Prologue

28 8 0
                                    

"Hey, " sahut seorang perempuan kepada pemuda di sampingnya. Sontak pemuda tersebut menoleh dengan tatapan penuh tanya. Perempuan tersebut kembali membuka suaranya, "-menurutmu mengapa orang yang baik selalu berakhir tersakiti?"

"Uh...karena mereka sangat payah dalam melawan?" jawab si pemuda tersebut dengan ragu-ragu. Suara tawa kecil terdengar dari si perempuan setelah mendengar jawaban dari pemuda tersebut. Merasa malu, si pemuda menoleh kearah yang lain dengan muka memerah, "Gak lucu tau!"

Si perempuan menghentikan tawanya lalu tersenyum kecil pada si pemuda di sampingnya.

"Mereka yang baik memiliki hati yang lembut namun sangatlah rapuh. Bagi mereka, kebahagiaan orang yang mereka sayangi lebih penting dari diri mereka sendiri. Tak jarang mereka tersakiti oleh orang yang mereka anggap sangat berharga." ucap si perempuan.

Si pemuda mengerutkan alisnya, "Kenapa mereka melakukan hal bodoh seperti itu?"

"Ya ampun, dimana otak cerdasmu itu?" ucap si perempuan dengan nada meledek.

"Aku tidak tahu kalau kau yang lemah lembut bisa mengatakan hal seperti itu." balas si pemuda tidak terima dirinya dianggap bodoh.

"Ah, sudahlah! Percuma saja aku berbicara dengan orang yang bodoh sepertimu." perempuan tersebut meraba-raba sekitarnya, mencari benda yang selalu dibawanya.

Mengerti dengan gerak-gerik yang dilakukan oleh si perempuan, pemuda iti pun membantunya. Diambilnya sebuah tongkat yang tergeletak tak jauh dari tempat mereka duduk.

"Ini." Si pemuda menarik salah satu tangan milik perempuan tersebut dan memberikan tongkatnya.

"Terimakasih." kedua sudut bibir si perempuan tertarik keatas, membentuk senyuman lembut. Pemuda itu ikut tersenyum melihatnya. Namun, disaat yang bersamaan hatinya menjadi sakit ketika melihat senyuman si perempuan.

"Uhm...aku harus pergi sekarang..." ucap pemuda tersebut dengan nada sedih. "Aku, aku pasti akan berkunjung lagi!" Si perempuan memasang ekspresi terkejut untuk sesaat sebelum ekspresinya melembut kembali.

"Janji ya?" Si perempuan mengulurkan jari kelingkingnya kepada pemuda itu.

"Aku janji." ucap pemuda tersebut dengan senyum tulus. Setelah membuat janji jari kelingking dengan si perempuan, Ia pun pergi.

'Aku berjanji...suatu saat, aku akan kembali untuk menemuimu lagi...karena kaulah...
.
.
.

Penyelamat hidupku.'

(A/N)

Henlo, hooman. Ini cerita pertama yang pernah saya buat. Maaf ya kalau banyak yang typo,hehe. Rada² cringe sih pas ngeliat hasilnya...( 。゚Д゚。)
Tapi ya...apa boleh buat. Namanya juga orang yang lagi berusaha hehehe. Mungkin di masa yang akan datang saya akan mencoba memperbaiki cara penulisannya.
(*⌒∇⌒*)
(Btw Gareth itu cowo y gaess!! Jangan sampe kalian salah paham soal gendernya! :v)

Don't forget to voment guys! Thank you very much!

My Blind Savior [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang