Kenalin

38.3K 127 10
                                    

Namaku Shin,
Anak kedua dari 2 bersaudara
Sehari-hari sekarang aku tinggal bersama mama dan kakak kandungku, yang biasa aku panggil oppa.

Kenapa aku di panggil Shin?
Jadi dulu saat umur 5 sampai dengan 8 tahun, kami sekeluarga tinggal di Busan.
Disana Papa ada Ibu angkat bermarga Shin.
Jadi setiap sore aku suka di ajak jalan-jalan.
Karena Beliau dipanggil sesuai marganya Shin, jadilah aku jg ikut di panggil Shin.
Dan panggilan itu masih melekat sampai sekarang umurku 21 tahun.
Setelah masa kerja Papaku selesai di Busan, kami sekeluarga kembali ke Jakarta.
Disini aku meneruskan sekolah di daerah Jakarta Selatan.
Saat aku kelas 1 SMP Papa meninggal. Dan aku mengalami shock berat.
Sampai harus dibawa ke psikolog, empat bulan kondisiku belum juga membaik.
Semua menyarankan, agar aku dibawa ke lingkungan dan suasana baru.
Tepat saat itu Mama mendapat tawaran kerja dari teman baiknya di Singapore. Tujuh bulan kemudian kami sekeluarga pindah ke Singapore.

Hidup di Singapore tidak seindah yang dibayangkan awalnya. Aku dan kakakku masuk di sekolah baru, belajar dengan metode pendidikan yang cukup berbeda. Mencari teman baru.
Selama disini, perlahan kondisiku mulai membaik.
Tapi ekonomi kami masih buruk.
Pendapatan Mama belum cukup untuk kebutuhan hidup kami bertiga.
Belum lagi biaya sewa flat, biaya sekolah, kehidupan sehari-hari.
Tapi Mama memang strong woman, untuk menambah pendapatan Mama bekerja paruh waktu.
Membersihkan apartemen.
Paling ramai pekerjaan itu datang di hari minggu.
Sering juga malam selepas jam kantor.
Semua di jalani Mama.
Sering aku dan kakakku menangis, membayangkan mama sedang menggosok toilet setiap malam.

Aku sama oppa sedih banget waktu tahu  itu
Mana kita masih sekolah belum bisa bantu mama
Jadi sebagai anak kami hanya bisa berdoa agar Mama diberikan kesehatan dan rezeki yang banyak.

my crazy familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang