AR

16 1 0
                                    

"Ga, anak SMA Bakti udah mulai ngibarin bendera perang. Gimana rencana lo?" kata cowok berambut coklat.

Mendengar pernyataan tersebut membuat Arga Zeolando Gameswara mendengus. Beraninya mengusik singa tertidur pikir Arga.

SMA Bakti sudah menjadi musuh bebuyutan bagi SMA Tunas Bangsa, sekolah Arga. Berawal dari terbunuhnya salah satu anggota geng Alter 2 tahun yang lalu. Geng yang isinya anak-anak badboy dan most wanted di SMA Tunas Bangsa, yang saat ini diketuai oleh Arga. Si cowok idola seantero sekolah karena ketampanan dan tampangnya yang badboy, menjadi nilai plus tersendiri.

Debo salah satu sahabatnya menyahut, "tapi Ga kali ini geng Varmo diketuai sama cewek yang notabennya adik dari ketua periode sebelumnya. Yakin lo mau nyerang cewek?"

"mereka udah ngusik kita, nggak ada alasan untuk gue ngasihani sampah kayak mereka sekalipun cewek. Gue nggak peduli" Arga meninggalkan basecamp, menunggangi motor trail kebanggannya.

........

Di basecamp geng Varmo terlihat satu cewek yang begitu menonjol dari anggota lainnya. Arleta Shepora Seanago, ketua geng Varmo, adik dari Reynan Diogra Seanago. Mungkin banyak yang bertanya-tanya mengapa cewek berambut sebahu itu bisa menjadi ketua geng yang isinya kebanyakan cowok. Jawabannya, karena Arleta sudah terjebak kehidupan badboy kakaknya dari setelah kehidupan keluarganya hancur. Tidak hanya dia yang menjadi anggota cewek dalam geng tersebut, dia bersama ketiga temannya yang sama-sama badungpun terlibat.

Arleta menyeruput es teh di depannya, "gue mau anak-anak Varmo nanti kumpul, mau bahas penyerangan kita ke Alter besok"

Ketiga temannya yang sibuk dengan makanan masing-masing lantas menoleh kearahnya.

"apa perlu gue umumin di grup sekarang?" tanya Keina, sahabatnya.

Arleta hanya menanggapi dengan anggukan. 'Lo liat aja Alter, setelah kalian buat salah satu anak Varmo masuk rumah sakit setidaknya ada satu anak Alter yang juga ngalamin hal kayak gitu' katanya dalam hati dengan penuh emosi.

........

Seperti rencana sebelumnya, hari ini Alter dan Varmo melakukan penyerangan di sebuah gedung tua bekas pabrik. Terlihat Arga dan ketiga temannya berdiri didepan sebagai pemimpin, dan Arleta serta ketiga temannya yang melakukan hal serupa.

Arleta maju mendekati Arga, "kita tuntasin aja semuanya disini, kalian semua nggak usah jadi pecundang karena alasan kita cewek. Gue nggak suka dianggap lemah hanya karena gue cewek" Arleta mencoba menahan emosinya untuk tidak menonjok rahang jenjang cowok didepannya ini.

Dengan tatapan dingin Arga menaikkan alisnya, "gue nggak peduli dari lo semua itu cewek atau cowok, siapapun yang mengusik Alter akan tau akibatnya. Dan sampah kayak lo udah berani ngusik kita"

Cewek berambut sebahu itu sudah tidak tahan dengan Arga yang sudah memancing emosinya, bogeman keras melayang ke rahang Arga. "lo semua lebih dari sampah asal lo tahu".

Bogeman Arleta membuat Arga sedikit terhuyung kebelakang. Kuat juga nih cewek pikirnya. Kemudian Arga mengintrupsikan kepada semua anak Alter untuk mulai menyerang Varmo.

Bukannya Arga takut, tidak sama sekali. Dia hanya menjaga harga dirinya, tidak ingin menjadi banci karena memukul cewek. Ditariknya tangan Arleta kearah ruangan yang sepi.

Arleta mencoba melepaskan genggaman tangan Arga paksa, "nggak usah nyeret-nyeret gue, lepasin nggak?"

Dihempaskan tangan Arleta. Tatapan Arga berubah menyeramkan. Ada emosi yang ditahan oleh cowok itu.

"lo nggak perlu selicik ini untuk menang. Gue tau ini semua akal-akalan lo kan nyerang kita. Supaya Alter dianggap banci karena udah nyerang cewek" marah Arga didepan Arleta.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 31, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AR : Arga & ArletaWhere stories live. Discover now