It's Ok I Love You
☀
☀
☀
-tuhan selalu adil dalam menyiapkan rencana, rindu yang begitu menyiksa terganti dengan pertemuan yang mengobati segalanya-
****
Sasha tersenyum mendengar penuturan Iqbaal, "dia kakakku," ucapnya lembut
"Kakak?" tanya Iqbaal terkejut, matanya membola sempurna.
Sasha mengangguk dan tersenyum hangat, dan Iqbaal memicingkan matanya tak percaya dengan ucapan Sasha. Hell! Itu tidak mungkin kakaknya! Dan bagaimana mungkin Iqbaal tak tau salah satu anggota keluarga Sasha?!
"Kamu duduk disini ya, aku akan mengambil kotak obat, lukamu harus dibersihkan," Sasha enggan membahasnya. Luka Iqbaal lebih penting, dia akan beranjak dan lagi-lagi Iqbaal tak membiarkannya.
Iqbaal berdecak, oh sungguh dia sudah sangat penasaran, tapi istrinya ini terlalu mengkawatirkannya. Namun tak urung hal itu juga membuat Iqbaal tersenyum dalam hati. Intinya masih sebesar itu kepedulian Sasha terhadapnya.
"Biar aku yang ambil, tunjukkan saja dimana letaknya. Lagipula ini tak terlalu sakit, justru aku mengkawatirkan kamu, dan bayi kita. Kalau masih sakit ke dokter ya sekarang?" Iqbaal kembali mencemaskan keadaan Sasha.
Sasha tersenyum, oh ayolah suaminya ini terlalu berlebihan, "aku nggak pa-pa Baal, ini sudah biasa sungguh."
"Ck! Biasa ya? Dan aku nggak tau saat kamu dalam masa-masa sulit seperti itu," Iqbaal kembali menyesali apa yang telah lalu.
Sasha tersenyum lembut dan mengusap rahang Iqbaal yang sedikit berbulu, "tidak Baal. Yang terpenting aku baik-baik saja, begitu juga dengannya," Sasha mengelus perutnya.
"Dan sekarang biar aku ambil obat untuk mengobati lukamu, tunggu sebentar ya," Sasha mengecup pelipis Iqbaal.
"Jangan membantah Nyonya, tunjukkan saja dimana letak kotak P3K nya, biar aku yang ambil," geram Iqbaal kala Sasha lagi-lagi akan turun dari ranjangnya.
Ah baiklah, Sasha mengalah, "disana didalam lemari itu," tunjuknya pada lemari putih dikamarnya. Iqbaal berjalan dan membuka lemari tersebut kemudian mengambil kotak P3K yang tersedia disana lalu kembali duduk disisi ranjang.
Sasha mulai menuang alkohol ke kapas dan dengan sangat telaten membersihkan luka Iqbaal terlebih dahulu, kemudian memberinya obat merah, Sasha sedikit menekan di area luka Iqbaal membuat sang empunya meringis.
"Iqbaal, kenapa kamu seperti orang susah gini, badanmu benar-benar tak terurus," gerutu Sasha sambil terus mengobati luka Iqbaal.
Iqbaal memegang tangan Sasha, seketika Sasha pun menghentikan aktifitasnya, "kenapa?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Ok, I love You ✅
Romance⚠⚠WARNING⚠⚠⚠ ✅21++++✅ "Anda tau tuan? Bahkan saya tidak ingin berada disini, semua ini terlihat sangat megah memang bahkan semua orang mungkin menginginkannya- "-tapi mereka hanya tidak tau siapa penghuni rumah ini sebenarnya. Bahkan mimpi dan harap...