Setelah pingkan mendengar perintah kakanya ia langsung berjalan menuju kamarnya dengan langkah terburu buru karena takut pada mamah dan papahnya,
Dengan segera pingkan merapihkan pakaiannya yang penting sesuai dengan perintah jessi,
Ia berjalan kembali ke arah kamar jessi tanpa menoleh sedikit pun ke arah kamar mamahnya,tiba tiba papah dan mamahnya mengejarnya pingkan pun mempercepat langkahnya
"PINGKAN!!!"panggil mamahnya tanpa jawaban pingkan terus berjalan menuju kamar jessi tepat satu kamar sebelum kamar kakaknya tangan pingkan di tarik oleh mamahnya
"bruk!!" pingkan terjatuh "auu..." Pingkan terjatuh tiba tiba Abraham yg notabennya adalah papahnya menarik tangan Alexa mamahnya
pingkan berusaha bangun "mau kemana pingkan?"tanya papahnya datar"aku mw ikut kak jessi pah..." Jawabnya dengan takut takut, pingkan pergi ke kamar jessi dengan meninggalkan papah dan mamahnya yg sedang bertengkar,
Tepat di depan kamar jessi Alexa melemparkan gelas yg berada fi atas meja depan kamar jessi "PRANG!!!" Tepat di depan kaki pingkan dan gelas itu mengenai kakinya,jessi yg menyadarinya langsung keluar dari kamarnya"PINGKAN!!" teriak jessi yg langsung menghampiri pingkan,
Abraham menarik kasar tangan Alexa dan "PRAKK!!!"satu tamparan keras mengenai wajah Alexa yg membuat darah segar keluar dari hidungnya
"cukup pah!mah!"teriak jessi yg melerai pertengkaran orang tuannya,
"kita cape!tiap hari lu berantem mulu kerjaannya!"ucap jessi membentak keduanya
jessi langsung mengajak pingkan untuk pergi,"ayo kita pergi"ajak pingkan sambik membatu pingkan untuk berdiri "mau kemana kamu?!"bentak papahnya
"mw kemana pun gw pergi!?!apa bakal kalian perduli sama gw?!" Jawab jessi dengan bentakannya kepada papahnya "berani kamu bentak papah?!" Bentak papahnya tak kalah keras sambil mengangkat tangannya ingin menampar jessi namun masih diambang udara
"apa?!kenapa gk jadi pah?!kenapa?!tampar aja tampar!?!"ucap jessi sambil menunjuk pipinya
"lu gk pernah mikirin sakit hatinya anak anak lu pah!mah!" Ucapnya sambil menunjuk dadanya dengan penuh penekanan,
hatinya begitu sakit hancur bahkan tak lagi berbentuk hati,semua hancur bagaikan obat yg ditumbuk menjadi bubuk,hatinya sangat sakit bahkan sangat sangat sakit tidak ada lagi yg dapat melihat hatinya berbentuk hati lagi.
"Gw benci kehidupan gw!!!gw benci!!" Ucap jessi yg kemudian menarik pingkan agar segera meninghalkan tempat itu
"jessi jangan pergi!!" Ucap mamah yg bahkan tidak di tengok sama sekali oleh jessi,.tanpa menghiraukan ucapan mamahnya ia segera pergi meninggalkan rumah itu ntah apa yg terjadi setelah mereka pergi dari rumah itu l.
Jessi tidak tau harus membawa pingkan pergi kemana?dia sendiri belum kerja dan memang seusianya belum pantas untuk bekerja,dia memutuskan untuk duduk di depan sebuah apotek dan memutuskan untuk menelfon Vino...tak lama setelahnya orng disebrang sana menjawab
"Halo vin..."
"Iya halo kak...kenapa?"
"Lu dimana vin?"
"Gw dirumah leo kak...kenapa?
"Vin,gw bawa pingkan kabur dari rumah,gw gk tega biarin dia gini terus..."ucap jessi sendu
"Lu gila ya?! (ucap vino heboh) "sekarang lu dimana?"tanyanya
"Gw di jalan mawar,di apoteknya"
"Lu ngapain di apotek?"
"Tadi pingkan dilempar gelas sama mamah sampe bedarah,sekarang lagi gw obatin"
"Mamh lu tuh udah gila kali ya?! Tunggu gw,gw kesana!"
"Iya..."jawab gw lalu mengakhiri telponnya.Setelah jessi menutup telponnya ia langsung mengobati luka pada kaki pingkan "pingkan...sakit gk?" Tanya jessi lembut "nggak kok" jawab pingkan yg terus saja berusaha ceria,
jessi sangat mengerti apa yg dirasakan adiknya sekarang"pingkan kalo sakit bilang yaa..."ucap jessi yg terus mengobati luka pingkan"iya kak..."ntah apa yg dipikirkan oleh gadis kecil itu
"kak..."panggilnya lirih yg hanya di balas dekheman oleh jessi"kakak jangan kaya kemaren lagi yaaa,aku takut" tanpa sepatah kata pun jessi langsung memeluk pingkan dengan hangat,
ketika itu pula vino datang "kak"panggil vino yg turun dari motor sport nya dan langsung ikut memeluk jesi dan pingkan yg sedang berpelukan.
"lu kenapa kabur?"tanya vino dengan nada sendunya "ini kaki kamu kenapa sayang?" Tanyanya pada pingkan
"tadi pingkan jatoh kak,trus kaki pingkan luka deh"jawab pingkan berbohong,
Bahkan dalam keadaan seperti ini pun adik kecilnya tetap bertingkah dewasa, vino hanya mengangguk tanda iya,yang jelas jelas dia tau mengapa kaki adiknya seperti itu,
"Ywdh,pingkan ikut kakak yuk,"ajak vino sambil menggendongnya "ayo kak" vino membawa pingkan dan jessi ke rumah rendi ,
pingkan dan jessi yg hanya diam menunggu ia akan di bawa kemana,tibalah mereka di sebuah rumah yg terlihat sepi,padahal rumah itu terlihat mewah,
"ini rumah siapa kak?" Tanya pingkan kita terus berjalan sampai akhirnya vino mengetuk pintu
- tok...tok...tok...-
"Rendi?""jessi" ucap keduanya bersamaan dan saling menatap aneh,sedangkan vino dan pingkan hanya menatap kebingungan ke arah keduanya.
"Jadi lu kakanya vino?"tanya rendi yang hanya dibalas anggukan oleh jessi
Tanya rendi yg hanya dibalas anggukan oleh jessi,ntah apa yg dipikiran rendi namun ia langsung menarik lengan jessi dan mengajak mereka masuk"ayo masuk"ajak rendi datar,yg terdengar seperti bukan mengajak,
Rendi menunjukan kamar yg akan ditempati olehnya "ini kamar lu sama ade lu..."jelasnya singkat+datar "siapa namanya?" Tanyanya bingung
"nama aku pingkan"jawab pingkan dengan nada yg menggemaskan"owhh pingkan..."jawab rendi sambil mengangguk iya"ywdh pingkan,kamu tidur yaaa,biar nanti,kamu bangun kak jessi udah masakin..."ucap rendi yg lebih terdengar meledek
"lah?kok gw?" Heran jessi. Yg merasa kesal"ck!ywdh iya"akhirnya jessi pun menganggukan kepalanya pasrah.
Pingkan yg mendengar perintah itu langsung tidur terlelap,
Dan setelah itu rendi menarik lengan jessi ke ruang tengah,di tempat vino dan leo berada "oh... Jadi ini kak jessi,cantik ya?pantesan aja kak rendi kesemsem"kata leo meledek
Jessi yg mendengar itu pun langsung melongo heran kata kata leo terlalu frontal baginya"maksudnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
all of broken
Non-FictionBukankah terasa sulit jika keluarga sudah terpecah belah?? Bukan kah sakit jika ditinggal ke dunia yg berbeda oleh sang kekasih?? Bukankah kehidupan yg berbelit jika harus menghadapi sesuatu yg tidak seharusnya ada di alur kehidupan awal?? HAPPY REA...