"jangan pergi, jikalau engkau tak mau berpisah"
🌹🌹🌹
Terlihat matahari sudah menampakkan diri di ufuk timur, terlihat pula seorang gadis yang sedang duduk dan menikmati pemandangan itu dengan senang, dan tak terasa iapun meneteskan air matanya karena ia merasa ia harus kembali ketempat asal...
Ya dialah Annisa Humaira Azzahra, gadis yang mempunyai postur tubuh imut, cantik, dan InsyaAllah Sholihah...Hari ini ia akan kembali ke Jakarta karena 3 hari lagi ia akan menikah dengan Azhar, awalnya dia dibujuk Azhar agar ikut pulang bersamanya namun, gadis itu menolak dengan alasan bahwa ia masih merindukan paman dan bibinya yang tinggal di kota Kudus, akhirnya mau tak mau Azhar harus meninggalkan nya di rumah pamannya...
"Zahra...". Terdengar suara bibi memanggilku.
"Iya, bi.." responku, lalu aku berjalan menemui bibi.
"Ada apa bi?". Tanyaku saat sudah didepannya..
"Sayang ini bibi ada sesuatu buat kamu, maaf mungkin nggak semahal dengan apa yang kamu pakai". Ucap bibi dengan nada sedikit sedih, lalu memberikan benda tersebut pada ku, dan aku ambil, saat aku buka ternyata...
"Bi, i-inikan yang...". Ucapku sambil menangis karena tak menyangka dengan isi hadiahnya..
"Iya sayang, bukankah itu yang kamu mau selama ini? Sebuah dress dengan buatan hasil kerja keras bibi sendiri, iyakan sayang?". Ucap bibi dan ikut terenyuh dengan suasana.. sungguh demi apapun aku tidak menyangka kalau bibi akan benar-benar memenuhi keinginan ku, ya itu sebuah dress yang di buat oleh bibi sendiri, mungkin banyak dari kalian yang mengira aku manja atau apalah itu, tpi jujur demi apapun aku sangat sangat bahagia..
"I-iya bi, makasih ya bi". Ucapku sambil menangis dan memeluk bibi, dan dibalas pelukan oleh bibi.
"Ehem... Aduh yang anaknya sendiri aja nggak pernah dipeluk, kok dia dipeluk terus ya". Sindir Kak Al. Kak Al itu anak bungsu bibi, bibi punya dua anak yaitu Kak Al dan Kak Firda (kakanya kak Al).
"Ihh, kak Al kok gitu si, kan aku juga jarang dipeluk sama bibi. Masa saat aku di Kudus nggak boleh meluk bibi?". Ucapku dengan sedih..
"Boleh kok boleh, tapi dengan satu syarat". Jawabnya.
"Syarat? Apa syaratnya?".
"Kamu harus meluk aku dulu kalau mau meluk Umi" ucapnya dan membuat ku kesal.
"Ih, bibi lihat deh kak Al, masa iya syaratnya aku harus meluk kak Al sebelum aku meluk bibi, kan aku bukan anak kecil lagi bibi..". Rajukku pada bibi
"Sudah sudah, kamu juga Al gak boleh gitu kan adek kamu udah mau nikah masa kamu minta di peluk". Ucap bibi
"Makanya itu mi, kalau dia udah nikah nanti pasti aku dilarang suami dia untuk meluk dia". Ucap kak Al, lalu berjalan ke arah ku dan...
"Ihh, kak Al lepasin, ihhhh". Lonjakku sambil memukul-mukul dadanya...
"Al... Sudah sudah jangan ganggu adikmu Mulu dong, kasihan dia.
Udah ayo sekarang kita sarapan, udah ditunggu Abi itu lho didalam". Ucap bibi sambil menuju keruang makan, lalu aku dan kak Al mengikuti bibi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AZHAR & ZAHRA
RomanceBismillahirrohmanirrohim. Cerita ini mengisahkan kisah Cinta Zahra dan Azhar yang berbeda ilmu agamanya. Zahra adalah seorang gadis muslimah dari keluarga yang sangat dihormati oleh warga sekitar yang tidak terlalu kuat ilmu agamanya,. Berbeda deng...