FOUR

265 36 34
                                    

Jaehwan menghela nafas pelan, sekarang ia sudah tiba di restoran pizza tempat Minhyun bekerja. Ia sengaja pergi hanya berdua saja dengan Hyunjin. Jaehwan belum ingin memberi tahu siapapun jika ia sudah bertemu dengan Minhyun. Ia takut masalah akan bertambah runyam jika sudah memberi tahu orang lain.

Dengan langkah pelan dan penuh harap, Jaehwan berjalan memasuki restoran itu. Tampak para pekerja tengah sibuk melayani pembeli. Jaehwan mengelilingkan pandangan, mencoba mencari sosok Minhyun diantara para pekerja, namun nihil, ia tidak menemukan laki-laki tinggi itu.

"Ah permisi..."

Jaehwan memanggil seorang pekerja yang masih berwajah sangat muda. Ditangan nya ada seragam sekolah, seperti nya anak ini adalah pekerja paruh waktu.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Eumbh, apa benar Hwang Minhyun bekerja disini?"

"Iya benar, kakak ini siapa nya ya?"

"Hyunn Paaa..." Hyunjin yang sejak tadi hanya diam digendongan sang ibu tampak mulai sibuk. Ia mengoceh sambil melihat kearah pekerja yang sedang berbicara dengan Jaehwan.

"S..saya, teman nya.."

"Ah saya kira istrinya, soalnya adik itu sangat mirip dengan Kak Minhyun" Si pekerja menunjuk Hyunjin sambil tersenyum, sedangkan si bayi hanya tertawa sambil terus menggumamkan kata "Hyuunn".

"B..bukan, saya teman nya.."

"Ah begitu, tapi hari ini kak Minhyun tidak bekerja, katanya dia sakit"

"Hah? Apa? Sakit apa?" Jaehwan tampak terkejut. Jika Minhyun sakit, siapa yang akan merawat laki-laki itu, sejak dulu kebiasaan buruk Minhyun yang kurang memperhatikan kesehatan memang tidak berubah, Jaehwan jadi khawatir.

"Aku tidak tau kak, kak Minhyun hanya izin pada manager kalau dia sakit"

"Boleh aku minta alamat rumah nya?"

Si pekerja mengerutkan kening nya, "Untuk apa?"

"Kumohon, aku sangat membutuhkan itu.."

Si pekerja tampak masih menimbang-nimbang, tapi melihat kesungguhan di wajah Jaehwan, ia akhirnya mengangguk, "Baiklah, aku akan memberikan alamatnya"

Senyum Jaehwan langsung merekah,"Terima kasih banyak, aku sangat menghargai kebaikan hati mu"

.

.


.


.


.



.



.



.

Jaehwan memastikan sekali lagi jika ia tidak salah melihat alamat. Alamat nya benar. Tapi apa mungkin Minhyun tinggal di flat kecil dan sempit ini. Hwang Minhyun yang merupakan putra dari seorang jendral yang memiliki karier bagus, finansial yang mumpuni, sekarang hanya tinggal disebuah flat kumuh. Hati Jaehwan teriris, ini semua pasti karena keegoisan nya.

Dengan tangan bergetar, Jaehwan mengetuk pintu kayu berwarna coklat pudar itu. Digendongan nya ada Hyunjin yang sudah tertidur. Cukup lama Jaehwan mengetuk hingga kemudian pintu terbuka dan menampakkan sosok Minhyun yang jauh dari kata baik.

Love You Still [MINHWAN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang