Sampai Jumpa, Nek

7 2 0
                                    

Hari yang ditunggu - tunggu oleh siswa kelas XII (dua belas/12) akhirnya datang juga. Hari kelulusan, begitulah disebutnya.

Bagi Jeffrey, hari kelulusan baginya bukanlah apa - apa selain hanya sebuah perayaan sementara. Tentunya ia berharap untuk masa depan yang akan lebih indah daripada hari kelulusan tersebut.

"Aku bangga padamu" Kata nenek Jeffrey sambil memeluk Jeffrey.

"Aku lebih bangga padamu karena nenek sudah berhasil menjadikan aku seperti ini" Kata Jeffrey.

Nenek Jeffrey sempat menangis melihat Jeffrey dikalungi medali oleh kepala sekolah SMA Jeffrey.

***

Tak banyak yang Jeffrey lakukan selama hari kelulusannya selain hanya memikirkan tentang langkah selanjutnya dalam hidupnya.

"Jadi, benarkah kau akan kuliah?" Tanya nenek Jeffrey sambil meletakkan secangkir teh di atas meja khusus membaca Jeffrey.

"Benar, nek. Doakan yang terbaik untuk aku, ya" Jawab Jeffrey ringan.

"Tentu saja aku akan mendoakanmu, Jeff. Kamu jangan berhenti berusaha. Nenek selalu ada untukmu. Jika nenek tidak sanggup lagi, setidaknya kamu masih punya paman David" Kata nenek Jeffrey. Matanya berkaca - kaca.

"Terima kasih, nek. Iya, dia paman yang hebat. Nenek jangan sedih, suatu saat nanti aku pasti akan kembali. Atau aku akan membawa nenek ke sana untuk ikut bersamaku" Kata Jeffrey.

"Tidak usah, nenek di sini saja untuk menjaga aset hasil jerih payah kakekmu dulu. Biar nenek saja yang berkunjung ke tempatmu" Kata nenek Jeffrey.

"Hmm. Lebih baik kamu melanjutkan sesi membacamu. Aku tak mau menganggumu" Sambung nenek Jeffrey.

Jeffrey jadi merasa kasihan untuk meninggalkan neneknya sendirian, tapi ia tidak punya pilihan lain selain harus berkuliah demi mencapai cita - citanya di masa depan sehingga ia bisa mengurangi tanggungan paman David.

Secrets & Lies (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang