Bagian 1 Prolog

8 0 0
                                    

RINGG!!!

Bel berdering yang menandakan telah berakhirnya sekolah hari ini.

Denvi, seorang anak SMA yang yang pemalas dengan malas bangkit dari tempat duduknya dan segera meninggalkan sekolahnya.

"Denvi......."

Panggilan yang akrab dengan suara yang menyenangkan terdengar ketika Denvi mendekati gerbang sekolah.

"Oh, Reni, ada apa?"

Denvi menoleh dan menjawab dengan malas.

"Hmmmph, kenapa kau terburu-buru sekali? Bersemangatlah sedikit, ayo kita pulang bareng!"

Reni adalah teman masa kecil Denvi, dia pindah ke sebelah rumah Denvi ketika dia masih SD. Mereka cukup dekat hingga sekarang.

Reni memiliki mata coklat cerah dengan rambut sepunggung yang selaras dengan warna matanya. Kulit putih bersihnya
menambah keindahannya yang diiringi dengan wajah cerianya.

"Oh, oke"

Kontas dengan Reni, Devi adalah anak lelaki yang terkenal malas dan penyendiri di sekolahnya. Dia hampir tidak memiliki teman yang dekat denganya.

Mereka pulang bersama dengan beriringan.

"Cihh, aku benci tatapan mereka"

Kata Denvi terdengar pelan.

"Huh? Apa itu, Denvi?"

"Tidak ada"

Denvi kesal dengan tatapan siswa lelaki yang cemburu melihat dirinya dekat dengan Reni.

"Denvi, lihat itu..?"

"Huh? Emang apa?"

Denvi menoleh dan melihat kearah yang ditunjuk Reni.

Dia melihat seekor binatang yang mirip dengan anjing tetapi memiliki tanduk di kepalanya.

Kaget,dia cukup penasaran, tetapi karena sifat pemalasnya dia tidak memberi pertahian cukup banyak.

"Ah, itu mungkin cuman anjing yang didandani"

Kata Denvi dan terus berjalan.

GGRRUAAHHH!!

Sosok seperti anjing itu menerjang kearah Reni, tubuhnya yang kecil berubah besar seseukuran banteng dewasa menerkam Reni dengan gigi tajamnya.

"Argghhh... Sakit! Tolongggg! Tolong aku Denvi!!!"

Bahunya diterkam degan ganas oleh 'anjing' itu, dia tidak pernah merasakan sakit seperti ini selama hidupnya. Menjerit meronta-ronta, dia hanya pasrah dengan keadaan ini.

Dia hanya wanita riang. Bagaimana mungkin dia memiliki kektuan untuk melawan binatang itu?

Denvi yang kaget mendengar jeritan Reni dan melihat apa yang terjadi dengannya, terkulai lemas. Tidak pernah terpikir hal
seperti ini akan terjadi.

Dia ingin bergegas menolong teman kecilnya itu. Tapi kedua kakinya hanya menetap di tempat, tidak mau bergerak.

Suasana disekitar sunyi, karena mereka memasuki kawasan komplek perumahan mereka yang relaf sepi. Denvi hanya kaku melihat Reni yang diserang berdarah-darah, menjerit-jerit
oleh binatang itu.

"Denviiii... To..long.. A..ku"

Tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya saat ini, Denvi seperti mendapat kekuatannya kembali dan dia segera menolong Reni.

"Kau binatang jelek, cepat lepaskan Reni...!"

Jerikan Denvi nyaring, tetapi binatang itu megabaikannya dan terus mengigit pundak Reni.

Tidak diketahui keadaan Reni, tetapi matanya seperti kehilangan warna, darah terus mecurat dari pundak putihnya yang berubah merah.

"Tidak!!!"

Denvi akhirnya menyentuh binatang itu dengan kepanikan yang dimiliki.

Dia memukul binatang itu dengan seluruh kekuatan yang tersisa, tapi binatang itu terus mengabaikannya dan tetap mengunya pundak Rena.

"Den..vi.. A..a..ku.."

Sura itu pelan, Rena tidak mengeluarkan suara lagi setelah itu, wajahnya sudah berubah putih pucat, matanya kehilangan kecerahannya.

Dia mati.

Kematian tragis dari satu-satunya wanita yang dekat dengannya, membuat dia marah dan ingin menangis.

Tetapi, pada saat ini ada pola formasi aneh berbentuk lingkaran yang menutupi ketiganya.

Dan segera formasi itu bersinar terang dan melahap sosok mereka bertiga.

Ketiganya menghilang dari lokasi tersebut seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 30, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Menjadi Kuat di Dunia Tower & Dungeon!Where stories live. Discover now