1.4.3 - 2.2.4

181 19 2
                                    

Mobil sehun berhenti tepat di depan pekarangan rumah yuri. Yuri keluar dari dalam mobil begitupun sehun.

"Terimakasih sudah mengantarku pulang" Yuri menunduk hormat, bagaimanapun sehun tetap atasannya.

"Tidak perlu sungkan"

"Kalau begitu aku akan masuk" Yuri hendak melangkahkan kakinya saat suara sehun memaksanya berhenti bergerak.

"Kau habis menangis?" Ia ingin menanyakannya sejak mereka ada di dalam mobil, namun sehun enggan, sebab yuri terus-terusan memandang kosong jalanan dari jendela di sebelahnya.

"Ahh, tidak mungkin hanya kedinginan" Yuri menjawab, ia mencoba tersenyum meski terlihat amat sangat kikuk.

"Yah, kalau begitu jangan lupakan mantel mu. Seoul selalu dingin saat malam" Sehun menimpali, lebih kepada berusaha membuat si gadis tersenyum. Namun yuri malah hanya tersenyum kecut.

"Masuklah" Sehun kembali bersuara saat menyadari yang diajaknya bicara enggan menjawab ucapannya.

"Baiklah, hati-hati di jalan. Terimakasih" Tak berniat menatap sehun, yuri melenggang masuk setelah membungkuk hormat pada boss nya itu.

Sehun menatap punggung yuri yang hilang di telan pintu. Pikirannya kembali pada saat dia melihat kris berdiri di salah satu pohon besar pinggir jalan sedang memperhatikan seseorang, yang kemudian ia temukan yuri di sana. Ia jelas melihat kris menatap yuri yang sedang duduk di halte bus, ketimbang menanyakannya, ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kemarin yuri terlihat aneh saat pertemuan mereka di restoran, dan hari ini gadis itu menangis dengan kris yang sedang memperhatikan. Entah sejak kapan pastinya, sehun merasa tertarik pada gadis itu, gadis dingin yang entah bagaimana caranya membuat hawa di sampingnya hangat.

Sehun memilih masuk ke dalam mobilnya, melaju dan pulang ke apartment nya.

>>=>>=>===>=====>=====>>>>=>=>>>>>>>>>=

Kris sampai di rumahnya, hari ini terasa lelah sekali untuknya. Ia melepas jas mahalnya, melemparkannya pada kasur, kemudian melepas kancing atas kemejanya.

Ada kalung, dengan cincin menggantung disana, cincin pertunangannya dengan yuri. Cincin dengan design simple ukiran angka 1.4.3 2.2.4 Tertera di garis luarnya. Kemudian ukiran nama Jennifer ada di garis dalam.

1.4.3 Berarti I love You (1 untuk I, 4 Untuk Love, 3 untuk You. Berdasar jumlah hurufnya) sedangkan 2.2.4 Atau dapat di bacca Two Two Four Bermaksud untuk pengucapan (Today Tomorrow Forever).
Jadi 1.4.3 2.2.4 Akan membentuk kalimat I Love You Today Tomorrow and Forever.

Mereka mendesign cincin itu bersama, dengan masing masing memiliki nama pasangannya di bagian dalam cincin, milik kris bertuliskan Jennifer, dan milik jennifer bertuliskan Kris.

kris meremas cincin itu ketika nyeri kembali menyeruak di dadanya. Ketika kim mengetuk pintu kamarnya, kris berdiri dengan malas.

Kris membuka pintu kamarnya, wajahnya kusut, kancing kemejanya sudah terbuka , dan rambutnya acak acakan. Wajah kim terlihat khawatir, tuannya berusaha hidup dengan baik selama ini, memutuskan untuk menebus semua kesalahannya dengan pindah ke kantor pusat perusahaan orang tuanya di korea, yang sebelumnya di urus oleh pamannya.

Kris berharap dapat mengobati luka hatinya saat pindah ke korea, namun belum sempat ia benar-benar menata hatinya, ia di pertemukan kembali dengan wanita yang amat sangat di cintainya itu.

Bagaimanapun ia berusaha bangkit, ia tetap tidak bisa menolak kenyataan bahwa hatinya hanya dapat menerima seorang wanita, yaitu jennifer. Jennifer sudah menjadi sebagian dari hidupnya, setelah kehilangan gadis itu ia akhirnya sadar, bahwa selama ini dunianya selalu berpusat pada gadis itu.

Let Me GoWhere stories live. Discover now