Slamat membaca guys
Agatha pov
Suara bising menyusik gue hingga membuat gue membuka kelopak mata perlahan lahan dan sesekali berkedip untuk menyimbangi cahaya yang masuk seakan akan menusuk retina mata gue. Orang yang pertama gue liat tersenyum kearah gue membuat gue mendesah kecewa ,bukan orang yang gue harapkan saat gue membuka mata orang itu adalah Delon orang yang terahir kali gue liat sebelum semua berputar putar dan pandangan gue menggelap dan tak ada yang bisa gue liat lagi.
"Thatha nggak apa apa?" Tanya orang itu dengan lembut dan dengan sorot mata kekhawatiran orang itu tak lain dengan orang yang pertama kali gue liat orang itu adalah Mahesra sahabat gue sewaktu Smp .
Gue mengangguk kecil "gue nggak papa kok Sa kan Thatha cewek strong yang enggak gampang mewek"ucap gue sedikit terkekeh.
"Gaya lu ngomong lagak pake bilang strong strongan di tingga gue juga lu mewek, nih gue ada buktinya" kata Esra lalu menyondorkan poselnya ke arah gue lalu menunjukan video tiga tahun lalu yang berdurasi tiga puluh detik saat gue menangis karna Esra yang akan berangkat ke London,hal itu membuat gue berdecak sebel sementara lima orang yang baru saja masuk ke uks sontak menertawakan gue.
"Gayaan lo Tha"kata Indah.
"Unch kalo lo nangis kenapa jadi jelek yah kayak-" ucap Pratama terpotong membuat semuanya penasaran termaksud gue.
"Kayak apa Tam" kata Gilven yang terlihat jelas wajahnya sangat kepo.
"Kayak monyet" seru Pratama yang mengundang semua tertawa namun tidak dengan gue .
"Keluar lo curut ngeselin ae aja lo kalo perlu mampus aje lu"geram gue pada Pratama.
Kiara menyondorkan kantok plastik "nih gue beliin bubur ayam buat lo makan kalo eneg yah tetep harus makan lo harus sembuh,Esra suapin baby Thatha yah,muka lo jelek banget kalo pucet kek gitu kayak mayat hidup tau nggak"cerocos Kiara mbuat gue memutar mata dengan malas.
Esra menerima kantog plastik itu yang berisi bubur ,membukanya lalu mulai menyuapi Gue dengan perlahan , gue berharap Delonlah yang berada di posisi Esra kali ini namun semua hanya harapan.
"Kenapa Tha kok muka lu mendadak mendadak lesu gitu pusing" tanya gilven .
"Nggak kok Gil gue nggak rasa pusing tapi"ucap gue menggantung.
"Nggak usah ngegantungin juga kali omongan lu nanti keterusan ama gantungin perasan lagi lo taukan perasaan yang ngegantung itu akit buanget Thatha ,cepetan bilang gereget juga gue pengen lenpar ni baskom ke elo"ucap Gilven dramatis namun ucapan terkir gilven membuat gue semua menatap Gilven tajam membuat dia ciut lalu mengangkat dua jari yang berbentuk V .
"Delon mana"kata Gue tak ada yang membalasya semua hanya salung pandag.
"Kanyaknya kita harus ke kelas udah bel nih lo istirahat yah Tha"kata Indah lalu satu persatu keluar dari uks dan hanya tersisa gue dan Esra.
Author pov
"Sa lo nggak kekelas?"tanya Agtha dan hanya di balas senyuman sambil gelengan kepala.
"Makan yah nih di suapin cogan lagi"pede Esra membuat Agatha merendik geli.
Dengan lembut Esra menyuapi Agatha ada sorot kekhawatiran di matanya.
"Udah gue kenyang" ucap Agatha padalah belum sampe setenga dia memakanya .
Esra menggeleng"nggak lo harus abisin ini "tegas Esra.
"Tapi eneg Sa"regek Agatha
"Yaudah ia deh tapi entar makan lagi oke?" Kata Esra lembut lalu mengacak acak rambut nya. "Istirahat gue balik ke kelas dulu ntar pulang gue balik lagi"lanjut Esra lalu mendapat anggukan dan senyuman yang manis.
Setelah Esra pergi Agatha menatap langit langit uks pikirannya campur aduk saat ini. Banyak pertanyaan di benaknya kenapa Delon tak ada di sisinya saat ini?.apa yang mereka sembunyikan saat dia menanyakan keberadaan Delon?.siapa yang membawanya kemari?.apakah Deloh sudah tak peduli padanya ? atau Delon hanya memberikan harapan yang palsu padanya?.
"Arhg pusing kepala gue" Furtasi Agatha seraya mengacak ngacak rambutnya.
"Au ah mendingan gue bobo cantik aja" kata Agatha lanjut lalu segera ke alam mimpi.
⏰
Bel pulang telah berbunyi dari lima menit lalu namun Esra tak tega membangunkan Agatha yang tidur sangat pulas.
"Ergh.." erang Agatha lalu perlahan lahan membuka matanya.
"Udah bangun" Tanya Esra saat Agatha yang merubah posisinya menjadi duduk menatapnya.
"Nggak lo liat gue lagi apain malah nanyak lagi" ketus Agatha "lagian lo ngapain di sini" katanya lagi.
"Ketus amat neng lagi pms yah" cengir Esra "yah nungguin princes yang lagi ngebo bangun"
"Pulang yuk gue capek banget dah"ajak Agatha sambil merubah posisinya turun dari tempat tidurnya menjadi berdiri. "Gue mau es krim boleh yah" kata Agatha sambil menunjukan pupy eyesnya bermohon agar Esra mau menerima permohonannya.
Esra menghembuskan napas kasar "Lo curang slalu nunjukin muka melas lo itu kan gue nggak bisa menolaknya" pasrah Esra.
"Yeay makasih Sa lo emang paling the bestlah" ucap Agatha sambil jingkra jingkra.
"Apa si yang nggak buat lo" kata Esra sambil mencubit hidung mungil Agatha lalu memeluknya.
"Coba aja di posisi ini Delon , Delon I miss you" batin Agatha.
"Andai lo tau perasaan gue Tha ,perasaan gue lebih dari kata Sahabat tapi gue takut ngungkapinnya gue takut lo bakal ngejauhin gue Tha , cinta tidak harus menerima balasan bukan ?" Batin Esra
Esra melepaskan pelukannya merubah menjadi mengegam tangan Agatha "pulang yuk" kata Esra lembut dan di balas anggukan dan senyum khas Agatha yaitu senyuman yang membuat orang yang melihatnya candu.
Agatha dan Esra berjalan beriringan pada koridor yang sepi wajar saja jam pulang sudah sedaritadi mereka masih dengan posisi yang sama yaitu Esra menggengam tangan milik Agatha.
Tampa mereka sadari ada seorang yang melihat kegiatan Agatha dan Esra dari di uks dan koridor dengan mengepal tangannya menahan amarah dan tatapan tajam miliknya.
"I miss you tha" gumamnya sabil menatap punggung Agatha sedu,kini pandangannya berpindah pada genggaman tangannya sambil menatap punggung Esra tajam.
"Lo bakal trima akibatnya karena lo udah nyentuh milik gue"gumamnya lalu pergi dari tempat itu.
Bersambung
Segini aja yah maap kelamaan :"(
Vote and follow akun gue ini pliss .
Kalo nggak gue bakal cekik kalian kalo waktu tidur....... just kidding guys 😅See you next chapter lop yuu gues😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect boyfriend
Novela Juvenilperasaan yang tumbuh tampa pengenalan dan kedekatan bisakah bertahan lama? . Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Kuy baca cerita MY PERFECT BOYFRIEND. [Beberapa part di privat di sarankan follow terlebih dahulu] - - - - - - - - Budayakan Vote seb...