"Halo?" Begitu melihat namanya Doyoung ada di layar, gue langsung mengangkatnya tanpa menunggu lebih lama lagi.
"Sie? Dimana?"
"Di Peony's Cafe sama Jeno."
"Oh sama Jeno? Sarapan ya? Makan yang banyak ya, gue di Busan nih."
Jarang-jarang Doyoung ngasih kabar ke gue kayak gini. Apalagi sampe nelfon. Padahal kan ngirim chat juga bisa.
"Iya sama Jeno. Lo ke Busan sama Kane ngapain?"
"Ada urusan yang harus diurus. Nanti gue balik kita ketemuan ya."
"Kemarin kan baru ketemu?"
"Kan kemarin."
"Kangen gue ya lo?"
"Nggak juga. Pengen ketemu aja, pengen liat lo."
Tenang jantung, tenang. Gue mengelus-elus dada, menyuruh jantung gue untuk gak berdegup dengan kencang. Tapi kayaknya itu mustahil, gak ngaruh gue ngelus-ngelus dada gue juga.Disaat gue masih ditelfon sama Doyoung, Jeno datang membawa satu nampan berisi pesanan gue dan Jeno. Padahal cuma dua orang yang makan, tapi kenapa ini keliatannya kayak banyak banget ya?
"Yayaya."
"Oke, gue tutup ya. See you soon."
Sambungan telfon pun terputus. Karena gak lama kemudian, suara yang muncul di hp gue adalah tut tut tut tut.
"Siapa?" Jeno yang sadar kalau gue udah gak telfonan langsung melemparkan pertanyaan ke gue.
"Kakak lo."
"Bang Gongmyung?"
"Satunya lagi."
"Bang Doyoung?"
"Iya."
"Ngapain nelfon lo?"
Gue menaikan kedua bahu gue, memberi isyarat kalau gue juga gak tau, "gak tau. Dia cuma bilang kalau dia lagi di Busan lagi ngurusin urusan. Terus udah deh." Tangan kanan gue mengambil chocolate croissant yang tadi gue pesan.
Jeno yang duduk di seberang gue, mulai meminum ice chocolate-nya. Tangan kirinya melipat diatas meja, sementara tangan kanannya memegang gelas berisikan ice chocolate miliknya.
"Lo sering kesini, No?" Tanya gue.
"Sering sih dulu. Tapi sekarang semenjak gue kerja jadi jarang."
Makan pagi hanya dipenuhi dengan perbincangan gue dan Jeno yang topiknya bahkan sama sekali gak penting. Karena kafenya terletak dilantai dua, mudah bagi kita untuk melihat orang berlalu lalang dijalanan.
"Eh iya, Sie. Lo masih berniat ikut volunteer yang 1000 Lights for You?"
"Masih!" Ujar gue dengan girang. Karena artinya ini akan menjadi kegiatan volunteer pertama gue yang berada di luar Korea Selatan.
"Tapi gak dibayar loh ya. Soalnya kan volunteer. Paling dapet makan sama dibantu transportasi ke tempat lokasi aja. Gimana?"
"Gue gak dibayar gak apa-apa sih. Yang gue cari pengalamannya, bukan uangnya No. jadi gak apa-apa kalau gak dibayar."
"Wih mantap."
"Iyalah, soalnya kan pengalaman guru terbaik."
"Bijak banget ya lo." Sambil tertawa.
"Gak, cuma sok ide aja."
"Eh iya, gue udah bisa isi formulirnya berarti?""Bisa, udah dibuka dari kemarin formulirnya. Kalau bisa cepet-cepet, Sie. Soalnya kan kuotanya terbatas gitu, dan yang ikut gak cuma dari Korea Selatan aja. Ada yang dari negara-negara di ASEAN, ada yang dari Jepang, dari Eropa sama Amerika juga ada."

KAMU SEDANG MEMBACA
Adoring Doyoung | Kim Doyoung
Fanfiction[COMPLETED] "What if we give meaning to the things that don't have meaning? We are so desperate looking for an answer until we decided to give meaning to this thing by ourselves." Start 14/04/2019 Finish 19/06/2019 #260 in ff 17/12/19 #269 in kimdoy...