PANTAI PANGANDARAN

190 12 0
                                    

Pagi ini aku melihat langit yang masih gelap dan semua lampu rumah masih menyala dengan terang. Angin pagi membuatku merinding di atas motor bersama ayahku. Pagi ini, ayahku mengantarkanku ke Sangkuriang karena bisnya berada di sana.
Sesampainya di sana, aku melihat teman-temanku. Lalu, aku menyapa mereka sambil berjalan ke arahnya.

(Saat berada dalam bis)
Kami hanya diam, tidur dan bercerita.

(Tibanya di pantai batu karas-PANGANDARAN)
Aku berlari ke arah pantai, sambil menatap pamandangan pantai yang begitu indah menurutku.
Suara- suara ombak ini menyentuh hatiku. Ini pertama kalinya aku pergi ke pantai.

Ketika aku melihat ke belakang, aku melihat Fadia sahabatku sedang berjalan ke arahku.
"Fadiaaaaa". Teriak ku.
Dia pun melangkahkan kakinya ke arahku.
"Apa Ca". Ucap nya dengan raut yang sekan-akan tidak memiliki beban.
"Foto-foto yu Fad buat kenangan". Ucap ku.
"Yu! Tuh di sana Ca, pemandangannya bagus banget". Ucap nya sambil mengangkat 1 jari nya dan mengarahkannya ke samping kananku
"Oke hayu". Ucap ku sambil menarik tangan kiri Fadia.

Aku bahagia karena kali ini, aku bisa menikmati alam bersama sahabatku Fadia yang selalu ada di sisiku di saat suka dan duka ku, bahkan di saat aku di bully oleh temanku. Dia selalu menasihatiku untuk selalu sabar dan tabah.

Tidak lama kemudian, aku melihat Rahayu menulis nama pacarnya di pasir. Hingga membuatku tertarik untuk menulis "RIANSTA27" di atas pasir putih tersebut. Saat aku menulis RIANSTA27, tiba-tiba saja aku merindukannya dan aku berharap suatu saat nanti aku bisa kembali ke pantai ini bersama nya.

"Anak-anak masuk ke bis ". Ucap pak guru.
"Iya pak". Ucap semua murid.
Kami pun kembali ke bis untuk pergi ke pantai Pangandaran.

Sesampainya di sana, aku langsung pergi ke hotel bersama kelompokku: Riri, Dea, dan Tata.
Lalu, aku menyimpan tas ku dan langsung pergi ke pantai bersama Riri, Tata dan Dea. Kami menghabiskan waktu kami di pantai.

(PUISI)
PASIR PUTIH

Deru ombak terdengar jelas di telingaku
Semakin mendekat semakin jelas terdengar
Pasir putih mengenai kakiku
Terselip diantara jari-jariku

Biru langit di atas kepalaku
Di sertai sinar nya matahari yang tenang
Membuat kaki ini berlari-lari
Dengan canda, tawa, dan bahagia

Terik mentari
Membuat lengkap akan keindahan
Pesonanya tersimpan dalam benakku
Hingga tak terasa hari sudah petang

Tidak lama kemudian, pa guru memanggil kami untuk segera mandi dan pergi ke aula.

(Saat acara tersebut telah selesai),
Kami makan bersama di aula tersebut.

Tidak lama kemudian,
Kami pergi meninggalkan aula tersebut, karena acaranya telah selesai.
Aku lupa! Bahwa sejak pagi, aku tidak mengabarinya sama sekali. Dan hpku saat ini sedang di cas (di hotel).
Lalu, aku pun berlari menuju hotel hanya untuk melihat pesan di hpku.
Sesampainya di sana, aku langsung membuka handphoneku.
Aku melihat 5 panggilan tidak terjawab dan 10 pesan belum ku baca.

Aku kira di pangandaran tidak ada sinyal ternyata ada.
Lalu, aku mencoba menelphonnya.
"Halo". Ucapku di telphone
"Iya hallo, kemana aja ". Ucap Rifal dengan nada marah.
"Iya iya maaf, aku tadi lagi main di pantai terus ke aula". Ucap ku.
"Iya iya di maafin". Ucap Rifal.
"Maaf yah sekali lagi nanti aku beliin oleh-oleh". Ucapku sambil merayunya agar tidak marah lagi kepadaku.
"Iya iya di maafin ehh". Ucap Rifal.
"Belum tidur?". Ucapku sambil melihat jam yang sudah menunjukan pukul 9 malam.
"Belum?". Ucap Rifal.
"Tumben, biasanya kamu udah tidur kalo jam segini". Ucap ku.
"hehehe". Ucap Rifal.
Saat aku sedang asik-asiknya telphonan. Tiba-tiba saja Rusmiyati dan Rahayu mengajakku untuk pergi ke luar. Aku tidak bisa membawa hp ku karena batre hpku lemah.
"Sayang aku mau keluar dulu yahhh sebentar, nanti aku telephon lagi". Ucap ku sambil menutup telphonnya.

