-he mad-

11 0 0
                                    

Aera pov
Menguap dengan tatapan bosan kearah seorang pria tua yang sibuk memberikan beberapa penjelasan tentang suatu hal yang katanya penting bagi para siswa dan siswi yang sebentar lagi akan lulus,sudah aku dan jihyo lakukan lebih dari 7x siang ini.

Jujur aku agak muak dengan kelas di kampusku akhir-akhir ini. Mereka hanya akan memberikan kami celotehan panjang yang membuatku mati kebosanan,dan itu berlaku untuk setiap dosen yang memasuki ruangan kelas ku

"Tenang saja,ini kelas terakhir sebelum kita mempersiapkan segala persiapan untuk wisuda" jihyo meledekku ketika Mr.han sudah selesai memberikan ceramah panjang pada kami dan pria paruh baya itu keluar dari ruangan

Aku menghela nafas berat, "bahkan aku sudah lupa kapan kita akan melaksanakan wisuda"

Jihyo terkekeh sesuai dengan ciri khas periangnya,kemudian ia melampiaskan tubuhku untuk dapat ia pukul, "yeorobun,sahabatku telah stres karna terlalu sering diberi asupan omongan tidak penting dari para dosen" ucap jihyo agak teriak dan perbuatannya membuat beberapa siswa yang masih ada diruangan itu ikut tertawa

"hei?! Apa kau lupa? Kau harus fitting baju wisuda" jihyo menggoyangkan tubuh lemasku

"Apa kau gila? ini masih 1 bulan lagi menuju wisuda"

"kau ini,apa kau sempat mem-fitting baju saat detik-detik kau ingin sidang? Kau ingin menghancurkan wisudamu sendiri ya" jihyo tak berhenti untuk meruntuhkan kemalasanku pergi kebutik hari ini,pada akhirnya apa yang dilakukan jihyo sedari tadi mebuahkan jawaban singkat dan padat dariku..

"Arraseo" jawabku lemas,lalu aku memutuskan untuk bangkit dari duduk ku dan pergi ketempat yang jihyo sudah siapkan untuk aku memilih baju wisuda nanti

sesampainya disana rupanya para pekerja di butik tersebut mengenal wajahku dengan sangat baik,tak sedikit dari mereka yang meminta foto denganku dan ada beberapa dari para pekerja yang mengaku bahwa diriku cukup terkenal dikalangan mereka dan itu merupakan pengakuan yang cukup menjijikan bagi seorang gadis bernama jey aera. maksudku,aku tidak mau menjadi terkenal seperti kedua orang tuaku,dan aku juga bukan siapa-siapa untuk seseorang yang dimintai foto oleh mereka

"Ah aku harus memilihkan pakaian limited edition yang kami miliki di bulan ini" ucap salah seorang wanita yang sedari tadi heboh dengan kedatanganku

Aku menoleh pada jihyo dan menatapnya penuh dengan kalimat tanya. Bukannya aku risih dengan perlakuan mereka yang seolah memberikanku hal yang istimewa,namun aku khawatir harga bajunya akan terkesan sangat mahal untuk kategori wisudaku yang sederhana

Kemudian beruntungnya jihyo mengerti maksudku dan ia mengisyaratkan dengan tangannya bahwa butik ini memiliki kualitas bagus dengan harga yang tidak berlebihan. Aku hanya mengangguk tanda menurut lalu wanita tadi datang entah dari mana dengan membawa sebuah mini dress berwarna putih bercampur coklat muda dengan panjang lengan se-sikut dan dilengkapi dengan pola yang unik

Dapat aku bayangkan bagaimana seorang aera memakai gaun itu dengan balutan baju kelulusan yang biasanya seorang mahasiswi kenakan saat melaksanakan wisuda. Aku pasti akan terlihat sangat cantik.

keluarga ku pasti akan melihatku dengan tatapan bangga. Anak bungsu mereka segera menjadi seorang wanita karir..
Adik bungsu mereka tidak akan merengek pada mereka lagi disaat sedang ditimpa sebuah masalah..

Ah.. membayangkannya saja aku sudah merinding. Aku yakin,dihari wisuda ku nanti pasti akan ada air yang tak diundang namun ia datang untuk melengkapi kebahagiaan yang tak pernah aku alami sebelumnya

HEI!
SIAPAPUN?!
BISAKAH KALIAN MEMPERCEPAT HARI WISUDA KUU?!!

"Aeraya"

Suara jihyo berhasil menyadarkanku dari lamunan sekilasku,aku menoleh padanya dan pada wanita yang membawa baju dress tadi secara bergantian. Kemudian jihyo mengedikkan kepalanya untuk bertanya apa dress itu cocok denganku atau harus diganti dengan yang lain

serendipity || park jiminWhere stories live. Discover now