TRYOUT

235 12 0
                                    


Saat hari rabu, kamis, jum’at, sabtu, aku mengikuti tryout. Sehingga adik kelas kami termasuk Rifal, libur di hari ini.
Setiap pagi, Rifal selalu memberiku semangat dan mendoakanku. Agarku bisa mengisi semua soalnya dengan benar dan nilai nya pun memuaskan. Aku benar-benar bahagia.

(Saat hari Sabtu)
Sepulang sekolah, tiba-tiba sahabatku Anida ada di rumah ku dan mengajakku untuk pergi mengantarnya ke pasar minggu untuk menemui pacarnya. Lalu aku menyetujuinya.

Ke'esokan harinya, aku lari pagi bersama sahabatku Anida menuju ****. Sesampainya di sana, kami membeli makanan ringan.
Tidak lama kemudian, tiba-tiba pacar nya datang dan suasana pun menjadi canggung seperti robot yang bergerak tetapi tidak bicara.
Aku memintanya untuk bicara. Dan pada akhirnya, mereka berbicara. Walau pembahasannya sedikit membosankan.

(Beberapa menit kemudian)
Drtttt...drttt....drtt…. (dring hp ku berbunyi)
"Pagi sayangg". Ucap Rifal.
"Iya pagi juga sayang". Ucap ku sambil tersenyum.
"Lagi apa sayang". Ucapku.
"Aku lagi di *** sayang, sini atth! Temen aku malah sama pacarnya gera". Ucap ku.
"Beneran sayang lagi sendirian". Ucap Rifal.
"Iya ihh ". Ucapku.
"Sini atth ke *** nanti aku temenin". Ucap Rifal.
"Ga ahh kamu aja sini ihh". Ucap ku.
"Iya iya aku kesitu, tapi aku mau bantu mamah aku dulu belanja ke *** beli sayuran". Ucap Rifal.
"Lama atth sayangg. Mungkin aku udah pulang". Ucapku.
"Gatau sayang, tapi aku usahain ga bakalan lama". Ucap Rifal.
"Oke oke". Ucapku.

(Kembali lagi ke percakapan Anida dan Adi)
Tidak lama kemudian, aku meninggalkan sahabatku Anida bersama pacarnya Adi.

Drtttt...drttt...drttt… (dring hp ku berbunyi)
"Sayang masih di ***". Ucap Rifal
"Iya sayang masih". Ucapku
"Aku otw sekarang sayangg". Ucap Rifal.
"Iya sok hati-hati sayang". Ucapku.

Saat aku sedang menunggunya. Tiba-tiba hp ku berdering.
"Aku di depan masjid ". Ucap Rifal yang membuat ku kaget.
Lalu aku berlari,
Sesampainya di sana, aku melihatnya sedang memakan peremen milkita. Lalu aku menertawakannya karena dia lucu seperti anak SD. Padahal jelas-jelas dia sekarang kelas 1 SMP hahah.
Saat Rifal melihat ke bawah, ke arah sepatuku. Aku mulai menyadari bahwa aku salah memakai sepatu, aku malah memakai sepatu nike yang jelas-jelas membuatku lebih tinggi darinya.
Aku gelisah, aku sempat berpikir untuk membuka sepatuku dan berjalan tanpa menggunakan sepatu ataupun alas kaki.

Drttt...drttt...drttt... (Dring hpku berbunyi)
"Dimana". Ucap Anida.
"Di pinggir mesjid". Ucap ku.
"Oke aku kesana". Ucap Anida.

5 menit berlalu, kami memutuskan untuk pulang.

Sepanjang jalan menuju rumahku, aku hanya memikirkannya....
Aku tidak bisa berjalan bersama nya. Karena aku menggunakan sepatu yang melebihi tingginya. Lalu aku meminta Anida untuk berjalan bersama ku dan Adi bersama Rifal.
Saat diperjalanan, aku meminta Anida, Adi dan pacarku untuk mengantarku ke sekolah. Hanya untuk mengambil buku yang tertinggal saat tryout ke3. Dan besok adalah tryout terakhirku.
Hingga pada akhirnya mereka mau mengantarku ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, aku langsung berlari menuju ruang tryout ku. Tapi sayangnya, pintu itu terkunci. Aku benar-benar binggung harus bagaimana. Lalu salah satu security di sekolah ku mengatakan agar mengambil kunci nya di belakang sekolah (di rumah bapa security tersebut). Tapi saat itu Anida sahabatku hanya mau mengantarkanku setengah jalan. Langsung saja ku tolak tawarannya itu. Dan memikirkan cara lain untuk bisa masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Kenapa neng ga lewat jendela aja, kalau gamau ngambil kunci mh". Ucap pak security.
Lalu saat aku mencoba untuk masuk jendela. Tiba-tiba saja, Rifal menertawakanku. Hingga membuatku kesal.
“Bukannya bantuin, ehh malah ngetawain”. Ucapku sambil berusaha memasuki jendela yang letaknya di atas dadaku.
Tidak lama kemudian, aku pasrah, nyerah dan diam sambil mencari cara untuk masuk ke dalam.
"Awas aku aja". Ucap Rifal sambil menarik bajuku.
Lalu dia mencoba naik dengan bantuan Adi pacarnya Anida. Hingga pada akhirnya, Rifal bisa masuk ke dalam kelas itu.
"Dimana tempat duduk nya". Ucap Rifal.
“Itu di belakang, paling belakang". Ucap ku.
"Uh enak bisa nyontek atth". Ucap Rifal sambil tertawa.
"Engga lh anak baik ga akan nyontek". Ucapku sambil tertawa.
Lalu tiba-tiba Rifal melihat foto di bangku ku. Aku benar-benar malu, aku bahkan beberapa kali memintanya untuk tidak melihat foto ku.
Dan saat dia berhasil mengambil buku itu.
"Fal buka fal bukunya, bisi ada apa apa nya". Ucap Adi.
"Ngga ada apa-apa, jangan di buka pliss itu tulisannya jelek banget tambah (+) buku itu bekas kelas 7, jangan di buka ihh". Ucapku sambil meyakinkannya.
"Ah buka ah". Ucap Rifal
Rifal membuka buku itu, hingga membuatku malu dengan diriku sendiri karena tulisannya jelek seperti cacing kepanasan.
"Bagus banget tulisannya". Ucap Rifal yang entah dia melihat dibagian depan, tengah atau dibelakang".

RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang