"Nai Naila bangun sudah subuh Nai, sholat dulu"
Suara Zahra -mama Naila Azura- membagunkan Naila Azura dengan lembut. Setengah sadar ia beranjak dari tidur "Iya Ma"Ia kemudian berjalan ke kamar mandi yang ada di antara kamar-nya dan syam-adiknya. Ia Mengambil wudhu dan sholat berjamaah dengan keluarganya. Yang menjadi imam kali ini adalah M. Syam-adiknya, sebab M. Ali-ayah mereka, sedang kerja di luar kota Martapura.
M. Syam-adik Naila Azura adalah seorang Tahfiz Qur'an yang saat ini ia berumur 15 tahun, tepanya kelas ix Tsanawiyah. Selain sekolah di Tsanawiyah ia juga bersekolah pondok. Sementara Naila Azura berumur 17 tahun. Umur mereka beda dua tahun saja.
Syam memang berbeda dengan Nai. Karna sejak kecil Syam sudah pandai menghafal Qur'an. Kepintaran Syam membuat ia menjadi yg paling disayang di rumah mereka. Sementara Nai, dia selalu juara dalam bidang akademik dan non akademik di sekolahnya. Syam sangat pandai dalam menghafal Qur'an dan bidang agama. Dan Nai sangat pandai dalam bidang pengetahuan. Mereka pintar dalam bidang mereka yang berbeda.
Setelah sholat subuh, mereka kemudian makan bersama. Usai makan Naila Azura dan M. Syam pergi ke sekolah mereka masing-masing.
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Cinta Sejatiku (On Going)
Storie breviPerjalanan yang menguras emosi dan perasaan demi menemukan sang pujaan Happy reading📖📖 Salam manis Nurul Istiqomah @Huma-ira