Awal baru..

304 32 6
                                    

Kriiiiiiiiiiingggg, kriiiiinggggg....

"Ah bunyi alarm ini sungguh menyebalkan."

Aku kembali tidur dengan nyenyaknya.

"Miaaa, selamat pagi, ayo bangun, sudah pukul 6 pagi" ucap karan mengejutkanku.

"Apa? jam 6 pagi? Aku telat, aku telat".

Aku berlari menuju kamar mandi, dengan cepatnya aku menyelesaikan rutinitas pagiku.

"Mia makan dulu?"

"Ah siapa yang memasak, aku buru-buru" sambil berlari menuju pintu dan membukanya.

Braaaakkkkkkkkk....

"Apa-apaan ini?" Teriakku terkejut.

"Kami dari PT layanan jasa pindahan. Barang-barang Karan Adrian ditaruh disini kan?" Tanya petugas layanan jasa.

"Hah, apa? Siapa yang pindah?"

"Iya pak, taruh di lantai dua saja ya?" Sahut karan tersenyum.

Para petugas jasa pindahan mulai memindahkan barang-barang karan ke lantai dua.

"Hey karan, apa-apaan ini? Kamu mau tinggal disini?". Tanyaku serius.

"Haha, ya aku pindah kemari, aku diusir dari apartemen karena ga bisa bayar."

"Jangan main-main kamu." Aku semakin marah.

"Biarkan aku tinggal disini, aku akan menjagamu." Ucapnya sambil berlalu ke lantai dua.

Entah kenapa aku membiarkannya, aku seperti terhipnotis karnanya. Aku lanjutkan kegiatan harianku ke sekolah, setelah 2 hari aku tidak masuk sekolah karena kakek meninggal. Aku duduk di kelas 3 SMA Pelita di daerahku. Yaahh, memang aku bukan anak yang cerdas, aku masuk di kelas IPS. Di sekolah ini aku hanya mempunyai satu teman saja. Entah, mungkin aku anak yang kurang perhatian alias jutek.

Temanku bernama Zira Escardiba, namanya unik bukan? Seunik orangnya. Dia cantik, baik dan kurang pintar seperti ku, tapi masih pintar aku sih. Biasanya aku memanggilnya Zi.

Kegiatan sekolah telah berakhir, aku berjalan menuju rumah yang jaraknya tak jauh dari sekolah. Seperti biasa, terdengar suara biola di sudut rumah. Karan, pasti karan.

"Karan, white moon?" Tanyaku.

"Iya, untuk menyambut kepulanganmu seperti ayahmu menyambut kelahiranmu". Jawabnya.

"Hiisss berlebihan".

Tanpa menghiraukannya aku berjalan menuju kamarku, entah apa yang ku pikirkan, tapi semua ini membuat pikiranku berat. Aku menjatuhkan tubuhku diatas tempat tidur kesayanganku, dengan alas bergambar bunga mawar. Aku termenung di sore ini, memikirkan tentang hal yang tak ku sangka-sangka. Karan yang berhutang kepada kakekku, berjanji kepada beliau untuk menjagaku, kini dia tinggal dirumahku.

#Hufff.... ini part yang paling lama kubuat, ya maklum akhir-akhir ini banyak tugas dan beban ulangan. Tapi akhirnya selesai meskipun sedikit. :)

#Maaf juga kalo masih banyak yg typo dan ceritanya amburadul, kasih VOTE dan komentarnya ya? Kasih masukan-masukan untuk tulisanku. :)

Seberapa besar kebahagiaan itu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang