•PART : ONE•

55 27 18
                                    

Daegu, Gyeongsang, Korea Selatan.

Disebuah kediaman, tepatnya di kota Daegu, ada sebuah rumah yang dihuni oleh satu keluarga.

Namun kenyataan pahit harus mereka jalani. Keluarga mereka terpecah belah. Hingga keluarga mereka tidak lengkap lagi seperti sebelumnya.

Ryuna Veralist. Gadis berusia 19 tahun. Dia terlahir dari keluarga yang dimaksud. Darah dari orang luar negri mengalir ditubuhnya.

Han Sora, ibunya, adalah orang Korea asli yang tinggal di Seoul―dulunya―lalu pindah ke Daegu dan menikah dengan pria asing yang berasal dari Amerika.

Jason Vanderick, ayahnya, orang yang berasal dari Amerika, tepatnya dari daerah Los Angeles. Menikah dengan Han Sora―ibu Ryuna—lalu menetap di Korea selama 10 tahun.

Masalah pun datang dan merusak hubungan keluarga mereka, hingga ke jenjang perceraian. Lalu setelah perceraian, Jason kembali ke negaranya yaitu Amerika.

Sekarang Ryuna sudah lulus senior high school di Korea, ia pun berniat untuk melanjutkan pendidikannya ke Universitas yang berada di Amerika tepatnya di California.

Hari ini adalah waktunya Ryuna untuk berangkat ke Los Angeles, ia sedang berkemas untuk langsung ke bandara.

"Yuna..."

Pintu kamar Ryuna terbuka dan muncul lah Sora, ibunya.

"Ibu... Ada apa?" Raut wajah Ryuna seperti bertanya-tanya, salah satu alisnya naik. "Apa ibu perlu sesuatu?"

Sora melangkah mendekat sambil menggelengkan kepalanya. "Ibu tidak memerlukan apa-apa," kemudian tersenyum kaku. "Ibu hanya memerlukan mu, Yuna..." sambungnya lalu memeluk Ryuna.

"Maafkan aku ibu... Aku tidak bermaksud meninggalkanmu disini berdua, tapi aku hanya—hanya melanjutkan pendidikan ku, Bu..." Ryuna membalas pelukan ibunya.

Sebisa mungkin dia tahan air mata nya, tetapi ucapan Sora membuat Ryuna tidak bisa menahan nya lagi, hingga air matanya berderai keluar.

"I'm sorry mom..." Gumamnya dalam pelukan Sora.

Sora yang mendengar suara isak tangis sang anaknya, langsung melepaskan pelukannya. "Please... Jangan menangis seperti ini, kau akan membuat ibu menangis juga. Ibu tidak memaksa mu untuk tidak pergi, ibu hanya belum siap kehilangan Yuna ku"

Krieeeett...

Bunyi pintu berdecit mengalihkan perhatian Sora dan Yuna, mereka langsung menolehkan pandangannya ke arah pintu kamar Yuna. Segera Yuna menghapus air mata yang membasahi pipinya.

"Jaevan?"

Dia adalah Jaevan Serrano, adik Ryuna yang berbeda 7 tahun dengannya. Dia masih junior high school.

Tadinya Jaevan tidak terima kalau kakaknya akan melanjutkan pendidikan di California, dia juga belum siap ditinggal kakaknya ke luar negri.

Jaevan yang ketahuan sedang menguping pembicaraan dua orang tersebut, langsung salah tingkah, antara malu dan sedih. "Y-ya mom?"

"Masuklah, Jae..."

"Ada apa boy?"

Ditanya seperti itu, Jaevan langsung berlari memeluk kakak perempuan satu-satunya. Tangisnya pecah disana. Padahal Jaevan pernah berkata, kalau dia sangat gengsi untuk menangis.

Tetapi kini dia tidak mengindahkan perkataannya, tentang ini, dia tidak peduli dengan yang namanya gengsi.

Ryuna terkejut karena tiba-tiba Jaevan memeluknya, sangat erat. "H-hei... Ada apa boy? Jangan menangis seperti ini. Apa kau tidak merasa malu?" ucapnya bermaksud menghibur.

He is Real [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang