p a r t 9

29.3K 1.4K 21
                                    

Dehaan dan Aresha sudah berada di sekolah sekarang, dan merasa tidak terima dengan perkataan Bu Diva, wali kelas mereka. Mereka melirik satu sama lain saat mendengar ucapan beliau.

"Aresha pindah ke depan, duduk sama Keanu," kata Bu Diva.

Aresha menghela napas, kemudian terpaksa berdiri dan mengambil tas beserta buku-bukunya, ia melihat sesaat pada Dehaan yang melirik tidak suka pada Keanu.

"Gita, pindah juga. Duduk sama Tio di sana," kata Bu Diva.

Dalam hatinya Gita ingin bersorak senang, karena akhirnya ia bisa duduk bersama cowok yang dia sukai. Gita sudah putus dari Januari yang Aresha tidak tahu karena apa dan sekarang cewek itu menaruh hati pada Tio.

"Aresha, lo kenapa?" tanya Keanu, menyikut Aresha.

Aresha memaksakan seulas senyum kemudian menggeleng, "Nggak kenapa-napa," jawab Aresha.

"Tapi kok elo ngeliatin Dehaan terus?" tanya Keanu, melirik pada Dehaan. Aresha menghela napas kemudian melirik Dehaan yang tengah duduk diam sembari memainkan pulpen.

Kemudian, Aresha kembali menghadap ke depan lalu menjawab Keanu.

"Lo tau kan, kalau gue pacaran sama Dehaan. Gue nggak bakalan terima kalau Dehaan duduk sama cewek lain, apalagi sama ....“ ucapan Aresha tertahan karena ucapan wali kelasnya.

"Hana, pindah ke belakang, duduk sama Dehaan." Wali kelasnya berucap, membuat Aresha kaget dan juga diam-diam merasa kesal.

“… Hana” lanjut Aresha pasrah.
Ia mentap sinis saat Dehaan membalas senyum yang diberikan Hana.

Cowok itu benar-benar menyebalkan, seharusnya ia tidak perlu menghiraukan Hana seperti itu.

"Lo cemburu ya?" tanya Keanu, mendenguskan tawanya.

Aresha buru-buru menggeleng. "Ih. nggak. Gue cuma nggak suka aja mereka nempel-nempel gitu. Enek aja ngeliatnya," jawab Aresha cepat.

"Mereka cuma teman kan? Harusnya lo nggak perlu khawatir," ucap Keanu. Aresha menghela napas kemudian menempelkan pipinya di atas meja.

"Iya, sih, tapi dia sering banget nelfonin Dehaan. Bahkan pas kami lagi berdua, dia pasti nelfon juga. Ganggu aja," gerutu Aresha, menghentakan kakinya dengan kesal.

"Harusnya lo nggak usah terlalu mikirin hal sepele kayak begitu, Sha. Selagi dia masih jadi pacar lo, Hana pasti nggak akan semena-mena." Keanu berucap kemudian menepuk bahu Aresha.

Aresha mengangguk kemudian kembali duduk dengan tegap, sesekali melirik pada Dehaan.

Aresha tiba-tiba menyipitkan matanya, lalu menoleh pada Keanu seperti baru sadar jika ucapan cowok itu tidak seharusnya ia setujui tadi.

"Tau dari mana kalau Hana nggak bakal semena-mena? Dia udah mulai deketin Dehaan. Mungkin kalau kami putus, dia udah ada rencana untuk pacaran sama Dehaan," ucap Aresha kesal, melipat kedua tangannya di depan dada.

Keanu hanya menggeleng tidak percaya melihat tingkah cemburuan Aresha pada Dehaan. "Kita nggak usah bahas ini lagi. Kalau mereka punya hal lain untuk diobrolin, lo juga punya. Kita juga punya," ucap Keanu menekankan kata 'kita'.

Aresha berfikir sebentar kemudian mengangguk setuju, ia menggeser kursinya pada Keanu. "Lo bener." Aresha berucap.

"Baiklah, kita akan lanjutkan pelajaran. Keluarkan catatan kalian." Wali kelas mereka berucap, hendak melanjutkan pelajaran minggu lalu.

Aresha berbalik hendak mengambil buku catatan di dalam tas nya. Ia melihat Dehaan sekilas. Cowok itu juga melihatnya dan tersenyum, sialan, Aresha benci itu, Dehaan tidak seharusnya menunjukkan senyum itu saat Aresha sedang kesal seperti sekarang ini. Aresha memeloti cowok itu membuat Dehaan mendenguskan tawanya.

Live With A BadBoy 2✔️ [sudah terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang