Loteng rumah yang berhantu. (Part. 1)

2.8K 47 10
                                    

“Aku bisa melihat hal-hal yang tidak bisa orang lain lihat.”

Aku masih mengingat saat usiaku menginjak umur lima tahun. Di usia itu untuk kali pertama, aku bisa melihat hal-hal yang tidak bisa orang lain lihat.
       Namaku adalah Agni Freiska Sumendra. Panggil saja aku Agni. Seorang gadis introvert yang bisa melihat suatu hal aneh di luar nalar otak manusia. Aku akan bercerita padamu, dari awal saat aku melihat makhluk tak kasat mata itu.
       Saat aku kecil, aku adalah anak yang hiperaktif, selalu berlari kesana kemari dan melakukan hal-hal yang membuatku senang meskipun itu berbahaya. Hingga membuat ibuku khawatir dengan kelakuan yang kelewat nakal.
       Sampai di suatu hari, dengan isengnya aku menaiki tangga yang berada di dalam rumah. Tangga itu mengubungkanku ke sebuah loteng tempat penyimpanan barang yang tak terpakai. Padahal, Ibu sudah melarangku untuk menaiki tangga tersebut. Namun karena rasa penasaranku yang tinggi, aku jadi mengabaikan perintah dari ibuku.
-
Sesampainya di atas sana, yang kutemukan hanyalah satu kantong plastik hitam berisi baju yang tak terpakai beserta kardus-kardus yang tertumpuk. Tidak ada mainan di loteng itu. Aku sampai mencari di sela sela tumpukan barang bekas, tapi aku tidak menemukan satu pun mainan yang aku inginkan. Itu membuatku jenuh hingga aku melihat ada boneka Teletubbies di pojokan ruangan pengap itu.
       Aku masih ingat itu adalah boneka Tingky Wingky. Dengan hati yang riang, aku memainkan boneka itu sendirian. Tidak ada yang aneh pada awalnya saat aku memainkan boneka itu. Namun, beberapa menit kemudian, ada seorang anak laki-laki yang kelihatan seumuran denganku tiba-tiba saja dia duduk di sampingku.
        Aku yangmasih lugu kala itu, malah mengajaknya bermain. Itu adalah kali pertama aku melihatnya, aku tidak mengenal siapa dia, mungkin dia tetangga baru rumahku.
        Wajahnya sangat pucat, lingkaran hitam di matanya terlihat jelas. Aku sama sekali tidak merasa aneh saat di dekatnya. Tubuhnya yang lumayan gempal dan pipinya yang chubby malah membuatku gemas. Aku merasa senang bermain denganya. Senang memiliki teman baru.
       Hingga beberapa jam kami bermain, ibuku memanggil dari bawah. “Aku ke bawah dulu yah, mainnya dilanjut besok aja,” ucapku pada bocah itu, dia hanya mengangguk menjawab ucapanku.
       “Ya Allah, Agni, kamu ngapain? Ibu kan sudah bilang, kamu jangan naik-naik tangga itu, nanti kamu jatuh,” omel ibuku, saat melihatku menuruni tangga.
        “Agni cuma mau main, Bu,” ucapku sedih.
        “Besok kalau mau main, di bawah saja yah. Jangan naik-nail tangga itu lagi, di loteng kan tidak ada mainan, sayang.”
        “Tapi tadi Agni nemuin menemukan boneka, Bu.”
        “Boneka apa?” tanya Ibu.
        “Boneka Tingky Wingky.”
        Ibuku terlihat bingung. “Di loteng kan hanya ada baju sama kardus, Ibu tidak menaruh boneka di sana”

To be continued... 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Indigo StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang