depan.
"Al, gue pengen duduk disini. Lo sana aja di depan." Ujar Bintang yang menghampiri keempat sahabatnya itu.
"Kenapa?" Tanya Alana.
"Gapapa, males aja duduk sama CEWEK REMPONG." Jawab Bintang dengan sengaja menekan kata 'cewek rempong'.
Vio langsung menatap tajam ke arah Bintang dan mengangkat tangannya yang sudah dikepalkan, siap menonjok Bintang setelah mendengar ucapannya tadi.
Alana hanya mengangguk lalu pindah ke sebelah Vio menggantikan Bintang.
"Pagi anak-anak. Masih mau belajar dengan saya?" Suara khas milik Bu Ayu membuat semua menoleh ke depan dan duduk di tempat masing-masing.
"Mau buu.." Jawab semua serentak.
"Baik, sekarang kita lanjutkan pelajaran yang waktu itu sempat tertunda," Semua menuruti apa kata Bu Ayu. Sekarang tidak ada lagi celetukan-celetukan dari siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
Teen FictionMenjadi seorang dokter tidaklah mudah, apalagi ketika harus terjebak dengan masalalu. Itulah yang Vio alami. Berawal dari sebuah geng di masa SMA, Vio tidak menyangka bahwa dia mampu jatuh ke lain hati setelah masuk ke geng tersebut, padahal dia sen...