Bab 7: Pengagum

98 8 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading

Malam ini hujan deras. Keyra tengah berkutat dengan tugas-tugasnya. Gadis itu tampak membolak-balik lembar buku paketnya. Hawa dingin menyeruak hingga ke dalam kamarnya walaupun jendelanya sudah tertutup rapat. Sudah hampir 2 jam lamanya ia duduk terpekur di kursi belajarnya.

Pukul 21.05 ia telah menyelesaikan semua tugasnya. Kemudian ia meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal.

Keyra melirik ke arah jendela kamarnya. Senyumnya mengembang seketika. Ternyata di luar masih hujan. Ia mulai mengamati tetes demi tetes rintiknya melalui jendela kamar yang sengaja tak ia tutup tirainya.

Keyra adalah seorang pluviophile. Pluviophile merupakan sebutan bagi orang-orang penyuka hujan. Ia akan merasakan kedamaian dan ketenteraman ketika guyuran hujan melanda. Seperti saat ini, ia masih mengamati hujan ditemani dengan secangkir teh hangat yang tadi sempat ia buat. Tidak ada suara musik atau televisi, cukuplah suara hujan yang menemaninya dan menjadi latar belakangnya.

Tangan gadis itu perlahan meraih sebuah buku bersampul biru muda kemudian mengambil pena. Ia membuka lembar demi lembar, dan jemarinya mulai menari-nari di atas lembar yang kosong.

Dalam hatiku kini ada abjad dan aksara yang merangkai sebuah nama.
Ada wajah yang terlukis di dalam angan dan impian.
Ada rasa yang mulai tumbuh tanpa pernah kuduga-duga
Padamu yang hanya bisa kukagumi

Aku terjerat oleh pesonamu
Pesona yang membuatku selalu ingin mendekat.
Kekaguman membiusku dalam lamunan.
Tak ada barang satu katapun yang mampu ku ucap
Apakah aku telah jatuh hati?

Dalam angan ku
Semoga dirimu adalah jawaban doa-doa dari jiwa yang merindukan cinta.
Suatu hari.
Bersamamu, aku ingin melukiskan sebuah cerita

KAS

Keyra menutup buku itu, rasa kantuk mulai menderanya. Gadis itu memutuskan untuk tidur lebih awal. Ia membaringkan tubuhnya keatas kasur empuknya, kemudian menarik selimut hingga menutupi dada. Semoga hari ini ia mimpi indah.

☃️☃️☃️

Pukul 06.30 Keyra sudah duduk manis di bangkunya. Kelasnya masih sepi, terhitung tiga siswa itupun ia sudah masuk dalam hitungan. Di pojok ada si Dion, yang terlihat tengah membaca komiknya dengan sangat serius. Cowok berkaca mata tebal itu memang terkenal kutu buku. Tapi tidak jauh juga dengan Keyra, gadis itu sebenarnya bisa dikatakan nerd tapi karena ia tak memakai kacamata jadi tidak begitu terlihat.

Seperti saat ini, Keyra tengah asyik membolak-balik sebuah novel romance yang baru saja dibelikan oleh abangnya. Entahlah, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba abangnya memberikan novel secara cuma-cuma. Katanya si sebagai permintaan maaf karena ia sekarang sibuk dan tidak bisa berangkat dan pulang sekolah bersama.

KeyrAndraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang