"Dia hanya setahun lebih muda dariku. Tidak, aku tidak bilang begitu. Aku lebih tua. Aku tahu. Tapi dia bukan anak kecil lagi. Sudah waktunya dia mulai mengurus dirinya sendiri. Aku mengerti. Aku mengerti. Tidak, aku tidak marah, maaf."
Aku melihat ke tanah setelah menutup telepon. Kami sedang dalam perjalanan ke penginapan kami setelah menghabiskan hari di pantai. Angin sepoi-sepoi bertiup ke arah kami. Rasanya seperti hatiku tersumbat dan akan meledak kapan saja. Semut berbaris dalam lapisan tanah yang tertutup pasir dan tanah.
Bukannya aku tidak mencintai orang tua ku. Bukannya aku tidak khawatir tentang kakakku. Aku akan menutup telinga kepada mereka jika aku bisa, tapi aku tahu aku tidak akan pernah bisa. Aku tahu itu dengan sangat baik. Lalu, apa gunanya berjuang, kehilangan kesabaran, merasa tertekan, dan mencoba membebaskan diri?
Nan jauh disana, seseorang berdiri seperti aku dengan punggung nya menghadapku. Itu Jungkook. Jungkook pernah mengatakan padaku, "Aku ingin menjadi seperti kamu ketika aku tumbuh dewasa." Aku tidak bisa mengaku bahwa aku jauh dari kata orang dewasa, apalagi yang teladan. Rasanya terlalu brutal untuk menghancurkan harapannya.
Aku tidak bisa memberitahu seseorang yang begitu muda, seseorang yang tidak diberi kepercayaan, dukungan, dan kasih sayang yang layak ia terima, bahwa kamu tidak hanya menjadi dewasa dengan bertambahnya usia dan semakin tinggi. Aku berharap masa depan Jungkook akan lebih baik daripada aku tapi aku tidak bisa berjanji bahwa aku akan membantu dia di sepanjang jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOVEL VER) 화양연화 HYYH THE NOTES BY BTS
Random🍁Ini bukan akhir sampai benar-benar berakhir Begitu momen ini berlalu, apakah menjadi seperti tidak pernah ada apa-apa? Didalam takdir yang sudah terjerat kau tidak akan bisa keluar dengan kekuatan sendiri Sekali lagi, seperti saat itu.. bersama k...