"H-hyung." Ten mencoba menahan tubuh besar Johnny yang saat ini mendorong dan memojokkannya di wastafel kamar mandi.
"I've been wanting for this momment like forever." Suara berat pria itu dengan nafas terengah benar-benar membuat punggung Ten meremang.
"Ini tempat umum!" Ten melebarkan bola matanya saat Johnny mulai menciumi pipinya dan mencoba mendorong pria itu tapi tidak berhasil, ayolah ini toilet.
Lebih tepatnya TOILET GEDUNG PERNIKAHAN COREOGRAFER MEREKA.
Hembusan nafas pria itu di atas kulitnya membuat kaki Ten seakan melebur, ia hampir terjatuh jika tidak ada tangan kokoh yang mencengkram erat pinggangnya.
Dan saat Johnny mulai mencium bibirnya, mengangkat tubuh kecilnya hingga duduk di sisi datar wastafel, Ten tidak ada pilihan selain membalasnya.
"Mmhh." Johnny membiarkan rambutnya diremas oleh Ten seperti halnya pria manis itu membiarkan kemejanya kusut di tangan Johnny.
Suara desahan nyaring menggema di dalam kamar mandi itu. Keduanya melepas rasa rindu tanpa kata-kata.
Hanya kecupan dan sentuhan yang bicara.
Ten menarik kuat rambut Johnny saat nafasnya hampir habis, dengan sangat tidak rela pria itu melepaskan pangutan mereka.
"Kau gila?" Ten memukul dada bidang itu merasakan bibirnya membengkak.
"Ya, aku gila karena merindukanmu." Johnny mengulurkan tangannya mengusap pipi yang semakin tirus itu dengan ibu jarinya.
"Are you even eat?" Ten memejamkan matanya sesaat sebelum mengangguk.
"Tapi kenapa semakin kurus begini?" Johnny meraih jari-jemari Ten dan menciumnya.
"Kau saja yang semakin besar bodoh." Ten mendorong bibir itu dengan tangannya yang dicium.
Lalu pria Chicago bertubuh besar itu merengkuh kasihnya erat.
"God, I Really miss you." Ten tersenyum dan membalas pelukan itu.
"Me to.""Bagaimana jika kita lanjutkan?" Johnny meregangkan kelukannya dan menatap kekasihnya dengan senyum aneh.
"Tidak."
"Please."
"No, aku punya jadwal dua hari lagi." Ten terus mencoba keluar dari kungkungan pria besar itu tapi tidak berhasil.
"Just cuddle no more."
"Tidak, tanganmu tidak pernah bisa diam jika sudah di ranjang."
"Babe please." Kali ini Johnny melancarkan puppy eyesnya.
"Okay, just cuddle no more." Pria bertubuh paling besar di NCT otu mengangguk antusias seperti anak kecil dengan senyum sumringahnya.
"Hyung kalian sudah selesai belum ayo kita pulang." Itu Renjun yang menggedor pintu kamar mandi.
"Johnny ge, jangan buat mamaku tidak bisa berjalan dulu kami masih punya jadwal dua hari lagi." Kali ini suara Hendery.
Hell, siapa saja yang ada di depan pintu sekarang ini?
Akhirnya mereka keluar, Johnny membuka pintu kamar mandi dan menampilkan seluruh anggotanya ada di sana.
Dengan Taeyong, Doyoung, dan Kun yang bersidekap beberapa langkah di belakang yang lain.
"Aku tidak melakukan apa-apa tenang saja." Sebuah pukulan keras di kepalanya dari Taeil membuat Johnny hampir protes.
"Tidak melakukan apa-apa bagaimana, lihat bibirnya sampai bengkak begitu-"
"Beruntung kau tidak merobek kemeja Ten di sini Johnny Seo." Taeyong melayangkan tatapan membunuh pada Johnny yang tidak bisa menahan hormonnya.
"Kau tak apa?" Ten mengangguki pertanyaan Kun lalu tersenyum tipis.
"Pakai ini hyung." Entah sejak kapan Jisung membawa maske tapi Ten menerimanya tanpa bertanya.
"Hoaamm, Ayo pulang aku mengantuk." Haechan menguap lebar di antara keributan mereka.
"Itu karena kau makan terlalu banyak dasar gendut."
"Apa kau bilang?" Lalu Haechan berlari mengejar Renjun mendahului yang lain.
FIN
SIAPA YANG MENJERIT GARA-GARA INI?
Yaampun akhirnya Renjun sama Xiaojun satu frame huhuuuu 😭😭
Akhirnya bisa liat Mark Haechan ama Dreamies lagi.
Berkah pernikahan emang deh.Hope you guys like it
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT + ONESHOOT✔
ФанфикKumpulan oneshoot couple NCT Bucin-Bucin berhadiah ⚠YAOI AREA⚠ ⛔15+ cuz I put many kiss in every story⛔