Ada yang nungguin kelanjutan kisah Angkasa sama Bintang??
Makasih yang udah baca cerita ini. Jangan lupa kasih jejak kalian setelah membaca, biar aku tau kalau ada yang baca cerita ini.
€€€
Dimas sudah tertidur. Tiba-tiba Angkasa menarik tangan Bintang keluar ruangan. Bintang yang melihat kebiasaan Angkasa yang menarik tangannya seenak jidat, hanya memutar bola mata malas.
"Mau kemana Sa?"
"Ikut aja" Bintang hanya menuruti keinginan Angkasa. Mereka berdua berjalan seiringan. Langkah mereka terhenti di sebuah rooftop rumah sakit. Ya. Angkasa mengajak dirinya ke rooftop rumah sakit.
"Kenapa lo ngajak gue kesini?"
"Gak papa. Pengen aja" Bintang hanya manggut-manggut mendengar jawaban dari Angkasa. Dia mencari topik lain. Dan sebuah pertanyaan melesat dipikirannya. Dan dia langsung menanyakan hal itu "Lo udah lama musuhan sama Dimas?" Saat mendengar pertanyaan dari Bintang, salah satu alis Angkasa terangkat.
"Kenapa lo tanya gitu?"
"Gak papa"
"Lo udah lama musuhan sama Dimas?" tanya Bintang lagi. Namun, kali ini Angkasa tidak menghiraukan pertanyaan Bintang. Dia perlahan berjalan menuju kursi panjang yang berada di rooftop itu. Dan dia langsung duduk di kursi itu, tanpa menghiraukan keberadaan Bintang. Bintang mengikuti Angkasa yang duduk di kursi itu.
Angkasa yang tengah duduk di kursi, tiba-tiba dia memejamkan matanya. Dia mengacuhkan cewek yang ada di sampingnya itu. Bintang yang merasa diacuhkan dia mendengus kesal. Sampai akhirnya dia memanggil Angkasa.
"Sa" Angkasa yang mendengar panggilannya hanya berdehem. Tanpa minat untuk menjawab apalagi membuka matanya.
"Ish. Ngapain juga ngajak gue kesini. Kalo tau-taunya gue cuma didiemin" kesal Bintang. Angkasa tak menghiraukan ucapan kesal cewek yang ada disampingnya. Dia masih memejamkan matanya. Sesekali Bintang mengecutkan bibirnya. Dia sangat kesal terhadap cowok yang ada disampingnya itu, yang notabene adalah pacarnya. Pacar? Apa Angkasa pantas disebut pacar?
"Au ah. Sebel sama lo" sambil mendorong tubuh Angkasa dengan cepat, karena Angkasa tak menjaga keseimbangan, akhirnya tubuhnya terdorong jatuh ke bawah.
"Anjir" umpat Angkasa saat tubuhnya tak lagi di kursi melainkan sudah mendarat di lantai. Dia segera bangun dan yang dia lihat adalah cewek itu menatapnya sambil cengar-cengir tanpa dosa. Sedangkan Angkasa mendengus sebal atas kelakuan cewek itu.
"Ngapain ngeliatin gue kayak gitu?" Kini Bintang merasa tak nyaman saat Angkasa melihatnya seperti ingin menerkam mangsanya.
"Biasa aja kali liatin gue. Jangan kayak gitu napa. Gue takut njir" ujarnya mendadak takut saat tatapan Angkasa seperti ingin memangsanya.
"Sa. Jangan kayak gitu. Muka Lo jelek" beo Bintang.
"Sa. Gue cuma bercanda. Jangan kayak gitu. Serem ihh" kesal Bintang. Namun, Angkasa belum juga mengalihkan tatapan mautnya kepada dirinya.
"Aaaaaa.... Mama Bintang takuttt" teriak Bintang kala melihat mata Angkasa melotot seperti ingin keluar. Dia langsung menutup matanya dengan tangan, btw saking takutnya. Sedangkan Angkasa yang melihat tingkah cewek itu malah tertawa sangat keras. Tawanya membuat Bintang membuka matanya yang tertutup tangan. Dia sangat sebal, kali ini dia dikerjain sama cowok rese itu.
"Buset muka lo lucu kalo lagi takut" cibir Angkasa masih dengan tawanya. Bintang geram melihat tingkah laku cowok sarap yang ada di sampingnya.
"Bercanda lo. GAK LUCU!!" ketus Bintang. Kemudian dia memalingkan wajahnya dari hadapan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Fiksi RemajaIkuti kisah Angkasa dan Bintang dalam cerita ini. Cerita ini murni dari pemikiran ku sendiri,, jangan jadi silent reader, jadilah pembaca yang aktif, tinggalkan jejak setelah membaca,, Selamat berimajinasi,, enjoy reading my story guyss!!! [H A P P...