Saat di perjalanan aku melihat sodaraku, sedang menaiki mobil yang di ayuh seperti sepeda bersama teman-temannya. Aku berencana mengajak Fadia untuk menyewa mobil tersebut. Tapi dia bilang, dia sudah menyewa mobil tersebut bersama temannya dan melupakan aku.
"Maaf". Ucap Fadia.
"Iya aku maafin, tapi dengan satu syarat yaitu....
Kamu harus menyewa mobil tersebut, dan bermain bersamaku". Ucapku.

Tidak lama kemudian, Fadia menyetujuinya dan menyewa mobil ayuh tersebut. Aku sangat bahagia saat melihat sahabatku bahagia.
Aku berharap aku tidak melupakan kenangan ini.
"Pulang yu udah jam 1". Ucap Rahayu.
"Wah iya? Aku lupa, barusan aku bilang ke Rifal. Kalo aku mau jalan-jalan malam sebentar, gimana dong?". Ucap ku sambil menarik tangan Rahayu ke arah hotel.
"Iya udah malem banget, aku kira masih jam 10 tapi pas liat hp ternyata udah malem banget. Yu balik ke hotel". Ucap nya sambil mempercepat langkah nya menuju hotel.
"Yu". Ucap ku singkat karena aku sedikit khawatir.

Saat di dalam hotel aku melupakan sesuatu. Aku teringat bahwa kunci hotel di pegang Riri.

Aku kembali ke bawah dan kembali lagi ke atas, mencoba mencari Riri. Akan tetapi aku temukan Riri sama sekali. Hingga pada akhirmnya, aku memutuskan untuk pergi ke kamar Rahayu dan Rusmiyati sambil menunggu Riri balik ke hotel.

Saat aku balik ke kamar, ternyata di sana sudah ada Riri dan Tata. Yang sedang membuka bajunya karena kegerahan. Yah memangg, di sini sangat panas. Baik itu siang, maupun malam.

Saat aku membuka hp, aku terkejut. Ada panggilan tidak terjawab mulai dari jam 10, 11, 12 sampai sekarang dan bahkan ada 20 pesan belum aku baca dikarena sibuk bermain bersama sahabatku. Aku langsung menelphon balik. Dan lebih terkejutnya dia menjawab telephon ku.
"Kamu belom tidur?". Ucap ku yang khawatir dan merasa bersalah.
"Belum sayang, kan aku nungguin kamu". Ucap nya yang terdengar seakan-akan dia sedang sakit.
"Iya ih maaf sayang maaf. Aku barusan ga bawa hp, kan lagi di cas hp nya. Maaf yahh sayang maaf, aku kira kamu udah tidur dan ga akan nungguin aku sampe jam 1". Ucap ku yang semakin bersalah.
"Iya gpp sayang". Ucap nya yang membuatku semakin yakin dia sedang sakit.
"Sakit sayang?". Ucap ku yang khawatir.
"Engga ko sayang cuman pilek aja sama flu, sayang gpp kan aku tidur duluan". Ucap Rifal.
"Maaf yah sayang sekali lagi maaf karena udah bikin kmu nunggu selama ini dan nahan rasa ngantuk kamu. Tambah kamu lagi sakit tapi nyempet-nyempetin gadang demi bisa telephonan sama aku, tapi aku nya malah ngecewain kamu". Ucap ku.
"Iya sayangg gapapa, aku tidur duluan yang sayang. Kamu jangan tidur terlalu malam". Ucap Rifal
"Ya udh good night, selamat bermimpi, mimpiin aku yah hehehe, jangan lupa baca doa nya, see you sayang, muachh". Ucapku sambil tersenyum walaupun masih merasa bersalah kepadanya karena telah membuatnya menunggu selama itu demi aku.

Pukul 1 malam, aku dan teman-teman ku memutuskan untuk tidak tidur malam itu.
(5 menit kemudian)
Mereka memutuskan untuk tidur, begitupun aku.

Pukul 7 pagi, aku dan teman-temanku terbangun dari tidur kami karena Rahayu dan Rusmiyati membangunkan kami.
Pagi ini aku pergi ke luar, untuk membeli oleh-oleh bersama Rahayu dan Rusmiyati. Aku berpikir untuk membeli 3 gantungan kunci kecil untuk sahabatku A²DY (Anissa, Anida, Delya dan Yani) dan 2 gantungan kunci besar untuk aku dan Rifal.

Aku mengukir nama RIANSTA di belakang gantungan kunci Rifal. Dengan menggunakan jarum pentul, agar dia bisa mengenangnya. Saat aku tidak lagi di sisinya, suatu saat nanti.

Cinta pertama memang tidak akan pernah berhasil.
Tapi aku yakin kenangan tidak akan pernah di lupakan.

RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang