forty one

2K 177 7
                                    

Alyn diam di sepanjang perjalanan. Sejak mulut lemes Baekhyun mengucapkan kalimat "Chanyeol di jodohin." Alyn mendadak diam seribu bahasa. Mukanya bete parah, Sehun yang lagi nyetir agak khawatir juga. Tapi yang jelas Sehun tahu penyebabnya, lelaki yang menurutnya menggantikan posisinya di hati Alyn sudah pasti akar dari permasalahannya.

Sehun menghela nafas panjang. Tidak bisakah Alyn melupakan Chanyeol atau paling gak bisakah Alyn menghargai posisi Sehun sebagai suaminya sekarang. Bagaimana bisa dia bersedih karena lelaki lain di depan suaminya sendiri. Konyol bukan? Tapi Sehun cuma bisa membatin menyimpan semua unek - uneknya dalam hati gimanapun ini udah resiko yang harus siap Sehun tanggung. Sehun cuma berdoa dan berusaha menjadi suami siap siaga menjaga istri dan anaknya nanti. Munkin ini hukuman atas tindakannya dulu, Sehun hanya berharap Tuhan juga mau memberinya maaf dan Alyn kembali menatapnya, menganggapnya sebagai seorang suami, teman hidup dan tempatnya berkeluh kesah.

"Kok diem aja? Kamu capek ya?" Sehun membuka obrolan pura - pura gak tahu apa yang bikin Alyn murung.

"Iya, kayaknya aku capek banget. Semenjak hamil aku gampang capek deh." aku Alyn.

"Yaudah mending kamu tidur sekarang, kita masih lama nyampe rumah kalau jalan macet gini." Alyn ngangguk, kayaknya dia emang lagi capek banget. Gak lama Alyn beneran ketiduran, Sehun senyum sambil ngelus puncak kepala rambut Alyn sayang.

"Aku sayang banget sama kamu, bodohnya aku dulu siasiain kamu, Lyn. Sampai kamu ilang rasa gini sama aku." kata Sehun pelan sambil melihat jalanan yanglumayan gak terlalu macet lagi jadi Sehun bisa sampai rumah cepat.

Begitu sampainya di rumah Alyn masih tidur pules banget. Sehun gak tega bangunin Alyn, Sehun cuma natap Alyn bentar terus dia turun Gendong Alyn masuk ke rumah.

"Loh Alyn kenapa?" tanya Taehyung yang Baru saja bukain pintu.

"Ketidurankan." jawab Sehun ringan. Taehyung cuma ber"Oh"ria Sambil menyingkirkan badannya ke samping.

"Vivian..." Sehun menoleh ketika nama itu disebut.

"Gue paham gimana perasaan dan posisi lo saat itu. Tapi kesalahan terbesar yang lo lakuin apa yang seharusnya gak lo lakuin juga buat orang yang elo cintai. Kesalahan bodoh itu gak akan pernah gue lakukan kalau gue jadi elo." Kata Taehyung tersenyum sembari menepuk bahu Sehun pelan.

Sehun cuma mengeryitkan dahinya tidak mengerti. Masih gak ngeh apa yang Taehyung bicarakan. Kakak iparnya itu jarang berbicara atau bahkan menyapanya. Sehun paham betul Taehyung sangat membencinya karena Dirinya pernikahan Alyn dan Chanyeol batal. Tapi bagaimana kakak iparnya itu mengetahui soal Vivian? Gak lama Sehun senyum dia senang yang terpenting Taehyung sudah mau mengajaknya berbicara bahkan mengerti posisi Sehun saat itu. Sehun tahu dimana kini arah pembicaraan Taehyung tadi.

"Benar Gue bodoh karena terlalu gegabah dan menyakiti orang yang Gue sayangi."

Alyn mengerjapkan matanya. "Sehun kok kamu gendong aku?" Tanyanya.

"Iya abis kamu keliatan capek banget aku gak tega bangunin tadi." jawab Sehun sambil nurunin Alyn yang sudah bangun.

"Makasih ya."

"Buat?" tanya Sehun.

"Buat semuanya, yaudah ayuk ke kamar aku ngantuk."

Jadi sebenarnya diam - diam Taehyung mencari tahu soal Sehun. Taehyung penasaran kenapa Sehun kerap mendatangi rumah sakit jiwa tidak hanya sekali bahkan beberapa kali selama Sehun menikah dengan adiknya itu.

Karena rasa penasarannya Taehyung beranikan diri mengikuti Sehun masuk ke rumah sakit itu. Taehyung mengamati dari luar penasaran Sehun masuk ke ruangan itu bertemu siapa. Saat Sehun pergi Taehyung beranikan diri untuk bertanya pada salah satu suster yang baru saja keluar dari ruangan itu setelah Sehun.

"Maaf Sus, yang di dalam ini siapanya laki - laki yang baru saja keluar dari sini?"

"Maksudnya Mas Sehun?"

"Iya bener Sehun."

"Oh yang di dalam ini sepupunya Mas Sehun Mas."

"Sepupu?" Suster itu mengangguk. Taehyung banyak bertanya soal Vivian sepupu Sehun. Tadinya Suster itu tidak mau memberitahu perihal keadaan Vivian. Namun, karena Taehyung mengaku keluarga dekat dan memaksa untuk memberitahunya akhirnya Suster itu mengatakan apa yang terjadi pada Vivian yang dia tahu.

Taehyung iba, miris, Vivian sepupu Sehun tidak gila hanya saja dia menjadi depresi dan tidak mau berbicara karena tekanan dan kejadian yang menimpanya. Syukurnya keadaan Vivian saat ini berangsur pulih setelah sekian lama Vivian sudah mau berbicara hanya tinggal masa pemulihan atas traumanya. Taehyung juga bersyukur adiknya tidak menjadi seperti Vivian.

😈😈😈

Alena berteriak histeris, pasalnya pagi - pagi klakson mobil manusia yang menurutnya menyebalkan dan gak tahu diri itu sudah bertengger di depan rumahnya.

"Ngapain sih pagi-pagi udah ganggu orang aja. Siapa si yang nyuruh lo kesini?" makinya kesal.

"Ya ampun anak gadis belum mandi masih pakai baju tidur lagi. Pede banget lo nyamperib gue."

"Eh, gue gak minta lo komentarin ya. Wajarlah masih pagi gue belom mandi dan masih pakai baju tidur peak juga ya lo. Dan ngapain juga gue harus gak pede. Tolong catet ya! Yang nyamperin itu kan elo, elo yang dateng ke rumah gue pagi banget, ini masih jam 7."

"Lu nyerocos mulu ya, kuliah jurusan ngebacot ya lo? Udah mending sana mandi gue anter lo pergi ke kampus."

Ale nahan geram, rasanya pengen nyakar - nyakar mulut cowok perkuping lebar di depannya ini. Tapi, kalo Ale jabanin pasti gak kelar - kelar Chanyeol punya seribu kalimat monohok yang bikin Ale ngedumel bahkan pengen lempar piring ke muka tampan cowok itu.

Sambil merengut bete, Ale tinggalin aja Chanyeol biarin aja dia nunggu.

"Eh?"

"Apalagi? Sana buruan mandi."

"Kita kan gak sekampus kenapa lo jemput gue?"

"Ya emang gak boleh gue anterin elo? Kalau gak nyokap gue bawel daru subuh tadi gue juga ogah."

Jadi karena mamanya? Ist ngeselin.

"Ya lo bisa gak harus kesini kok."

"Nyokap gue nelfon nyokap lo ya. Jadi gue harus kesini kalo gak dia pasti ngomel mulu kaya lo sekarang. Udah buru ntar gue telat lagi."

"Ist, ngeselin banget ya lo."

"Loh Chanyeol sudah datang? Kok gak masuk."

Ale masang muka masem, "Emang Bunda tadi gak denger tlakson mobil yang bikin telinga Ale hampir tuli?"

"Ale gak boleh lebay gitu ah, orang tlaksonnya juga gak kenceng - kenceng amat." bela Bunda Ale.

Chanyeol cuma senyum - senyum ngejek. Ale yang sebal langsung meninggalkan Bundanya dan Chanyeol di teras rumah.

"Mandi yang bersih ya?" kata Chanyeol mengejek, Bunda Ale cuma tersenyum melihat kelakuaan dua anak muda di hadapannya.


Getting PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang